Part 30

3.2K 325 6
                                    

"Lebih baik terluka daripada melukai orang lain. Orang yang baik bisa senang hanya dengan hal itu. Itulah yang Okaa-san ajarkan padaku." -Ken

***

Kaneki duduk di sebuah kursi, tangan dan kakinya di borgol. Kuku tangan dan kakinya berubah menjadi hitam dan rambut lelaki itu juga berubah menjadi putih. Penampilannya berubah karena siksaan dari Yamori.

"Okaa-san.." lirih kaneki. Tubuh lelaki itu bergetar hebat. Kaneki menundukkan wajahnya, air matanya terus mengalir.

Sebuah tangan menyentuh pipi kaneki, kaneki mendongkak dan dia melihat seorang wanita berambut ungu dengan kacamata menggantung di batang hidungnya.

"Lama tidak jumpa, kaneki-kun." Sapa gadis itu tersenyum menatap kaneki. Kaneki membuka matanya lebar.

"Rize-san.." lirih kaneki.

"Rambutmu berubah menjadi putih yah.. Itu, sangat lucu." Ujar rize dengan senyum mengejek.

"Rize-san.. kau.. masih hidup.." ucap kaneki menatap rize dengan tatapan tak percaya.

"Itu tidak penting, kaneki-kun.." gadis itu berjalan ke samping kaneki. "..nee, kaneki-kun ibumu orang yang seperti apa?" Tanya rize. "heh?"

"Kau tadi bilang 'Okaa-san'" ujar rize. Kaneki menundukkan wajahnya.

"Apakah itu ibumu?"

Kaneki mendongkak dan terkejut. Dia melihat ibunya sedang membuat bunga dari sedotan. Kaneki tersenyum melihat ibunya.

"Itukah ibumu? Orang seperti apa dia?" Tanya rize.

"Okaa-san adalah wanita yang baik. Okaa-san selalu membacakan huruf kanji yang tidak bisa kubaca, lalu menuliskan cara pengucapannya untukku." Ujar kaneki tersenyum menatap ibunya.

"Walaupun aku anak tunggal dan tidak mempunyai ayah, aku tidak pernah kesepian. Aku tidak pernah kesepian karena ada Okaa-san yang baik dan Buku-buku yang di tinggalkan ayahku." Ujar kaneki. Rize duduk dan bersender pada kursi kaneki.

"Oh iya, ayah kaneki-kun sudah meninggal yah. Apa kaneki-kun ingat seperti apa ayahmu?" Tanya rize.

"Aku tidak tau. Otou-san meninggal sebelum aku bisa mengenalnya. Okaa-san bilang Otou-san suka mengoleksi buku-buku. Berkat buku-buku yang Otou-san koleksi, aku jadi suka membaca." Ujar kaneki tersenyum tipis.

Pemandangan didepan kaneki sekarang berubah. Kaneki melihat ibunya berdiri mengambil tas dan meninggalkan ruangan.

"Kemana Ibumu, kaneki-kun?" Tanya rize.

"Okaa-san pergi bekerja." Ucap kaneki, lelaki itu menundukkan wajahnya dan tersenyum tipis.

"Okaa-san adalah pekerja yang hebat, dia melakukan seluruh pekerjaan rumah, dia tidak pernah marah, dia tidak pernah menyebabkan masalah pada siapapun dan dia bersikap ramah pada semua orang.."

Rize yang duduk bersender pada kursi kaneki, mendengarkan cerita kaneki. Gadis itu memainkan rambutnya.

"..Ibuku adalah kebanggaanku. Lebih baik terluka daripada melukai orang lain. Orang yang baik bisa senang hanya dengan hal itu. Itulah yang Okaa-san ajarkan padaku." Ujar kaneki tersenyum.

"Hhmm. Pantas saja kau seperti ini.."

Rize berdiri dan berjalan ke depan kaneki, gadis itu mensejajarkan diri dengan kaneki. Rize menyentuh pipi kaneki.

"..Lebih baik terluka daripada melukai orang lain. Apa kau hidup dengan mempercayai hal itu?" Tanya rize.

"Itulah.. yang okaa-san ajarkan padaku..." ujar kaneki. Rize berdiri dan menatap kaneki yang menundukkan wajah.

His Eye - Black "Tokyo Ghoul"Where stories live. Discover now