Berhenti atau terus?

7.6K 345 9
                                    

Kringgg...Kringg...Kringg

Jam menunjukkan pukul 15.00 WIB dan bel pulang sekolah sudah berbunyi, saat ini semua murid-murid sedang bersiap untuk pulang

Saat Alex ingin keluar dari kelas tiba-tiba saja ada yang memanggilnya dan membuatnya menghentikan langkahnya

"Alex tunggu sebentar" cegah pak Samsul menghentikan langkah Alex

"Ada apa pak?" tanya Alex

"Saya boleh minta tolong sama kamu? Tolong kamu bawakan buku-buku ini ke perpustakaan, tapi hati-hati karena disana ada perbaikan bangunan yang belum selesai"

"Baik pak akan saya bawakan ke perpustakaan" Kata Alex dan menerima buku-buku tersebut

"Terimakasih lex, yasudah kalau gitu bapak pergi dulu ke ruang guru" pamit pak Samsul dan beranjak pergi

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang menguping pembicaraan keduanya dan tersenyum licik

"Ini adalah waktu yang pas buat gue cari perhatian Alex dan buat dia kembali lagi sama gue" batin Dinda mengeluarkan smirknya

Saat Alex sedang berjalan menuju ke perpustakaan tiba-tiba saja ada yang berteriak memanggil namanya

"ALEX AWASS!!!" teriaknya dan mendorong tubuh Alex hingga Alex jatuh tersungkur

"Lo ap.. DINDAAA" ucapan Alex terputus saat melihat Dinda yang pingsan karena terkena kayu yang jatuh dari atas

"Maaf mas tadi saya tidak sengaja menjatuhkan kayunya dari atas" kata tukang tersebut merasa bersalah

"LAIN KALI KALO KERJA ITU YANG BENER ANJING!!" bentak Alex

"Dinda bangun please aku mohon" Alex menepuk-nepuk pipi Dinda berusaha menyadarkan nya

Tanpa banyak bicara lagi Alex pun menggendong Dinda ala bridal style dan membawanya ke UKS

Alex menidurkan Dinda dibrankar dan mengobati luka Dinda agar tidak infeksi

Setelah beberapa saat akhirnya Dinda sadar dari pingsannya dan melihat sekeliling, bau khas obat-obatan dan tembok putih

"Aku dimana?? Akh.. kepalaku sakit banget" Dinda memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri

"Kamu di UKS din tadi kamu pingsan gara-gara ketimpa kayu" Jelas Alex pada Dinda

"Kamu butuh sesuatu? Biar aku ambilin" tawar Alex

"Aku ga butuh apa-apa kok, aku cuma butuh kamu nemenin aku disini" Dinda memegang tangan Alex agar Alex tidak pergi

Alex yang merasa tidak enak pada Dinda pun mengiyakan dan keinginan Dinda, toh Dinda jadi gini juga karena menyelamatkannya

"Kenapa kamu nolongin aku din?" tanya Alex

Dinda tersenyum sebelum menjawab pertanyaan dari Alex dan kembali menggenggam tangan Alex

"Mana mungkin aku diem aja saat orang yang aku sayang lagi dalam bahaya? Lebih baik aku yang luka, aku gamau kamu kenapa-kenapa lex" Dinda tersenyum

Alex merasa sedikit tersentuh pada sikap Dinda yang mau berkorban demi menyelamatkannya

∆∆∆

Setelah kejadian itu Alex dan Dinda pun jadi semakin dekat dan selalu bersama saat dikelas, dikantin, bahkan pulang sekolah

Teman-teman Alex pun masih bingung dengan perubahan sikap Alex yang tiba-tiba saja jadi care dengan Dinda

"Lex, nanti pulang sekolah temenin aku ke mall ya? Ada sesuatu yang mau aku beli disana" tanya Dinda dan duduk disebelah Alex

"Hmm, iya nanti aku temenin" kata Alex mengiyakan keinginan Dinda

Disisi lain

Saat ini Via, Amel, dan Aqila sedang berada dikantin dan memperhatikan ke meja Alex dan kawan-kawan

"Ehh liat deh itu si Dinda nempel mulu sama Alex udah kek bocah nempel sama emaknya" kata Qila

"Iya juga ya gue perhatiin belakangan ini mereka jadi tambah akrab aja, mungkin Alex di pelet kali sama tu nenek lampir" kata Amel

"Yee pelet-pelet pala lu botak, jaman sekarang mana ada yang main begituan ogeb udah kek jaman Siti Nurbaya aja" Qila menjilak kepala Amel gemas

"Si anying main jitak kelapa orang sembarangan dikira ga sakit apa" kata Amel sambil mengusap kepalanya

"Kelapa puser lu muter udah sana balik ke TK belajar ngeja dulu" kara Qila

Via hanya bisa geleng-geleng kepala melihat pertengkaran kedua sahabatnya itu

"Ehh vi kok lu dari tadi diem aja sih? Anteng banget kek patung pancoran" tanya Qila

"Ga kok gue cuma lagi mikir aja apa sebaiknya gue mundur aja ya? Alex kayaknya bahagia banget sama Dinda" pikir Via

"Kok lu mikirnya gitu sih vi?" tanya Amel

"Ya gue cuma ga mau aja ngerusak hubungan seseorang dan menghancurkan kebahagiaan Alex"

"Emang lu udah pastiin semuanya? Bisa aja kan mereka ga balikan dan Alex cuma ngarang supaya lu nyerah" Qila menyampaikan mendapatnya

"Bener juga tu vi bisa aja Alex bersikap kayak gitu ke lu cuma biar lu nyerah dan ga ngejar dia lagi" kata Amel

"Tapi masa lu mau nyerah sampe disini aja sih padahal lu udah bertahan sampai sejauh ini, gue tau ini pasti berat buat lu, tapi ayolah vi cinta itu butuh perjuangan" kata Amel

"Iya vi kalo lu nyerah sampai disini berarti lu ga serius cinta sama Alex" tambah Qila

"Gue sayang sama dia, tapi gue juga ga bisa maksa dia untuk balik suka sama gue. Cinta itu sama kayak agama, ga ada paksaan didalamnya" Via mencoba menjelaskan agar kedua sahabatnya mengerti

"Apa lu yakin sama keputusan lu? Coba berjuang sekali lagi vi siapa tau Alex bisa luluh" kata Amel mencoba menyemangati sahabatnya itu

"Oke, gue akan coba sekali lagi tapi kalo sampai gagal gue nyerah" kata Via

"Mencintai memang tidak harus memiliki terkadang kita harus merelakan orang yang kita sayang bersama dengan yang lain. Karena cinta yang tulus bukan dia yang menuntut balasan untuk dicintai, tapi dia yang tetap bertahan meski tersakiti berkali-kali"

Aku Menyerah (COMPLETED)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora