Part 4

7.7K 793 25
                                    

Gambar di atas Ilustrasi Naginata.

***

"Mata itu! Ghoul!"

"Pergi sana! Jangan ganggu aku!" ujar hana. Lelaki itu tertawa.

"Apa kau bilang? Pergi? Tentu saja aku tidak akan meninggalkan makananku!" ujar lelaki itu dengan seringai menyeramkan.

"Aku bukan makananmu!" sahut hana.

"Tentu saja kau makananku dan aku akan memakanmu sekarang!"

Kakugan lelaki itu aktif. Matanya seketika menjadi merah hitam, kemudian ia langsung menyerang hana.

Hana menghindar dengan lincah membuat Ghoul tersebut kaget.

"Oh, ternyata kau pandai menghindar." Ujar lelaki itu tersenyum miring.

"Bukan hanya menghindar, aku juga bisa membunuhmu!" ujar hana dingin.

Hana mengeluarkan sebuah tongkat besi dari tasnya. Ghoul tersebut mengangkat alisnya sebelah.

"Tongkat? Yang benar saja!" ujar ghoul tersebut meremehkan.

Hana memutar tongkat besi itu. Seketika masing-masing ujung tongkat besi itu memanjang menjadi dua meter dan di kedua sisi tongkat itu keluar sebuah benda lancip dan tajam seperti pedang.

"Benda apa itu!?"

"Benda ini adalah Naginata. Sebenarnya aku tidak ingin menggunakan benda ini lagi. Tapi, karena aku sedang dalam bahaya. Jadi aku katakan padamu, lebih baik pergi sekarang juga." tatapan Hana menjadi sendu. "sebelum aku menyakitimu."

Ghoul yang tadinya terpana dengan Naginata langsung menatap hana marah.

"Apa kau bilang!? Melepaskanmu? Tentu saja tidak akan. Aku tidak takut dengan benda itu, karena aku punya ini..." ghoul tersebut mengeluarkan benda merah dari tangan kanannya.

"Kagune!" desis Hana.

Lelaki itu tersenyum miring. Dengan segera lelaki itu kembali menyerang hana dengan kagune.

Hana menghindari kagune dengan Naginata. Kemudian ia menyerang ghoul tersebut dengan ujung tombak Naginata.

Perut ghoul tersebut robek terkena Naginata, darah menyembur dari perutnya, membuat baju Hana terkena cipratan darah. Ghoul itu terduduk kesakitan.

"Akh! Sial! Sial!" umpatnya.

Tak lama ghoul tersebut kembali berdiri dan langsung menyerang hana lagi. Terjadi perkelahian yang sengit.

"Gadis ini sangat hebat dalam ilmu bela diri! Sial! Ternyata susah juga memakannya!" batin lelaki itu kesal.

Kemudian dengan sekuat tenaga lelaki itu menyerang hana. Lengan hana sebelah kanan terkena kagune milik lelaki itu.

Lengan baju Hana robek dan berdarah. Hana meringis karena lengan kanannya sangat sakit.

Lelaki itu terus menyerang Hana, dengan segenap tenaga gadis itu berusaha menahan serangan. Ketika ada celah, ia mematah dua Naginata, di dalam Naginata itu ada rantai yang menyambung.

Kemudian Hana menyerang lelaki itu dengan memutarkan Naginata kearah lelaki itu.

Lelaki itu terkena serangan telak diseluruh tubuhnya. Sekarang lelaki itu sekarat. Lelaki itu terbaring diatas tanah.

Hana menyambung Naginata seperti semula. Nafas gadis itu tidak beraturan, pakaiannya berantakan dan bernoda darah, dia lelah, untuk berdiri pun hana bertopang pada Naginata.

His Eye - Black "Tokyo Ghoul"Where stories live. Discover now