05 ─ i'll make you fall in love with me

1.6K 256 4
                                    

➽───────────────❥

Air bening yang keluar dari netra nya membasahi pipi Chenle. Samar-samar pikirannya memutar ingatan tentang ia dan Jian di masa lalu. Chenle semakin frustasi dan ingin cepat-cepat membalaskan dendam nya pada Jisung.

"Aku akan membalaskan dendam ku pada mu,Jisung. Aku akan membuat kau jatuh cinta pada ku seperti yang kau lakukan dahulu,kemudian aku akan menyakiti mu."ia bermonolog.

Kini Chenle sedang berada di galeri nya,semenjak ia memutuskan untuk kembali melukis,waktunya banyak diluangkan disana.

"Chenle mengapa kau menangis?"suara pria manis lainnya membuyarkan lamunan Chenle,yang tak lain adalah Shotaro.

Shotaro adalah sepupu Chenle,kediaman nya pun tak terlalu jauh dengan galeri milik Chenle.

"Kakak,kau kemari?"

"Ya,sudah lama aku tak melihat-lihat lukisan mu."

"Kau merindukan lukisan ku,bukan merindukan ku?!"mata Chenle berubah menjadi tajam saat menatap Shotaro.

"Tentu saja aku juga merindukan adik-ku."

"Kakak,apakah kau sudah makan siang?"

"Belum,bagaimana bila kita makan bersama?"

"Mari makan bersama,aku ingin sekali makan bersama mu."

Chenle dan Shotaro pun pergi ke restoran di sekitar galeri milik Chenle,mereka mengambil restoran berjarak dekat karena hanya berniat makan siang saja. Shotaro mengajak Chenle ke suatu restoran disana,yang tak lain ia kenal dengan seorang pemilik restoran nya.

Mereka pun masuk kedalam,duduk lalu memesan makanan.

"Kak,desain interior restoran ini sangat menakjubkan."ucap Chenle yang mengamati.

"Tentu saja,pemilik nya pun sangat pintar."

"Siapa?"

"Teman ku."

"Wah,tak menyangka kau memiliki teman yang sukses."

Tak lama kemudian,makanan yang mereka pesan telah tiba. Mereka mulai menyantap makanan nya masing masing. Di tengah mereka sedang menyantap makanannya,ada seorang pria dengan perawakan tinggi menghampiri mereka.

"Halo,Shotaro."

"Sungchan,halo."

"Tak apa kan bila aku bergabung bersama kalian?"

"Tentu saja,Sungchan."

Sungchan pun duduk disamping Shotaro,tepatnya dihadapan Chenle. Kemudian Chenle hanya tersenyum sebagai tanda menyapa.

"Chenle,ini Sungchan. Teman ku yang memiliki restoran ini."

"Halo,Sungchan. Senang bertemu dengan mu."

"Halo Chenle."

"Kau sangat hebat dapat memiliki restoran se mewah ini."

"Ah,tidak. Biasa saja."Sungchan tersenyum

Chenle kembali melahap makanannya,tak lama kemudian setelah ia selesai ia berpamitan terlebih dahulu pada Shotaro dan Sungchan untuk segera pergi ke galeri.

➽───────────────❥

"Jisung,mengapa kau melamun?"tanya rekan kerja nya,yaitu Huang Renjun.

"Tidak,aku tak melamun."dengan cepat Jisung menyangkal ucapan Renjun.

"Jangan katakan bahwa seseorang sedang mengisi pikiran mu."Renjun mulai menggoda Jisung.

"Tidak,tentu saja tidak."

"Baiklah,aku keluar." Renjun kemudian keluar dari ruangan Jisung.

Sementara itu Jisung kembali melamun. Ia berbohong,sebenarnya ia sedang memikirkan Chenle. Entah mengapa setelah ia mengenal Chenle ia cukup merasa nyaman bila berada di dekat nya. Jisung merasa pernah mengenal Chenle,namun ia pikir ia tak mungkin pernah kenal dengan Chenle sebelum nya.

Kemudian telepon berdering,dan Jisung segera mengangkatnya. Ternyata itu adalah telepon dari Chenle.

"Chenle,ada apa?"

"Jisung kau sedang sibuk?"

"Tidak juga. Aku baru saja selesai mengunjungi suatu daerah. Ada apa?"

"Sudah kah kau makan siang?"

"Belum."

"Segera makan! Aku tak ingin mendengar penjelasan apapun!"

"Baiklah Chenle,aku akan makan sekarang."

"Bagus."

"Apakah kau sudah makan siang,Chenle?"

"Sudah!"

"Baiklah,menakjubkan. Sudah ya? Aku akan pergi makan siang sekarang."

"Semangat Jisung! Kau akan lebih tampan saat bersemangat bekerja."

Jisung tersenyum,hatinya merasa hangat saat Chenle melontarkan pujian-pujian dan juga memberi nya semangat. Jisung menutup telepon nya.

Sepertinya Chenle akan mudah meluluhkan  hati Jisung,baru saja ia melontarkan pujian yang belum seberapa,hati Jisung sudah menghangat saja.

➽───────────────❥

Tak terasa,jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam,itu pertanda bahwa Jisung harus pulang. Ia kemudian keluar dari kantornya,dan saat ia diluar,ternyata langit sudah menggelap ditambah hujan yang deras.

Jisung menerobos hujan untuk sampai ke parkiran. Saat tiba di parkiran,ia melihat seseorang sedang berdiri dengan payung di dekat mobil nya.

"Chenle?"

"Jisung,kau sudah selesai?"

"Mengapa kau menunggu ku disini? Dimana mobil mu?"

"Aku meninggalkan mobil ku di galeri. Aku sengaja ingin pulang bersama mu." Chenle tersenyum.

Dan terjadi lagi,hati Jisung menghangat. Ia tersenyum,tak lama kemudian Chenle menarik Jisung agar berada di bawah payung. Surai Jisung kini terlihat sudah setengah basah karena kehujanan.

"Ji,kau sangat tampan."ujar Chenle,ia berbisik tepat di dekat telinga Jisung.

➽───────────────❥

to be continue...

White Night | ChenjiWhere stories live. Discover now