25 - Kedekatan

1K 138 17
                                    

Yuki membuka matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuki membuka matanya. Tubuhnya hampir terjatuh dari sofa karena terlalu banyak berguling. Sontak dia langsung duduk setelah bangun dari tidur lelapnya.

Dia pun mulai panik, dirinya sedang tidak berada di apartemen Jungkook. Yuki melihat sekeliling ruangan, tampak berbeda, dan terasa asing.
Lalu Yuki tersadar, dia tengah berada di apartemen Taehyung. Kebiasaan lamanya kembali, sama saat pertama kali tidur di apartemen Jungkook. Selalu lupa apa yang baru terjadi.

Yuki mengecek jam di ponselnya, menunjukkan pukul 5 sore. Entah jamnya benar atau tidak, karena Yuki merasa tidak pernah mengatur ponselnya berada di zona Korea. Dia pun memutuskan melihat pemandangan luar dari jendela yang sejak tadi belum ditutup gorden. Dan benar saja, matahari sudah mulai terbenam, menunjukkan hari sudah mulai gelap.

Yuki baru menyadari, tidak ada Taehyung di sana. Dia mulai mencari sosok pria yang membawanya itu. Tiba-tiba Yuki terdiam, dia ingin memanggil Taehyung, tapi dia lupa namanya.

"Permisi?" panggilnya.

Berkali-kali memanggil tetap tidak ada jawaban.

"Aku mau pulang!!!" keluhnya sambil kembali duduk di sofa.

Sebenarnya bisa saja Yuki keluar dari apartemen. Tapi setelah keluar dari gedung, dia tidak tahu jalan pulang. Kalau dia tetap menunggu di sana, bagaimana kalau Taehyung tidak kembali lagi?

Yuki menghela nafasnya dengan berat. Perutnya mulai berbunyi, dia lapar. Ingin sekali rasanya membuka kulkas di dapur. Tapi sayangnya dia sedang tidak bisa sebebas di rumah Jun. Gadis itu pun memutuskan tidur lagi, untuk mengesampingkan rasa laparnya.

***

Taehyung berjalan menuju apartemennya dengan terburu-buru. Di tangannya, terdapat sebungkus paper bag berisi makanan.

Setelah pintu dibuka dan meletakkan bungkusan di atas meja, dia mendapati Yuki masih tidur pulas. Taehyung menakutkan alisnya, dia heran Yuki terpejam cukup lama.

Dia pun mencoba membangunkan Yuki dengan menepuk-nepuk pipi gadis itu.

"Bangun,"

"Hm?" Yuki meregangkan badannya dengan mata setengah terpejam. Lalu matanya langsung membulat begitu menyadari Taehyung sudah berdiri di hadapannya.

"Oh, kapan kau pulang?" tanya Yuki sambil membenarkan posisinya menjadi duduk, membiarkan Taehyung duduk di sampingnya.

"Baru saja,"

Taehyung mengeluarkan makanan dari paper bag yang berisi sandwich, dan langsung memberikannya pada Yuki.

Yuki pun menerima makanan itu dengan senang hati, lalu mulai melahapnya perlahan. Taehyung paham betul kalau Yuki tengah kelaparan. Mereka pun makan bersama tanpa saling bicara.

Yuki mengusap mulutnya dengan tisu setelah menghabiskan 2 bungkus sandwich lalu meminum segelas air putih.

"Ah, benar. Ada yang ingin aku tanyakan." ujar Yuki kemudian.

Taehyung menoleh pada gadis itu seolah-olah mengatakan 'apa'.

"Kau dapat nomorku dari mana?"

"Ah, itu." Taehyung menelan makanannya perlahan, bersiap menjawab pertanyaan Yuki. "Saat kita belanja waktu itu, aku meminjam ponselmu."

Yuki menerka-nerka, dia tidak merasa Taehyung meminjam ponselnya. Gadis itu pun ber-oh ria, tidak ingin ambil pusing.

Taehyung memang meminjam ponsel Yuki. Saat Taehyung meminjamkan ponselnya, tanpa Yuki sadari Taehyung mengambil ponsel milik gadis itu yang masih berada ditangannya. Dan diam-diam Taehyung mengatur ponsel Yuki menyesuaikan zona Korea, baik nomor maupun waktu.

"Aku mau pulang," pinta Yuki sambil merapikan sisa makanan, dan membersihkan sampah yang berserakan.

"Mau pulang ke mana? Indonesia?" ledek Taehyung.

Yuki memberikan senyuman kesal. "Tentu saja aku akan pulang, tapi bukan sekarang. Maksudku ke rumah Jun."

Taehyung tertawa, "Iya, iya. Baiklah."

Mereka pun keluar bersama dari apartemen, berjalan melewati koridor yang sepi, menuju lift.

***

"Oh, iya. Aku lupa namamu." ujar Yuki kemudian.

"Lagi?" Taehyung sudah memahami ini bukan yang pertama kali.

Yuki mengangguk sambil menyengir.

"Kau mau memanggilku apa? Oppa?" goda Taehyung sambil menekan tombol lift, menunggunya terbuka.

"Oppa?"

"Hei, kau pernah memanggilku begitu." tegas Taehyung.

"Iyakah?"

Taehyung menjentikkan jarinya pada dahi Yuki, membuat gadis itu meringis.

"Dasar, pelupa."

Pintu lift terbuka, Taehyung masuk terlebih dahulu, disusul Yuki yang berjalan sambil mengusap dahinya yang berdenyut.

"Apakah sakit?" tanya Taehyung, melihat Yuki masih memegangi dahi.

Yuki menatap sinis, "Menurutmu?"

Taehyung tersenyum jahil lalu mengusap puncuk kepala Yuki, membuat gadis itu terdiam, mendapat perlakuan hangat dari seorang yang selalu menjahilinya.

Taehyung tersenyum jahil lalu mengusap puncuk kepala Yuki, membuat gadis itu terdiam, mendapat perlakuan hangat dari seorang yang selalu menjahilinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hallo Oppa! [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang