Masih ada waktu 2 jam lagi sebelum jadwal keberangkatan Yuki menuju Jakarta. Tanpa terasa kini mereka sudah tiba di bandara, dan masih berada di dalam mobil Jungkook.
"Oppa, terima kasih sudah mengantarku."
Jungkook tersenyum kecut. Dia tidak bisa lagi memaksa gadis itu tetap tinggal di sisinya.
"Oh, iya. Barang-barang darimu--"
"Untukmu saja, itu hadiah."
"Oh, baiklah. Terima kasih..."
Suasana menjadi canggung. Tapi mereka masih ingin berlama-lama di sana. Yuki juga belum berniat untuk turun dari mobil, dia masih punya waktu. Sementara Jungkook, dia masih ingin memandang gadis di sebelahnya itu.
"Yuki," Jungkook memeluk gadis itu sebisanya, karena terhalang seat belt yang belum dilepas.
"Jaga dirimu, oppa. Bahagia lah, dan sehat selalu." Yuki menepuk-nepuk punggung lebar Jungkook. Dia tidak akan pernah bisa menyentuhnya lagi.
"Ah, benar juga." Jungkook melepaskan pelukannya.
Dia mengetikkan sesuatu di ponselnya, lalu menunjukkan layar ponselnya pada Yuki. "Lagu yang ingin aku nyanyikan padamu kemarin, sudah release. Kau bisa mendengarnya nanti."
Bertepatan dengan kepergianku, ya.
Yuki melihat jam di ponselnya. Sudah saatnya dia pergi.
"Sampai jumpa, oppa." pamit Yuki, dengan berat hati tentunya.
"Sampai jumpa."
Yuki melangkah memasuki bandara. Liburannya telah usai. Saatnya kembali.
Selagi menunggu pesawatnya tiba, Yuki mencari lagu yang Jungkook tunjukkan tadi. Dan mulai mendengarkannya dengan earphone.
Lagu itu mengalun dengan indahnya, menghiasi kedua telinganya. Bahkan dia sampai merinding mendengarnya. Lirik yang dituliskan Jungkook benar-benar menyentuh hatinya.
______________________________________
Ukabiagaru kimi wa
Kau, dalam imajinasiku
Amarini azayakade
Begitu jelas
Marude soko ni iru ka to
Seolah-olah kau ada di sana
Te o nobasu tokoro de
Namun saat ku ulurkan tanganku
Futto kieteshimau
Dan tiba-tiba kau menghilang
______________________________________Yuki bisa meninggalkan Korea dengan tenang. Dia sudah mengucapkan perpisahan pada Jungkook. Dia sudah berpamitan dengan benar. Dan dia pergi tanpa ada paksaan dari siapapun.
Tapi Yuki belum sempat mengatakan betapa dia menyukai Jungkook. Dia belum mengutarakan perasaannya.
Terlambat menyadarinya memang. Tapi tidak ada yang akan berubah kalaupun Yuki mengatakannya. Mereka tidak bisa bersatu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Yuki terbangun dari tidur lelapnya. Dia memperhatikan sekeliling akan keberadaannya. Dan ternyata ada di rumahnya sendiri. Yuki sudah kembali ke tempat asalnya.
Tapi ada sesuatu yang hilang. Dia tidak bisa mengingat apa yang terjadi setelah dari bandara. Yuki berpikir keras, memikirkan kembali satu persatu kepingan ingatan yang terjadi sebelumnya. Tapi tetap tidak bisa
Yuki sama sekali tidak ingat bagaimana dia pulang, bagaimana dia bisa di rumah, sudah berapa lama, dan tidur berapa lama.
Apakah ini mimpi?
Kenapa aku tidak bisa mengingat apapun.
Yuki terdiam sejenak, kembali berpikir.
Apakah aku berhalusinasi?
Walaupun Yuki berpikir begitu, anehnya barang-barang pemberian Jungkook ada di kamarnya. Tapi gadis itu belum menyadarinya.
.
.
.
.
.
Eits! Masih ada lanjutannya
( ' ▽ ' )ノ
Jangan kemana-mana dulu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo Oppa! [END]
Fanfiction|| JANGAN DIBACA AKU MALU 😭 || Belom sempet direvisi Niat hati ingin berlibur ke Jepang. Namun bagaimana jadinya jika seorang gadis bernama Yuki yang anti Korea tiba-tiba berada di negara tersebut? Di tengah perjalanan antah berantahnya, dia berte...