Part 14

4.4K 433 11
                                    

Sampai di rumah sakit, kaneki menggendong hana sampai meja resepsionis. Suster yang ada di resepsionis terkejut dan langsung mengambil kursi dorong, kaneki meletakkan hana dikursi dorong. Hana masih memegang perutnya. Suster langsung membawanya ke UGD. Kaneki mengikuti hana yang dibawa suster.

"Kaneki-kun.." panggil hana.

"aku disini hana, aku akan bersamamu." Ujar kaneki mengikuti hana.

hana tersenyum kemudian gadis itu batuk dan keluar darah dari mulutnya. Kaneki terkejut begitu juga dengan suster. Sampai di ruang UGD kaneki menunggu hana diluar karna dia tidak masuk.

Kaneki sudah menelpon narumi, narumi sangat terkejut dan langsung kerumah sakit. Kaneki menunggu hana diluar ruang UGD. Tak lama narumi datang.

"Kaneki-san! apa yang terjadi dengan hana?" tanya narumi langsung dengan panik.

Kaneki langsung berlutut di hadapan narumi, narumi terkejut.

"maafkan aku, narumi-san. aku tidak bisa menlindung hana." ujar kaneki meminta maaf.

"jangan seperti ini, kaneki-san. bangunlah."

Narumi membantu kaneki bangun. Mereka berdua duduk dibangku panjang.

"apa yang terjadi, kaneki-san?" tanya narumi.

Kaneki menjelaskan semuanya bahwa dia dikejar oleh 3 orang ghoul yang kelaparan, narumi sekarang mengerti. Kaneki mengepalkan tangannya. Tak lama dokter keluar.

Narumi dan kaneki berdiri dan menghampiri dokter. "bagaimana keadaan anakku dok?" tanya narumi langsung.

"keadaan anak ibu sekarang sudah membaik, perut anak ibu menghantam benda keras dan sepertinya sebanyak tiga kali, untung saja lelaki ini membawa anak ibu ke rumah sakit karna jika dibiarkan bisa berbahaya, perut anak ibu akan infeksi karna bagian dalamnya ada yang terluka.." jelas dokter.

Jantung narumi tidak karuan mendengar penjelasan dokter, begitu juga dengan kaneki.

"anak ibu sudah saya berikan obat penenang dan sekarang di sedang tertidur. Sepertinya anak ibu harus menginap disini sampai besok, saya akan mengeceknya lagi besok."

Hana pun di pindah ke ruang inap. Kaneki dan narumi duduk disebelah hana yang sedang tertidur.

"Hana.. aku tidak ingin melihatmu seperti ini lagi.. aku tau kau sangat kuat dan hebat tapi aku tetap tidak kuat melihatmu seperti ini." batin kaneki menatap hana yang tertidur.

"narumi-san, maafkan aku.. aku sungguh minta maaf." Ujar kaneki menundukkan kepala. Narumi yang duduk disisi sebelah hana tersenyum tipis.

"hentikan itu, kaneki-san. ini bukan salahmu.. kita juga tidak mengira hal ini akan terjadi bukan? Angkatlah kepalamu.." ujar narumi.

kaneki mengangkat wajahnya dan menatap narumi.

"aku justru berterima kasih kepadamu karna jika kau tidak ada.. aku tidak tau apa yang akan terjadi dengan gadis keras kepala ini." ujar narumi menatap kaneki. Kaneki tersenyum tipis.

"aku benar-benar tidak ingin melihat hana seperti ini lagi.." batin kaneki.

***

Hana membuka matanya perlahan, dia merasa hangat di wajahnya. Sinar matahari menembus lewat jendela menyinari wajahnya. Hana mencoba untuk duduk, dengan perlahan dia duduk. Di sapunya pemandangan sekitarnya dan matanya tertuju pada lelaki yang tertidur pulas tepat disebelahnya. Kaneki tertidur duduk di samping kasur hana, wajahnya tertutupi oleh kedua tangannya.

Hana merasakan kehangatan didadanya melihat lelaki yang tertidur pulas itu.

"aku pikir kau pulang.." bisik hana.

Hana menyentuh rambut hitam kaneki. "rambutmu sangat halus dan hitam pekat.. aku suka karna sangat dirimu.." bisik hana lagi.

