•18•

9 2 0
                                    

          Sesampainya di rumah, Alfin kembali mengingatkan Syahna untuk kembali belajar nanti malam.

"Nanti malam jangan lupa" ucap Alfin

"Ya" jawab Syahna singkat.

          Malamnya, kembali Syahna belajar. Karena besok sudah hari H remedial matematikanya. Mau tidak mau, bisa tidak bisa, ngerti tidak ngerti, ia harus tetap belajar. Ia pun juga ingat dengan apa yang dikatakan oleh Alfin tadi pada saat mengerem motornya secara mendadak.

"Dah siap belom nih?" tanya Alfin

"Udaaaah" jawab Syahna

Syahna pun akhirnya konsentrasi dan memperhatikan apa yang Alfin ajarkan. Tiba-tiba saja, perut Syahna berbunyi pertanda bawah Dia sedang lapar. Alfin yang mendengar suara dari perut Syahna langsung menatapnya.

"Lo lapar?" tanya Alfin

"Hehe iya" jawab Syahna sambil memegang perutnya

"Hmm, yaudah lo makan aja dulu. Habis makan baru lanjut lagi" ujar Alfin

Mendengar Alfin berkata seperti itu ia langsung pergi ke meja makan dan makan disana.

          Selang beberapa menit, Syahna sudah selesai makan ia kembali melanjuti belajarnya dengan Alfin.

"Dah kenyang?" tanya Alfin

"Hmm, belum sih, biar gue makan aja terus daripada belajar sama lo" jawab Syahna

"Eitss, jangan marah dulu, saya hanya bercanda jadi ayo kita lanjutkan belajarnya" ucap Syahna

Alfin merasa kesal karena Syahna mengajaknya bercanda disaat dia serius.

"Yaudah, coba lo kerjain nih soal, ada 10 yaa sepertinya nih soal masuk semua dengan materi yang dipelajari. Awas aja lo ga ngerti dan ga bisa jawabnya" ujar Alfin

"Hm" jawab Syahna sangat singkat.

Setelah beberapa menit kemudian, akhirnya Syahna Selesai mengerjakan latihan soal yang dikasih Alfin tadi.

"Nih!" ucap Syahna seraya menyodorkan jawabannya
Alfin langsung mengambil jawaban Syahna dan mengoreksinya.

Alfin kaget, Syahna mengerjakan latihan soalnya dengan benar 8, jadi nilainya 80. Benar-benar diluar ekspektasinya.

"Gimana? Salah semua ya?" tanya Syahna

"Hmm, gimana ya" jawab Alfin

"Ish! Cepettt kasih tau bener berapa, atau bahkan salah semua" kata Syahna

"Nih! Bener 8, yaa not bad lah. Gue kira bener 4 kalo ga ya 5" ucap Alfin

"Hah?! Serius? 8? Alhamdulillah, eitss tapi ini kan cuma latihan. Gimana kalo besok? Bisa-bisa dapat 7 dong? Atau 6? Aaa takut" ujar Syahna

"Jangan mikir yang aneh-aneh bisa ga? Belum tentu juga kalo lo besok dapat yang dibawah 8, mana tau dapat yang diatasnya kan?" ucap Alfin

"Hmm, iya juga yakk, yaudah deh gue mau tidur dulu, udah selesai kan?" ucap Syahna

"Ya" jawab Alfin singkat.

Akhirnya Syahna pun pergi meninggalkan Alfin dan menuju kamarnya untuk tidur.

          Pagi harinya, saat sedang berjalan di koridor. Syahna merasa suasana hatinya sedang tidak karuan. Ia deg-degan sekaligus takut.

"Fin! Kok gue kayak takut gitu ya?" tanya Syahna

"Kenapa?" tanya Alfin balik

"Ga tau, apa mungkin takut ga bisa jawab?" jawab Syahna

"Hm, kan lo kemarin udah bener 8, 8 tuh udah diatas KKM" ujar Alfin

"Okelah" jawab Syahna.

