•49•

8 1 0
                                    

          Tak menyadari ia memeluk Syahna dengan sangat lama, hingga ia lupa akan kehadiran kedua orang tuanya.

"Alfin!" ucap Syahna seraya menepuk menyadarkan Alfin

Tersadar Alfin pun langsung melepaskan pelukannya dengan perasaan malu.

           Darma, Eva dan Belinda pun senyum-senyum melihat kelakuan anaknya itu.

"Dah pelukannya?" tanya Darma yang membuat Alfin dan Syahna tersipu malu

"Kita pulang sekarang. Pelukannya dilanjut nanti di rumah" sambung Darma tersenyum.

             Saat hendak pulang, pihak TU SMA Adiwangsa memberikan pengumuman kelas yang baru bagi para murid-murid. SMA Adiwangsa selalu mengacak kelas muridnya setiap kenaikan kelas, ini berguna agar mereka bisa saling mengenal teman satu jurusan mereka.

"PEMBERITAHUAN!!! anak-anak silahkan lihat nama dan kelas kalian masing-masing di mading ya. Sudah selesai ditempel oleh pak Haryo" ucap bu Yulia, salah satu pihak TU di SMA Adiwangsa.

Mendengar hal itu, Alfin dan Syahna langsung pergi ke mading.

"Pa, Ma, Alfin kesitu dulu ya" ucap Alfin

"Syahna juga ya ma" ucap Syahna

"Iya" jawaban Darma, Eva dan Belinda.

             Di depan mading semua siswa dorong-dorongan membuat Alfin dan Syahna susah untuk melihat nama mereka.

Untung saja semua sudah selesai melihat dan pergi, tinggal Alfin dan Syahna saja. Mereka berdua pun melihat nama mereka masing-masing. Untuk Alfin, kelasnya masih sama dengan yang kemarin, XII MIPA 1. Dia masih mempertahankan angka 1 itu. Betapa terkejutnya Syahna melihat nama dia tercantum di kertas kelas XII IPS 1.

"HAH?!! ALFIINNN! OH MY GOD! INI BENERAN KAN? GA SALAH LIAT KAN GUE??!! ALFIIINNNN AAAA" ucap Syahna lompat-lompat kegirangan dan (kembali) di pelukan Alfin

"Na.... Syahnaaaa" ucap Alfin yang tidak bisa bernafas karena Syahna memeluknya erat

"Hehe maaf" jawab Syahna seraya melepaskan pelukannya

"Selamat ya ibu Syahna Mysha" ucap Alfin memberi selamat

"Yeee kok ibu si" kesal Syahna karena dipanggil ibu

"Gue bangga banget sama lo Na" kata Alfin dalam hati dan tersenyum kepada Syahna.

          Malam harinya merupakan malam terakhir Syahna dirumah Alfin. Dan saat ini, ia sedang mengemas semua baju, buku, peralatan sekolah, peralatan mandi, dan skincarenya. Ditengah-tengah dia berberes hatinya merasakan hal yang tidak biasa, ia bersedih jika harus meninggalkan kediaman Alfin.  Terlebih lagi keluarga Alfin sangat mempunyai peran besar terhadap dirinya yang sekarang. Dilain sisi ia juga harus menepati janji kepada ibunya, Syahna kasihan melihat ibunya yang beberapa bulan lalu rela ke sekolah hanya untuk menyuruhnya pulang. Lagi pula, bang Bintang tidak selalu ada untuk menjaga ibunya tersebut.

          Setelah selesai berkemas, Syahna pun keluar dari kamarnya dan menuju ke taman rumah.

"Besok gue udah pergi dari sini, dan pulang ke rumah gue ada sendiri"

"Entah apa yang bakal terjadi besok. Tapi, semoga semuanya baik-baik aja"

"Bentar lagi gue bakal kangen nih sama rumah ini"

Dan tiba-tiba saja... Syahna terkejut

"Sama orangnya engga?" tanya Alfin mengagetkan Syahna

Mendengar suara itu lantas membuat Syahna terkejut.

Selamanya Cinta (SELESAI)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