18 ─ epilog

2.2K 215 12
                                    

Suara tawa nan bahagia memenuhi halaman rumah Chenle dan Jisung. Ternyata yang membuat gaduh adalah Park Byeol. Ia adalah anak Jisung dan Chenle. Tiga tahun yang lalu, ia lahir ke dunia. Anak perempuan dengan paras yang menggemaskan juga cantik, persis seperti Chenle. Hingga sampai saat ini Byeol adalah kebahagiaan  utama bagi Chenle dan Jisung.

"Byeol, papa kan sudah bilang tidak boleh main air!" Chenle menaruh lengannya di pinggang ramping nya, lalu menghela nafas kasar.

Terlihat Byeol yang sedang berlari mengitari halaman rumah, namun ia tak sendiri, ia bersama Jisung. Rupanya ia sedang bermain bersama daddy nya. Terlihat mereka sedang bermain air menggunakan selang yang biasa digunakan untuk menyiram tanaman.

"Park Jisung, kau memang menyebalkan! Jangan biarkan Byeol bermain air, bagaimana jika dia demam, huh? "Chenle masih disana, ia mulai menatap Jisung lekat, pertanda marah.

Jisung kemudian menghentikan kegiatan bermain nya bersama Byeol, lalu menghampiri Chenle yang terlihat sedang marah.

"Sayang, Byeol main air pun tak terlalu sering. Biarkan anak kita bersenang-senang, lagi pula dia tak akan sakit, aku menjaga nya. Tenang saja, ya?"

"Tahu dari mana bahwa Byeol tidak akan sakit?!" kini bola mata Chenle membesar, melotot ke arah Jisung.

Jisung hanya tertawa rupanya, "Sayang ku marah-marah terus, kau semakin cantik bila sedang marah." Jisung mencubit gemas pipi Chenle.

"Diam! Jangan mencubit ku! Aku akan memandikan Byeol dahulu, tunggu disini Park Jisung, kita belum selesai!" Chenle kemudian menuntun Byeol untuk masuk ke dalam rumah dan meninggalkan Jisung.

"Oh benarkah belum selesai? Jadi setelah ini kau akan memandikan ku, Chenle?" Jisung terkekeh.

"Diam disana! Aku akan menghajar mu!" terdengar Chenle berteriak dari dalam rumah.

Chenle kemudian memandikan Byeol, ia sejujur nya lelah. Harusnya di akhir pekan ini ia bersantai.

"Byeol jangan main air lagi ya? Papa akan marah."ujar nya lembut.

"Tapi kata daddy boleh."

"Kadang-kadang, Byeol hanya harus mendengarkan kata papa, daddy memang menyebalkan."

"Kalau daddy menyebalkan, kenapa papa selalu memeluk daddy setiap hari?"

"Papa tidak memeluk daddy, tuh!"

"Byeol lihat papa sering memeluk daddy waktu tidur."

"Yak, Byeol! Kau harus tidur di kamar mu sendiri lain kali, jangan selalu tidur di kamar papa."

"Takut, tidak ada teman."

"Kau sudah hampir besar sayang, belajar mandiri ya?"

"Baiklah."

Obrolan-obrolan kecil pun terus memenuhi kamar mandi, Chenle masih sibuk memandikan Byeol. Sementara Jisung, ia langsung berganti pakaian karena pakaian nya basah akibat bermain air bersama Byeol tadi.

Tak lama kemudian, Chenle selesai memandikan Byeol, ia langsung menggendong Byeol menuju kamar tidur nya. Saat ia masuk, terlihat Jisung sedang bermain ponsel nya sambil berbaring.

"Daddy!" ucap Byeol kemudian menghampiri Jisung.

"Anak daddy sudah mandi?"

"Sudah, tadi papa memandikan Byeol."

"Bagus, setelah ini tidur siang ya."

"Tapi papa melarang Byeol tidur di kamar papa."

Jisung menatap Chenle sekilas, lalu berbincang lagi dengan Byeol, "memangnya kenapa?"

White Night | ChenjiWhere stories live. Discover now