Part 7

6K 608 2
                                    

Aku berlibur dan menginap di rumah nenek selama liburan musim panas. Aku, kakek, nenek dan pamanku yang dari Nagasaki bersenang-senang selama musim panas.

Waktu itu sangat menyenangkan bisa berkumpul dengan nenek, kakek dan paman. Dua hari sebelum musim panas berakhir,

Hal itu terjadi.

Malam itu aku mencari angin di teras rumah nenek. Paman sedang keluar rumah membeli ramen.

Tak lama aku menyadari bahwa ada seorang lelaki berdiri di depan pagar rumah nenek.

Awalnya aku tidak curiga dengan orang itu tapi dia tak kunjung beranjak. Tak lama Nenek menyuruhku masuk.

“Hana-chan, ayo masuk. Nanti masuk angin.” Ujar nenek.

Ketika itu nenek seperti terkejut ketika melihat lelaki itu. Nenek menyuruhku masuk dengan panik, dan aku menurut. Kemudian Nenek mendekati lelaki aneh yang berdiri di depan pagar kami.

Aku melihat dari jendela, lelaki itu seperti menunjuk ke dalam rumah. Entah mengap, Aku merasa takut.

Tidak berani melihat lebih lama, Aku meninggalkan jendela. Baru saja aku berbalik meninggalkan jendela, tiba-tiba nenek masuk dan langsung menarikku menjauh dari pintu.

“Hana-chan! Ayo kita pergi!” panik nenek.

Tak lama pintu rumah nenek hancur. Lelaki itu mendobrak pintu. Aku dan nenek terkejut, nenek langsung menarikku kenpunggungnya melindungiku.

Aku lihat manik mata lelaki itu berwarna merah hitam, aku tau bahwa lelaki itu adalah ghoul.

Kakekku langsung turun ketika mendengar pintu didobrak. Mereka berdua melindungiku.

“Apa yang kau inginkan!!” ujar kakekku. Lelaki itu menunjukku dan berkata,

“Aku ingin gadis itu, aromanya sangat manis, aku rasa dia sangat lezat.” ujar Ghoul itu sembil menjilat bibirnya

Aku merasa lemas, jantungku berdetak cepat. Aku sangat ketakutan.

Kakek marah dan langsung menyerang lelaki itu. Tapi yang aku lihat, kakek di tusuk tepat di hadapanku.

Aku dan nenek histeris, nenek segera membantu kakek. Pertarungan sengit terjadi tapi yang kulihat kakek dan nenek terluka.

Waktu itu aku hanya duduk dan menonton kakek dan nenek yang bertarung.

Air mataku tidak bisa berhenti. Aku stress, panik dan bingung  melihat nenek dan kakek yang terluka.

Bajuku penuh dengan cipratan darah entah darah siapa itu aku tidak tau. 

Nenek menyuruhku untuk pergi jauh tapi kakiku tidak bisa bergerak. Saat itu pamanku datang dan nenek langsung menyuruh pamanku untuk membawaku.

“Kazuma! Cepat bawa Hana pergi!” ujar nenekku.

“tapi otou-san dan okaa-san!!”

“Cepat bawa hana pergi!!!!” perintah nenekku.

Paman langsung mengangkatku dan membawaku pergi. Dengan berat hati paman meninggalkan nenek dan kakek lewat belakang rumah.

Ketika melewati pagar belakang rumah, aku tersadarkan.

“Ya Tuhan!! Kakek!! Nenek!! Kita harus membantu mereka!!” ujar meronta.

“Tidak bisa hana!! kita harus pergi!!” ujar pamanku menjauh dari rumah nenek.

“Bagaimana bisa!! Aku harus kembali membantu nenek!!”

Aku mencoba melepaskan diri tapi paman lebih kuat.

His Eye - Black "Tokyo Ghoul"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang