02 ─ pretend

2.4K 330 16
                                    

➽───────────────❥

"Kau baik-baik saja?" mimik wajah Jisung terlihat sangat khawatir ketika melihat Chenle terkulai lemas di sofa.

"Aku baik-baik saja. Jangan khawatir. Kau bisa pergi bekerja sekarang."

"Benarkah? Kau terlihat begitu lemah,apakah kau ingin pergi ke rumah sakit?"

"Aku baik-baik saja."

"Chenle...kau harus pergi ke rumah sakit,aku tak ingin kau bertambah parah."

"Sejak kapan kau menjadi baik seperti ini,Jisung?Benar-benar sulit di percaya."

➽───────────────

Kini mereka tengah berada di rumah sakit,itu semua terjadi karena paksaan Jisung. Awalnya Chenle menolak,namun karena Jisung yang terus menerus berbicara akhirnya ia menyetujui nya.

Chenle terbaring lemas,sedangkan Jisung berdiri di samping Chenle.Dokter menyarankan Chenle untuk di rawat inap agar penyakit nya tak separah mungkin,tentu saja Jisung langsung menyetujui nya.

"Mengapa kau sangat peduli terhadap ku,Jisung? Kita adalah sepasang orang asing yang baru bertemu. Kau tak perlu mengkhawatirkan ku."

"Kini kau adalah teman ku,aku berhak khawatir terhadap mu."

"Sulit dipercaya,mengapa masih ada seseorang yang sangat peduli terhadap orang lain."

"Tak perlu menghiraukan segalanya. Kau hanya perlu sembuh."

"Kau tak pergi bekerja?"

"Tidak,aku akan menjaga mu disini,Chenle."

"Aku bisa melakukan apapun sendirian. Kau bisa pergi bekerja sekarang."

"Tidak. Aku akan menemani mu disini."

"Baiklah. Jisung,bisakah aku meminta bantuan mu?"


"Tentu saja,apa itu?"

"Kau harus mengambilkan barang-barang ku,di kediaman ku. Aku akan mencatat alamat apartemen ku."

"Hanya itu?"

"Ya,hanya itu."

Chenle kemudian merogoh ponsel Jisung,lalu mencatat alamat apartemen nya disana. Terlihat senyum simpul tercipta di bibir nya.

"Baiklah Chenle,aku akan segera kembali ke sini."

Jisung kemudian keluar dari kamar pasien,dan segera menuju ke apartemen Chenle. Sedangkan didalam sana,Chenle tersenyum menyeringai.

➽───────────────❥

"Sepertinya disini,lantai 8 nomor 24."

Jisung kemudian masuk kedalam apartemen Chenle,ia diberitahukan pin apartemennya oleh Chenle sebelumnya  untuk bisa mengakses ke dalam.

Setelah ia masuk kedalam,alangkah terkejut nya Jisung saat melihat pemandangan tak biasa. Di dalam apartemen Chenle terlihat seperti kapal pecah,dan ada sesuatu yang lebih mengejutkan,beberapa orang yang terlihat sangat kuat,menatap Jisung dengan tatapan marah.

"Apa yang kalian lakukan disini?"

Kemudian beberapa pria dengan otot besar tersebut berjalan mendekati Jisung,dan memberikan tatapan pada satu sama lain.

Bugh.

Jisung terkena pukulan di wajahnya setelah seorang pria mendaratkan pukulan.

"Ada apa ini? Mengapa kalian berlaku kasar? Apa yang kalian lakukan disini?"

"Tentu saja kami menunggu sang pemilik apartemen pulang,si jalang itu belum juga pulang. Dan kini kau yang datang,maka kau yang akan kami habisi."

Jisung masih mencerna kata-kata para pria tadi,ia sangat terkejut bahwa ternyata sekumpulan orang ini menunggu Chenle pulang. Ada apa sebenarnya?

"Tenang,aku tak ingin ada pertumpahan darah atau pun perkelahian. Kita bisa menyelesaikan ini dengan baik."

Bugh,bugh,bugh.

Jisung mendapatkan beberapa pukulan di perut nya,lengannya diputar oleh salah satu pria tersebut. Ia mendapatkan pukulan yang lebih dari itu.

Jisung terjatuh begitu saja ke bawah setelah tubuhnya dibenturkan oleh sekelompok orang tersebut. Lengannya berusaha mengambil pistol di sakunya,jangan lupakan fakta bahwa ia seorang polisi.

Akhirnya pistol tersebut ia raih dari kantong nya. Kemudian Jisung menembakkan satu peluru ke udara.

"Kalian para berandalan,jangan bergerak."

"Rupanya kau seorang polisi?! Tenang saja,kami tak takut."

Jisung dengan cepat menyambar walkie talkie,ia dengan sigap menghubungi rekannya untuk segera tiba disana.

Namun sekelompok pria tadi kembali menghampiri Jisung,dan memukul Jisung habis habisan. Jisung tentu saja melawan,namun dengan jumlah mereka yang banyak tentu saja membuat Jisung kewalahan.

Tak lama kemudian,beberapa rekan Jisung tiba di apartemen Chenle. Mereka membantu melawan sekelompok pria berandalan. Berakhir dengan mereka takluk terhadap rekan Jisung.

Jisung tak melawan para sekelompok pria berandalan dengan pistol,karena ia takut hal tersebut membunuh,begitu pun dengan rekan nya.

"Park,kau harus segera dilarikan ke rumah sakit."ucap rekan nya seraya mendekat pada Jisung yang terkapar.

"Aku tak apa,bantu aku berdiri,aku akan mengambilkan beberapa barang-barang untuk seseorang."

Berjalan dengan tergopoh-gopoh,Jisung mulai mengambil barang-barang yang Chenle perlukan. Sungguh usahanya begitu besar.

Setelah itu,ia kemudian meninggalkan apartemen Chenle dan bergegas pergi ke rumah sakit untuk menemui Chenle.


➽───────────────❥

"Chenle,aku tiba."

"Jisung,ada apa dengan mu?"

"Di rumah mu,ada sekelompok berandalan. Mereka mencari mu. Ada apa?"

"Sudah kuduga,itulah alasan ku ingin kau pergi kesana,agar kau tersiksa oleh mereka." batin Chenle.

"Ah,ceritanya panjang. Jisung,maafkan aku,ini semua salah ku." Chenle menunjukkan wajah khawatir nya,namun semua itu hanyalah palsu,terdapat rasa puas di hati nya kala ia melihat Jisung kesakitan.

to be continue...
stay tune,di chapter selanjutnya akan terungkap semuanya.

White Night | ChenjiWhere stories live. Discover now