•6•

34 2 0
                                    

          Sesampainya di rumah, Syahna langsung pergi ke kamar dan mandi. Setelah selesai mandi, Syahna berbaring sebentar.

"Kok gue ada rasa ga enak gitu ya tinggal di rumah Alfin, tapi kalo gue ga tinggal disini gue tinggal dimana?" tanya Syahna dalam hati

Tiba-tiba Syahna dikagetkan dengan mama Alfin

"Syahna ayo makan" ajak mama Alfin

"Iya tante" jawab Syahna

Malam hari pun tiba, semua orang di rumah Alfin sudah terlelap termasuk Syahna.

         Seperti biasa, Alfin dan Syahna pergi berdua ke Sekolah. Dan mereka masih menjadi pusat perhatian. Semua siswa-siswi di SMA Adiwangsa banyak yang mengghibahi Syahna.

"Kok bisa ya?"

"Iya, gue juga mikir kayak gitu"

"Cari muka banget" ucap siswi-siswi ghibah

Syahna yang mendengar semua itu hanya bersikap bodo amat.

          Saat di kelas pun suasananya masih sama seperti di koridor tadi, semua orang menatapnya sinis. Syahna pun bingung dan akhirnya ia muak dan langsung bertanya kepada salah satu temannya.

"Ada masalah apa?" tanya Syahna

"Ngga ada kok" jawab siswa itu

dan tiba-tiba.....

"Eh lo! gue ga abis pikir ya, bisa-bisanya lo tinggal di rumah Alfin"

"Ooh gue tau, lo cari muka kan ke Alfin?"

"Ru-rumah Alfin?" tanya Syahna, kenapa semua orang tau kalo dia tinggal di rumah Alfin

"Iya! lo tinggal di rumah Alfin kan? bisa-bisanya ya lo! atau jangan-jangan lo dipungut sama orang tua nya Alfin?"

"Oh ya, orang tua Alfin kan kaya, yaa bisa lah mereka mungut anak"

"Tapi yang gue bingung, kok orang tua nya Alfin mau mungut anak yang kayak lo, pakai rok pendek, perokok, pemabuk, ga tau peraturan, masuk sekolah aja kemarin terlambat. hmm gue si liatnya negatif mulu ke lo. Dasar ga tau malu lo jadi cewe" ucap siswi itu panjang × lebar

Syahna yang mendengar itu semua, sakit hatinya langsung pergi keluar kelas.

"Gue juga ga mau"

"Gue bukan orang jahat"

"Gue juga ga mau begini"  ucap Syahna sambil berlari dan menyeka air matanya.

          Di saat hatinya sedang kacau seperti ini, hanya rooftop tempat yang bisa menenangkannya.

"Gue ga tau harus ngapain"

"Gue juga ga mau jadi jahat"

"Kenapa semua orang nganggap gue buruk"

"Padahal gue buruk itu karena perlakuan nyokap dan abang gue"

"Rez,Ul gue butuh kalian" ucap Syahna nangis, tiada henti.

          Alfin yang mendengar berita itu langsung pergi ke kelas Syahna. Yaa, saat ini yang ada dipikirannya hanya Syahna. Sesampainya di kelas Syahna, Alfin tidak menjumpainya. Ia teringat sesuatu, waktu itu, saat razia, Syahna berada di rooftop. Alfin langsung pergi ke rooftop.

          Dan memang benar, Syahna ada disana.
Syahna kaget kenapa ada Alfin disini.

"Lo ngapain disini?" tanya Syahna terbata-bata karena masih nangis

"Pulang ke kelas sekarang!" perintah Alfin

"Ga" jawab Syahna cuek

"Gue udah tau dengan berita yang beredar tadi" ucap Alfin

Syahna langsung menatap Alfin dengan mata berkaca-kaca.

"Kalo lo mau keluarin gue dari rumah lo, gapapa kok"

"Gue juga ga minta untuk tinggal di rumah lo kan?"

"Oh ya, satu lagi. Dengan gue tinggal di rumah lo, itu membuat reputasi lo turun kan?" ucap Syahna sambil menahan tangisnya.

          Alfin yang mendengar semua perkataan Syahna tadi langsung mendekap Syahna. Syahna yang tiba-tiba di peluk Alfin pun kaget, tapi ia tetap memikirkan yang terjadi tadi.

"Banyak yang bilang gue cewe cari muka ke keluarga lo"

"Tapi gue ga minta untuk keluarga lo nampung gue"

"Gue butuh Rezka dan Maul di samping gue, di dekat gue" ucap Syahna sambil menangis lagi

"Udah, jangan di dengerin, orang tua gue aja gapapa kan"

"Mereka hanya iri sama lo"

"Udahlah" ucap Alfin menenangkan.

          Tiba-tiba saat Syahna berdiri. Ia tidak tau, kalo dia sudah di ujung rooftop.

"Hahh! Alfinnn! Tolongin gueee!!"

"Finnn!! Gue ga mau jatoooh!" ucap Syahna takut

"Iya,iya,, lo tarik tangan gue ya"

"1,2,3"

"Tarikkk!"

Syahna berusaha menarik tangannya Alfin, tapi apa mungkin ia berat jadi tangan Alfin tidak bergerak sedikit pun.  

Syahna terus berusaha menarik tangan Alfin. Dan dengan sekuat tenaga, Syahna bisa naik lagi ke rooftop.

"Haaaa haaaa haaaa" Syahna ngos-ngosan dan langsung memeluk Alfin erat. Yaa, Syahna ada phobia dengan ketinggian. Saat Alfin dipeluk, ia hanya bisa diam.

—BERSAMBUNG—

Selamanya Cinta (SELESAI)Where stories live. Discover now