Hana tersenyum, tiba-tiba kejadian tadi malam terulang di kepala hana. Kaneki yang ganas seperti hewan. Senyum hana hilang seketika, matanya berkaca-kaca. Hana tidak ingin melihat kaneki yang seperti itu.

"kaneki tidak seperti itu. Aku yakin." Batin hana.

Kaneki membuka matanya perlahan, kemudian dia bangun. Lelaki itu melihat hana sudah duduk dan menatapnya dengan senyum.

"hana.." lirih kaneki yang menyesuaikan pandangannya dengan cahaya matahari yang terkena wajahnya. Kaneki mengusap kedua matanya.

"maaf, apakah aku membangunkanmu?" tanya hana. kaneki menggeleng.

"tidak. Kau sudah bangun, apakah dari tadi?" tanya kaneki.

"tidak, baru beberapa menit yang lalu." Ujar hana, kaneki tersenyum melihat hana.

Tiba-tiba, kaneki teringat kejadian tadi malam, wajah kaneki langung berubah menjadi khawatir.

"Bagaimana dengan keadaanmu sekarang? Apakah perutmu masih sakit?" tanya kaneki. Hana memegang perutnya.

"tidak lagi, maksudku tidak sesakit tadi malam. Sepertinya besok aku sudah bisa kuliah. Hihi." Ujar hana terkekeh.

"jangan memaksakan dirimu, hana." ujar kaneki. Hana menggeleng.

"aku baik-baik saja, kaneki-kun." Ujar hana tersenyum. Kaneki juga tersenyum.

"hana, maafkan aku tentang tadi malam.. aku sangat bersyukur bahwa aku masih bisa sadar dan tidak menyakitimu.. jika aku menyakitimu aku tidak akan memaafkan diriku.." ujar kaneki tentang tadi malam.

"tidak apa, kaneki-kun. Kau tidak akan menyakitiku dan aku yakin suatu hari kau pasti bisa mengendalikan kekuatanmu.. dan apapun yang terjadi aku tetap akan bersamamu.." ujar hana.

Kaneki mengambil tangan hana dan menaruh dipipinya.

"Arigatou, hana." hana mengangkat alisnya.

"untuk apa?" tanya hana.

"karna kau sudah menerima diriku apa adanya." Ujar kaneki. Hana tersenyum dan mengangguk.

"Kaneki-kun, sebenarnya aku tidak ingin melihatmu seperti tadi malam karna.. itu seperti bukan dirimu.." batin hana.

Dua hari kemudian semua berjalan seperti semula, belum ada yang tau bahwa kaneki dan hana sudah menjadi pasangan.

Hanya ibu hana dan kana yang tau tentang hubungan kaneki dan hana. para ghoul di Anteiku belum tau tentang hal itu. Kaneki memang sengaja bungkam karna jika touka tau, maka hana akan habis ditangan touka.

Jam kerja kaneki sudah selesai dan saatnya untuk pulang, touka memperhatikan kaneki tidak seperti biasanya, akhir-akhir ini lelaki itu terlihat bahagia. Kaneki dengan segera pulang.

"Aku pulang dulu, touka-chan. Ockaresama."

Touka bingung. "oy kaneki. Tumben kau buru-buru.. ada sesuatu?" tanya touka curiga.

"heh? Tidak ada apa-apa. Aku duluan touka-chan." Kemudian kaneki langsung pergi.

Touka masih curiga dengan kaneki, gadis tomboy itu memata-matai kaneki yang keluar cafe. Dari jauh dia memantau ternyata ada seorang gadis yang menunggu kaneki didepan cafe.

"gadis itu.. bukan kah dia yang sering ke cafe? Kenapa dia menunggu kaneki?" batin touka.

Touka terus mengikuti hana dan kaneki masuk ke toko buku.

"mereka jalan berdua ke toko buku, oh iya, gadis itu teman kuliahnya kaneki Mungkin mereka ingin belajar bersama tapi mengapa kaneki terlihat bahagia? Jangan-jangan..! ano baka!" batin touka.

Touka akhirnya berhenti membuntuti kaneki dan hana. gadis itu kembali ke apatermennya.

"mereka berdua terlihat dekat. Jangan-jangan kaneki menyukai gadis itu. Tch! Dia harus sadar bahwa dia itu ghoul! Aku akan menanyakannya besok."

to be continue

His Eye - Black "Tokyo Ghoul"जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें