56 - Bantuan

789 115 11
                                    

"Apa kalian percaya?" lanjut Namjoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kalian percaya?" lanjut Namjoon.

Eh?!

Semua orang yang menonton, baik yang ada di atas panggung, di ruang konferensi, bahkan yang menonton secara online mendadak hening. Apakah ucapan Namjoon hanya lelucon?

"Tentu saja berita itu tidak benar." Namjoon akhirnya membuat semua orang bersorak. Mereka pun bernafas lega. Terutama Yuki dan Jungkook.

"Jadi, apapun berita yang kalian terima, pastikan dulu kebenarannya. Karena setiap berita yang disajikan, kalian lah yang memutuskan untuk mempercayainya atau tidak." jelas Namjoon menutup konferensi pers singkatnya.

"Sekian, terima kasih." pamitnya meninggalkan panggung bersama member lain.

Mereka pun berjalan beriringan meninggalkan ruang konferensi, menuju ruang istirahat mereka.

Jungkook yang berjalan di paling akhir, semakin memperlambat langkahnya. Kepalanya tengah dipenuhi berbagai pertanyaan.

Memikirkan kenapa Namjoon-hyung mau membantunya. Dan bahkan sampai melakukan konferensi pers untuk Jungkook. Padahal tempo hari, mereka meminta Jungkook yang harus bertanggung jawab sendiri.


Jungkook ingin menanyakannya, tapi dia juga ragu.

Sebenarnya, semua itu bisa terjadi berkat bantuan Jin.

Flashback

"Aku tidak bisa berkata apapun, maaf."

Jin keluar dari ruangan. Dia pun berdiam diri sebentar di depan pintu, sebelum akhirnya pergi menuju ruangan lain. Ruang PD Bang, CEO agensinya.

Tok tok

"Masuk!"

Sahutan dari dalam membuat Jin menggeser pintu ruangan itu perlahan.

"Annyeong haseyo." sapa Jin sambil membungkukkan badan.

"Seok Jin-ssi?"

Seorang pria paruh baya yang berada di balik meja besar terlihat terkejut dengan kedatangan Jin.

"Ada apa?" lanjutnya.

"Aku ingin meminta bantuan,"

"Soal apa? Duduklah," PD Bang menunjuk sofa di hadapannya, mempersilahkan Jin untuk duduk di sana.

Jin pun menurut. Dan dia mengambil posisi nyamannya sebelum melanjutkan ucapannya.

"Anda sudah tahu berita yang beredar?"

PD Bang melepaskan kacamatanya, lalu mengusap-usapnya perlahan. "Soal Jungkook?"

"Iya."

"Apa berita itu benar?" PD Bang memakai kacamatanya kembali. Dia pun menatap Jin dengan serius.

Jin terdiam sebentar. "...tidak benar." elaknya. Dia tidak ingin mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. Dia ingin menyelamatkan nama Jungkook dan juga BTS.

"Benarkah? Tidak ada apapun bukan?"

"Tidak ada." Jin berusaha meyakinkan PD Bang.

"Lalu apa yang mau kau lakukan?"

"Membersihkan nama Jungkook."

"Dengan apa?"

Jin kembali terdiam. Dia juga tidak tahu dengan cara apa menyelamatkan Jungkook.

"Aku akan melakukan klarifikasi di media sosial,"

PD Bang mengangguk-angguk. "Seok Jin-ssi... Kau tahu, musuh terbesar bagi idol adalah media. Kau tidak akan bisa menghadapinya sendirian."

PD Bang bangkit dari meja kerjanya. Menghampiri Jin, dan duduk berseberangan dengannya.

"Aku akan membantu kalian. Aku akan mengadakan konferensi pers besok."

______________________________________

Jimin menghentikan langkahnya, menyadari Jungkook yang masih berada di belakang.

"Jungkook-ah!"

Teriakan Jimin membuat semua member menghentikan langkahnya, dan menoleh ke arah Jungkook.

"Kenapa kau murung begitu? Masalahmu sudah selesai," Jimin menarik Jungkook untuk bergabung dengan yang lain.

Namjoon langsung merangkul Jungkook. "Sudah, jangan dipikirkan."

"Maaf ya, ucapanku terlalu kejam." sahut Yoongi yang juga merangkul Jungkook. Kini dia diapit oleh kedua kakaknya.

"Terima kasih, hyung."

Jungkook menunduk. Dia tidak bisa menahan haru. Dan akhirnya mulai menangis.

"Lihat, bayi kita menangis!" seru Jimin pada yang lain.

Mereka pun memberikan pelukan pada Jungkook.

"Kau tidak sendirian, Jungkook-ah."

"Kapanpun kau butuh bantuan, kami selalu ada untukmu."

"Terima kasih, hyung. Terima kasih."

Jungkook mengusap air matanya. Bersamaan dengan mereka melepas pelukannya.

"Jangan coba-coba keluar dari BTS, tahu! Tidak ada artinya kalau tidak ada dirimu."

Mereka semua tertawa mendengar ucapan Jin. Dan Jungkook merasa malu karena pernah mengatakan hal itu.

"Wajar saja kalau diterpa berita miring. Begitulah nasib menjadi idol." tambah Taehyung.

"Tapi, itu kan bukan berita miring." timpal Jimin, dan langsung dihadiahi jitakan dari Hoseok.

"Ahk. Hyung!" protesnya.

"Kalau ada yang dengar bagaimana?"

"Hahaha... Sudah, sudah." Jin menggiring semua adik-adiknya menuju ruang istirahat.

"Setelah ini jangan membuat masalah lagi, loh." pesan Yoongi pada Jungkook.

"Ne."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hallo Oppa! [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang