Chapter'46

6.4K 560 109
                                    


Up cepet karena komennya pada manis-manis 😒

"Ihhh, itu Akira kenapa?" Tasya bertanya seolah kepada dirinya sendiri ketika melihat Akira berjalan dalam keadaan tidak baik-baik saja.

"Kelilipan kunang-kunang kali." jawab Aldi.  Membuat Tasya menoleh galak. "Udah playboy, dodol lagi. Sempurna." gadis itu beranjak pergi meninggalkan Vero yang tidak terima dibilang playboy. Padahal dia ini termasuk ke dalam cowok setia.

***

Setelah mencari kemana-mana, Tasya dapat menemukan Akira di tenda UKS. Tasya benar-benar peduli kepada Akira. Dia tahu persis seperti apa temannya. Akira terlalu bodoh untuk berpura-pura seakan semuanya baik-baik saja. Padahal, banyak sekali orang yang pasti akan menyadari perubahannya.

"Ra?" Pelan. Tasya harus pelan-pelan agar Akira mau bercerita semuanya.

"Pergi, Tas." usirnya.

"Lo butuh temen, Ra. Dan gue siap jadi orang yang bisa dengerin lo."

Akira menangis, kedua kakinya yang tadi ditekuk kini disilakan, dengan cepat Tasya ikut berjongkok, menarik Akira ke dalam pelukannya. Tasya dapat mengambil kesimpulan kalau yang sedang dialami adalah masalah yang lumayan rumit.

"Aku sama Kak Raffa udah putus."

Tasya terkejut di balik pelukannya. "Kenapa?"

Akira menarik tubuhnya. Menghapus air matanya dengan perlahan. Kemudian menatap Tasya dengan sangat dalam. "Menurut kamu, apa yang harus kamu lakuin kalau kamu tau sahabat atau saudara kamu sayang sama laki-laki yang sama?"

Tasya langsung menangkap. Dia sangat paham kemana arah Akira berbicara. Ini pasti soal Alika. "Gausah pake perumpamaan gue. Itu antara lo sama Alika kan?"

Akira mengangguk.

"Gue pertahanin dong. Prinsip gue gini, Ra. Apa yang udah jadi punya gue, gak bakal gue bagi."

"Tapi Alika sepupuku, Tas." kata Akira berusaha membuat Tasya mengerti.

"Ya, i know. Tapi sesekali, manusia juga perlu gunain ego. Lo naif banget tau gak,Relain cowok yang lo sayang demi orang lain?" Tasya tertawa meremehkan. Menatap Akira intens, kemudian bertanya. "Emang hidup lo udah bahagia?"

"Kamu gak ngerti, Tas." Akira bangkit, berniat pergi dari tempat pengap tersebut,  namun dengan cepat Tasya menahan.

"Gue ngerti. Ra, sorry tapi menurut gue lo egois."

"Kamu sendiri kan yang bilang manusia bisa sesekali gunain egonya?"

"Tapi lo salah gunainnya."

Tasya bingung bagaimana cara memberi paham sahabatnya ini. "Gini, lo jauhin Raffa karena gak enak sama Alika, gue tanya, adil gak buat Raffa? Bingung gak lo kalo jadi dia? Gak punya salah apa-apa tapi di dinginin. Cuma karena gak mau ngerusak hubungan persaudaraan lo sama Alika. Itu lo egois. Gak mikirin perasaan dia."

"Dia masih sayang sama Alika, Tas!"

Tasya menatap Akira penuh tanya. Apa dia tahu isi hati orang? Dengan mudah mengatakan kalau Raffa masih menyukai Alika. "Tau dari?"

"Buktinya dia gak pernah cerita kalau Alika mantannya."

Satu fakta yang Tasya temukan, Alika mantan Raffa? Tapi tetap saja, itu tidak mengubah pandangannya kalau Akira salah. "Terus dengan begitu lo bisa cap dia belum move on?"

"Emang itu kenyataannya."

"Itu cuma masalalu yang gak penting buat lo tau." kata Tasya lagi.

"Gue sepupu Alika, gue juga pacar Raffa. Apa itu masih belum cukup kalo masalalu mereka penting buat gue tau?"

RAFFA's: Destiny Of R And AWhere stories live. Discover now