           Waktu remedial matematika pun tiba.

"Assalamu'alaikum, anak-anak, sudah siap remedial hari ini?" tanya guru matematika tersebut

"Wa'alaikumussalam, sudah bu" jawab semua murid yang remedial termasuk Syahna

"Yang tidak remedial boleh keluar kelas sebentar ya" ucap guru matematika

Anak-anak yang tidak remedial pun keluar kelas. Dan bu gurunya pun membagikan soal remedialnya. Saat Syahna melihat soal remedialnya, jantungnya berdegup kencang. Ia takut tidak bisa mengerjakannya.

"Oke, anak-anak, soalnya sudah ibu bagikan ya, dan waktu remedialnya hanya 1 jam 30 menit. Ibu harap, nilai kalian ga ada yang dibawah KKM lagi" ucap guru matematika tersebut

"Selama mengerjakan" ucap guru matematika lagi.

1 jam 30 menit akhirnya selesai. Dan Syahna mengerjakan soalnya dengan baik
dan tepat waktu.

"Ibu koreksi dulu ya. Nanti hasilnya ibu akan kasih tau pas pelajaran kita juga" ucap guru matematika

"Baik bu" jawab semua murid yang ikut remedial.

            Beberapa menit kemudian, guru matematika sudah selesai mengoreksi remedialnya.

"Anak-anak, ini hasilnya ibu bagikan ya" ucap guru matematika

Mendengar perkataan guru matematika tersebut jantung Syahna berdetak cepat. Saat nama dia dipanggil. . .

"Syahna Mysha" panggil guru matematika

"Saya bu" jawab Syahna

Guru matematika tersebut pun memberikan sebuah kertas yang berisi nilai 100 kepada Syahna. Saat Syahna melihat kertasnya dengan nilai 100 ia kegirangan!

"Hah?! Serius ini bu?" tanya Syahna tak menyangka

"Serius Syahna" jawab guru matematika dengan tersenyum

"Alhamdulillah" ucap Syahna dengan senang gembira

Akhirnya, usaha dia belajar selama beberapa hari ini  mendapatkan yang sepadan dengan hasilnya. Dari yang males banget sampai bisa dapat 8 walaupun di latihan soal.

"Padahal gue ga expect sama sekali bisa dapat 100, duhh emang bener ya, usaha ga mengkhianati hasil" ucap Syahna dalam hati.

          Sepulang sekolah, Syahna membagikan info yang sangat menggembirakan ini kepada Alfin.

"Alfiiiiiiinnnnn!!" panggil Syahna seraya berlari memeluk Alfin (。ŏ﹏ŏ)

Alfin  yang tiba-tiba dipeluk pun terdiam sejenak. Dan tak lama, Syahna tersadar bahwa dia sedang memeluk Alfin di koridor. Untung saja tak ada guru yang melihatnya.

"Eh, sorry sorry, ga bermaksud" ucap Syahna canggung dan langsung melepaskan pelukannya

"Hm itu gue cuma mau ngasih tau kalo nilai remedial gue dapat 100 yaaayy" ucap Syahna lagi seraya lompat-lompat

"Oh" jawab Alfin singkat

"Hanya oh doang? Ish! Lo tuh ya ga ngehargain banget" kesal Syahna

"Selamat ya ibu Syahna Mysha" ucap Alfin memberi selamat

Mendengar Alfin berkata seperti itu ia langsung tersenyum lebar

"Hmm gitu dong" ucap Syahna

"Oh ya, besok-besok kalo gue ada ulangan lagi atau remedial mungkin, gue mau deh diajarin lo" ucap Syahna dengan menaik-naikkan alisnya

"Yee emang gue guru privat lo apa" balas Alfin

"Yaudah, ke parkiran sana!" perintah Alfin
Syahna langsung pergi ke parkiran dan pulang ke rumah.

—BERSAMBUNG—

Selamanya Cinta (SELESAI)Where stories live. Discover now