71 𝙋𝙡𝙖𝙣𝙚𝙩𝙖𝙧𝙞𝙪𝙢

74 9 0
                                    

"Mau kemana?" tanya Rea.

"Planetarium" senyum Ilen.

"Ini udah jam pulang?" tanya Rea dan Ilen hanya mengangguk saja

***

Karena tiket disana tergolong murah membuat Ilen ingin mengajak Rea kesana.

"Disana emangnya apa?"

"Disana lo bisa liat peragaan simulasi bintang dan benda langit, intinya pasti seru" Rea hanya mengangguk mendengar ucapan dari Ilen.

Disana Rea terus saja melihat berbagai jenis bintang dan planet yang merupakan pertunjukan dari Planetarium, semua pengunjung termasuk Rea dan juga Ilen diajak mengembara di jagat raya untuk memahami konsepsi tentang alam semesta melalui acara demi acara.

Mata Rea mengarah kepada pajangan baju antariksa yang di gunakan untuk mengarungi angkasa, dan beberapa pameran peralatan mengamati antariksa.

Rea menunggu sejenak dan keluar dari barisan, mengambil foto dengan baju itu, dia sengaja mengambil foto dengan baju Astronot itu untuk memperlihatkan kepada Mamanya nanti, karena provesi Ayahnya dulu adalah Astronot.

"Eh Re lo kenapa?"

"Gak yok jalan" senyum Rea memasukkan ponselnya kedalam saku, kemudian mereka lanjut berjalan dan menatap sesuatu, sekarang di tempat ini juga tersedia ruang pameran benda-benda angkasa yang menyuguhkan berbagai foto serta keterangan lengkap dari berbagai bentuk galaksi, teori-teori pembentukan galaksi disertai pengenalan tokoh-tokoh di balik munculnya teori. Rea sempat membaca sedikit keterangan itu dan mengambil foto.

Ia kemudian memposting foto dinding dengan gambar galaksi dan keterangannya di instagram miliknya dan memeberikan lokasi, Planetarium.

Kemudian mereka lanjut berjalan lagi, Selain pertunjukan teater bintang dan multimedia / citra ganda, Planetarium & Observatorium juga menyediakan sarana prasarana observasi benda-benda langit melalui peneropongan secara langsung, untuk menyaksikan fenomena / kejadian-kejadian alam lainnya, seperti gerhana bulan, gerhana matahari, komet dan lain-lain, mereka kemudian mengantri untuk melakukan peneropongan mengamati berbagai fenomena.

"Lo tau banget tempat beda yang buat gue gak bosan"

"Gue juga gak bosan kalau disini, nanti lo mau kesini lagi?" tanya Ilen dan Rea pun mengangguk.

Setelah dirasa sudah lama sekali berada di Planetarium, mereka memutuskan untuk pulang berhubung jam tutup juga sudah sangat dekat.

Saat hendak keluar Rea mengajak Ilen untuk berfoto, banyak juga pengunjung yang berfoto dengan lukisan dan berbagai gambar planet serta dekat teropong.

Ilen seperti memeluk baju astronot tersebut dan Ilen yang memegang ponsel Rea untuk mengambil foto, sedangkan Ilen menutup satu matanya.

"Bagus banget" ucap Rea.

"Kirimin gue" ucap Ilen.

"Bentar nomor whattsap lo berapa?" tanya Rea.

Ilen segera merongo ponselnya, dan Rea segera memindai kode QR whattsap Ilen.

"Bentar gue kirimin" ucap Rea.

Rea mengubah walpaper ponselnya menjadi foto Ilen dan Rea, sedang lockscreennya tetap dipertahankan dengan gambar Rea dan juga Arvero, Ilen sedikit mengintip lockscreen ponsel Rea.

Ilen juga mengubah walpapernya dan mendekatkan ponsel mereka berdua dan saling tersenyum.

***

Sedangkan disisi lain Arvero yang berada di depan Apartement Ilen, mengambil ponselnya dan melihat postingan baru dari Rea.

Arvero dengan cepat memberikan komentar kepada postingan Rea tersebut, "Lo dimana?" itu komentar Arvero kepada Rea, Arvero menatap dibawah username Rea dan terdapat lokasi.

Planetarium

Arvero tahu dimana lokasi Planetarium, segera membalap motornya, oh sekedar info motornya datang sewaktu jam 2 pagi berhubung Arvero belum tidur, Arvero juga tadi tidak datang kesekolah hari ini.

Arvero segera memasukkan ponselnya kedalam saku celana dan mengendarai motor itu menuju ke Planetarium.

***

"Makasih banget untuk hari ini" ucap Rea tersenyum

"Gak papa nanti kalau lo senggang telfon gue aja, masih banyak tempat yang mau gue datangin sama lo, berhubung gue gak punya pacar" ucap Ilen yang kini berada di depan Cafe tempat Rea bekerja.

"Kalau lo?" tanya Ilen.

"Apa?"

"Lo punya pacar?" tanya Ilen.

"Gue? Gak kok" senyum Rea.

Sedangkan disisi lain Arvero yang mengendarai motornya melihat Ilen yang berjalan menjauh dari Cafe, sedangkan Arvero tidak melihat Rea karena Rea sudah masuk ke dalam Cafe.

Arvero terkejut bahwa Planetarium sudah tutup.

"Tuan mau apa? Sudah tutup" ucap penjaga itu.

"Gue mau masuk" paksa Arvero.

"Sudah tutup pak"

"GUE MAU MASUK" teriak Arvero, dan beberapa orang datang disana.

"Kenapa ini ada keributan apa?" tanya cowok tua itu.

"Ini tuan ada yang mau masuk paksa"

"Eh Arvero"

"Biarin dia masuk" ucap pria tua itu dan segera mereka membiarkan Arvero masuk ke Planetarium.

"REA" teriak Arvero masuk ke sana dan memeriksa setiap ruangan yang ia lalui seraya memanggil nama Rea.

"REA LO DIMANA?" teriak Arvero seraya melihat gambar planet yang di foto oleh Rea, berarti tadi Rea lewat sini.

"RE LO DIMANA?" teriak Arvero lagi.

Arvero menatap baju Astronot atau antariksa itu dan mengalihkan pandangannya.

ʷʳⁱᵗᵉ ʸᵒᵘʳ ᵈᵃᵗᵉ ᵒᶠ ᵇⁱʳᵗʰ ᵃⁿᵈ ᶠⁱⁿᵈ ʸᵒᵘʳ ᵗʷⁱⁿ

4 Secrets【COMPLETED】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang