09 ─ you got it

1.4K 192 3
                                    

Warning ⚠

🔞🔞🔞

"Chenle, aku ingin melanjutkan ini, can i?"

"Jisung berhenti... Kita sedang mandi."

"Kita bisa mandi setelah ini. Jadi, boleh ya?"

"A-aku takut... Pasti sakit..."

"Aku akan melakukan nya dengan pelan, sayang."

"B-baiklah..."

Jisung kemudian bangkit dari bathup, dan mulai menggendong Chenle menuju kamar tidur nya. Terlihat wajah Chenle sangat khawatir.

Ia meletakkan Chenle di ranjang nya perlahan,lalu menggenggam lengan Chenle.

"Percaya padaku."ucap nya, lalu mengecup hidung Chenle.

Jisung kembali meraup bibir chenle, meletakkan bibir nya diatas bibir Chenle. Ia melumat bibir atas dan bawah Chenle bergantian, namun ia melakukannya dengan sangat gentle.

"Ji jangan gigit-gigit lagi, aku geli..."ucap Chenle terengah.

Ciuman langsung berpindah ke dada Chenle, ia menciumi dada Chenle, lalu mengecup puting Chenle,dan menghisap nya sesekali.

Tanpa basa basi, Jisung langsung berpindah semakin kebawah, hingga sampai di alat vital Chenle atau yang  biasa kita sebut penis. Jisung menggenggam lalu memijat pelan penis Chenle. Kemudian ia melakukan blowjob.

Di atas sana, Chenle kembali berkeringat dan menahan lengan nya agar tetap berada di mulut nya; mencegah desahan nya terdengar Jisung.

Jisung melakukan blowjob dengan sangat baik. Hingga ia melepas nya saat Chenle berkata ia akan menuju pelepasan pertama.

"Chenle, lakukan seperti apa yang baru saja aku lakukan pada mu."

Jisung duduk di tepi ranjang, lalu Chenle segera menurunkan tubuh nya ke bawah ranjang. Ia sangat tercengang, pasalnya penis kekasih nya berukuran besar, ia takut tersedak.

Chenle memulai blowjob nya, sedangkan Jisung terus menekan kepala Chenle agar semakin dalam.

"Chenle...hah....mengapa kau sangat pandai melakukan ini...ahh..."

Tak lama kemudian, Jisung meminta Chenle untuk menyudahi kegiatan blowjob nya, ia kerap kesakitan karena Chenle tak sengaja menggigit penis nya.

Kemudian Chenle berbaring, ia membuang wajah nya, agar tak bertatapan bersama Jisung yang berada tepat di atas nya.

"Sayang, boleh aku masuk sekarang?"

"Ji, takut..."Chenle yang semula membuang wajah nya kini menatap Jisung.

"Sayang percaya pada ku, ya. Aku akan pelan-pelan."

"Ji biarkan aku menggenggam tangan mu, aku takut..."

Jisung langsung menautkan lengan nya dengan lengan Chenle. Ia kemudian mengangkat kedua kaki Chenle.

"Ji, pakai pelumas tidak? Sebaiknya pakai, ya?"

"Sayang apapun yang kamu mau pasti aku turuti."

Jisung lalu mengambil pelumas di lemari nya, kemudian kembali pada Chenle.

"Tapi kamu yang harus pakai kan ini untuk ku."Jisung menggoda Chenle.

Dengan malas nya, Chenle memakai kan pelumas pada penis Jisung. Tentu saja Park Jisung merasa kenikmatan. "Penis kamu besar, aku takut Ji..."

Jisung terkekeh lalu mencium pipi Chenle. "Sakit awalnya saja kok, maaf ya sayang kalo nanti bakalan sakit. Tapi aku bakal berusaha hati-hati kok."

Chenle hanya mengangguk risau, dan kembali berbaring setelah selesai memakaikan pelumas pada Jisung.

Jisung kembali berada di atas Chenle,ia mengangkat kedua kaki Chenle. Menatap lubang anal Chenle, dan segera mencoba memasukan penis nya.

"Sayang bersiap aku akan mulai."ucap Jisung.

"Sshhh..Jisung sakit..."

"Tahan ya sayang, maaf."

"Aaahh...s-sakit...hiks----

Jisung enghhh... Jangan pelan pelan menggerakan nya, lebih cepat."

Jisung yang mendapat izin dari Chenle, segera menghentak-hentakan penis nya dengan cepat.

"Sayang masih sakit?"

"Sedikit..."

Jisung sontak menerjang leher Chenle, ia menghisap leher si manis dengan penuh nafsu. Suasana kian memanas.

"Eumhhh Jisung aku tak akan menahan desahan ku lagi, enghhh sakit tapi nikmat."

Lengan Chenle berpindah ke leher Jisung, mengalung. Ia sesekali meremat rambut Jisung untuk melampiaskan rasa sakit nya.

"Jisung disitu...aaahhh iya disitu... lakukan lagi, cepat!"

"Chenle...semoga lubang mu bisa menampung sperma yang akan keluar berkali-kali sampai pagi..."

Hasrat Jisung untuk menggagahi Chenle semakin kuat setelah mendengar Chenle mendesahkan nama nya berkali-kali.

Jisung dan Chenle melakukan hal tersebut semalaman. Mereka baru merasa lelah saat pukul empat pagi. Akhirnya Chenle terkapar disana.

to be continue...

honestly baru pertama kali ngetik part 🔞 kayak gini wkwkw. jadi, mohon maaf kalo jatuhnya malah cringe (╥_╥)

White Night | ChenjiWhere stories live. Discover now