•34•

12 1 0
                                    

           Malamnya, pak Darma memberi tau kepada mama Eva jika ia ingin menjodohkan Alfin dengan anak temannya yaitu pak Nugroho.

"Ma, papa pengen jodohin Alfin dengan anak temen papa. Namanya Nugroho" ucap pak Darma

Mendengar perkataan suaminya itu mama Eva terkejut bisa-bisanya dia mempunyai pemikiran ingin menjodohkan Alfin.

"Lho pa.. kok mendadak gini sih, ga ngasih tau mama dulu. Emangnya pak Nugroho itu setuju atau engga" jawab mama Eva

"Setuju ma. Mama setuju ga?" tanya pak Darma

"Yaaa mama tergantung Alfin, kalo Alfin setuju mama juga setuju. Tapi kan pa, Alfin itu baru mau tamat sekolah loh. Pasti nanti dia mau kuliah bukan mau nikah. Alfin masih terlalu muda untuk dijodohkan" ujar mama Eva

Pak Darma tetap kekeuh ingin menjodohkan Alfin dengan Pamela.

"Yasudah, kita liat jawaban Alfin nanti" ucap pak Darma.

          Jam menunjukan pukul 20.00 dimana Alfin dipanggil untuk menyetujui perjodohan dia dengan Pamela atau tidak.

"Kenapa pa, ma suruh Alfin datang kesini?" tanya Alfin bingung

"Duduk dulu ya Fin" jawab mama Eva

Alfin pun duduk di kursi yang kosong.

"Jadi begini, papa dan mama memanggil kamu kesini itu karna..." ucap pak Darma

"Karna apa pa" bingung Alfin

Sementara itu, tak sengaja Syahna mendengar pembicaraan mereka.

"Karna papa ingin menjodohkan kamu dengan anak teman papa, namanya Pamela" ujar pak Darma

Alfin langsung shock mendengar perkataan papanya itu. Tak hanya dengan Alfin, Syahna yang sedari tadi menguping pun ikut terkejut.

"Apa pa? Perjodohan? Pa Alfin masih muda pa, kok main jodoh-jodohan sih pa. Alfin ga setuju" ucap Alfin menentang pak Darma

"Tapi Alfin, papa sudah mengkonfirmasi bahwa kamu mau dijodohkan" balas pak Darma

"Papa bilangnya Alfin mau, padahal enggak. Keterlaluan pa" ucap Alfin

"Sekali tidak ya tidak. Alfin pergi dulu" ucap Alfin melipir pergi

Melihat Alfin yang berjalan ke arahnya, Syahna langsung cepat-cepat pergi menghilang sebelum Alfin melihatnya.

           Di kamar, Alfin sangat kesal kepada papanya yang seenak dia saja menjodohkan dia. Lagipula wanita itu tidak Alfin kenal.

"Papa kenapa sih, kan bertahun-tahun lalu gue bilang ga mau dijodohin. Kenapa sekarang tiba-tiba aja kek gitu. Ga abis pikir gue" ujar Alfin kesal

Karena kesalnya belum berujung, Alfin pun langsung merebahkan dirinya di kasur dan tidur di waktu yang lebih cepat dari hari sebelumnya.

           Sedangkan dengan Syahna, saat ini ia sedang memikirkan perkataan pak Darma tadi.

"Alfin dijodohin" ucap Syahna dalam hati

"Padahal gue udah jatuh cinta sama dia" ucap Syahna dengan nada kecil

"AGHHH SYAHNAAA. DAH DAH BELAJAR" ucap Syahna dengan nada yang tinggi

Syahna pun berhenti dengan lamunannya dan kembali belajar lagi.

           Pagi hari di kamarnya Syahna. Saat ini Syahna sedang berdiri didepan kaca dan seraya mengatakan. . . . .

"Teruntuk Syahna Mysha. Seorang yang sedang berdiri didepan kaca sekarang" katanya

"Mulai hari ini, lo ga usah lagi berinteraksi dengan orang yang namanya Alfin Fahrian. Apapun itu, baik bercengkrama, makan bersama, bahkan pergi pulang ke sekolah sama dia, itu ga usah lagi. Biarin lo diantar-jemput sama Rezka atau Maul aja. Eh tapi, pergi sekolah hari ini sama dia aja deh. Nanti orang-orang curiga lagi. Ok! Syahna! Dengerin itu!" ujar Syahna dengan nada tegas

"Karena dia sudah menjadi milik seorang yang bernama Pamela" ucap Syahna dengan nada yang rendah seperti orang menyesal

Setelah selesai berbicara didepan kaca Syahna pun akhirnya pergi keluar kamar dan sarapan di ruang makan.

             Sepanjang perjalanan Syahna hanya diam saja dan itu membuat Alfin bingung.

Akhirnya, Alfin mengajak Syahna berbicara.

"Lo kok diem aja Na" ucap Alfin membuat Syahna terkejut

"Hah? Apa?" jawab Syahna

"Lo kenapa diem aja" ucap Alfin mengulang perkataannya

"Oh, gapapa kok" jawab Syahna 'bohong'
Alfin tak membalas perkataan Syahna lagi. Dan mendengar jawaban Syahna seperti itu, Alfin merasa ada yang tidak beres dengan Syahna.

—BERSAMBUNG—

Selamanya Cinta (SELESAI)Where stories live. Discover now