𝟏𝟎𝟓

87 7 0
                                    


"Heheheh lo kok liatin gue gitu"

"Buat makan hehehe"

"Lo cuman ambil satu?" tanya Arvero membuat Ilen mengedipkan matanya beberapa kali.

"Kenapa mata lo?"

"Anu ini kelilipan"

"Artinya lo gak marah"

"Nggak"

"Ambil lagi sana, yang makan bukan cuman lo doang" ucap Arvero, kebetulan didekat supermarket ini ada penjual barang elektronik jadi Arvero sudah membeli microwave tinggal setrika, kalau masalah mesin cuci sudag tersedia.

Ilen mengambil beberapa makanan kaleng, dan Arvero mengambil minyak dan kebutuhan lainnya.

"Ar lo punya duit kan?" tanya Ilen.

"Nggak"

"Lah terus barang banyak gini lo bayar pake apa?"

"Gak tau, atau kalau nggak, gue gadain lo aja" bercanda Arvero.

"Ih Ar jangan bercanda gak lucu" ucap Ilen.

"Gue punya uang" ucap Arvero dan menyuruh Ilen mendorong troli yang satunya, terhitung ada 3 buah troli disana Arvero bolak balik mengambil dua troli dan Ilen membawa satu troli ke meja kasir.

"Eh Arvero yah" ucap cewek yang menjaga kasir tersebut.

"Ini cewek centil dari mana lagi" batin Ilen.

"Iya"

"Tagihannya mau bayar disini atau kasi ke kantor?"

"Kasi ke kantor aja" ucap Arvero dan menganbil kertas yang diberikan kasir itu fan menuliskan sesuatu sepertinya alamat.

"Pindah Apartement yah?"

"Eh sama pacarnya" ucap Mbak itu lagi dan hanya disenyumi Ilen, Ilen mau bilang kalau bukan pacar tadi Arvero tidak menjawab jadi ya sudahlah.

"Ar mah beli apa lagi?" tanya Ilen yang sudah lusu.

"Barang elektronik"

"Kan tadi Microwavenya udah"

"Lo mau nyetrika baju pake microwave?" tanya Arvero dan Ilen hanya msnggulung lidahnya.

Untuk barang terlewat mahal, seperti kulkas, mesin cuci, Dispenser, itu sudah ada bergabung dengan harga listrik.

Selesai mereka membeli setrika, mereka langsung pulang.

"Ar gue boleh tidur gak?" tanya Ilen dan Arvero hanya mengangguk, tidak ada barang yang mereka bawa, karena Arvero menyewa mobil untuk mrmbawa semua barang yang dirinya beli tadi.

"Tidur aja dulu" ucap Arvero dan Ilen kemudian mengangguk dan tidur di Sofa, sedangkan Arvero kembali keluar, kebetulan ada minimarket sekitar Apartement, Arvero juga ingin menghirup udara segar.

Arvero masuk ke dalam minimarket dan hendak membeli beberapa barang lagi, seperti minuman soda, roti selai dan beberapa makanan lagi, saat hendak membayar Arvero di kejutian dengan seseorang yang langsung berbalik dan cewek itu terjatuh serta kondok yang cewek itu pegang.

"Lo gak papa?" tanya cowok yang dengan cepat membantu cewek itu berdiri.

"Sorry gue gak sengaja"

"Nggak kok gue yang salah, eh lo kan yang pindahan baru itu kan? Gue yang dikamar 101" ucap cewek itu lagi.

"Ini" ucap Arvero seraya memberikan kondom itu.

"Disini ada di jual kondom yah?" tanya Arvero pelan.

"Oh nggak ini gue belinya di indomaret" ucap cewek itu tersenyum.

"Btw gue juga baru beberapa hari lalu pindah kesini, nama lo siapa?" tanya cewek itu.

"Arvero"

"Oh hai gue Zera, ini pacar gue Nevan" ucap cewek itu dan Arvero hanya tersenyum. Mereka antri untuk membayar apa yang mereka beli.

Dan masuk ke Apartement bersama, "Maafin soal kemarin yah"

"Hehe nggak papa kok, ini juga salahnya Nevan kan gak kunci pintu" ucap Zera dan Nevan hanya menghembuskan nafas lagi lagi dirinya.

***

"Nanti kapan-kapan kita makan sama sama yah" ucap Zera dan Arvero hanya mengangguk kemudian dua orang itu masuk kembali ke Apartement mereka

Arvero yang mengetikkan pin Apartement dan masuk, ia melihat Ilen yang sudah bangun.

"Lo udah bangun?"

"Gue gak bisa tidur gue lapar" ucap Ilen.

"Itu apa?"

"Roti lo mau?" tanya Arvero dan Ilen hanya mengangguk.

"Hm"

Mereka duduk di sofa dan memakan roti yang isinya selai nutella coklat tersebut. Beberapa kali Ilen mengambil roti karena lapar.

"Kalau terakhir gue makan di rumah Reiga dia ngasi gue roti roti si iya tapi pakai susu coklat" ucap Ilen mengingat hari itu.

"Barang yang lo pesen kapan datang?"

"Bentar malam deh kayaknya" ucap Arvero dan Ilen hanya mengangguk, "Ini TVnya bisa di pake gak sih?" tanya Ilen dan Arvero hanya mengangguk saja.

***

Barang yang mereka beli akhirnya sampai, dan beberapa orang membawanya ke lantai atas. Dan mereka berdua kembali sibuk. Arvero sibuk meletakkan barang kebutuhan dapur dan peralatan makan di lemari, sedangkan Ilen menyesuaikan dimana meletakkan sofa, dan memasang Sprei dan comforter untuk kamarnya dan memasang gorden baru, 30 menit kemudian Ilen selesai membersihkan kamarnya, entah sidah menyapu, melap jendela, dan mengepel lantai, beralihlah dirinya untuk membersihkan kamar Arvero.

Arvero sibuk membersihkan dapur, meletakkan peralatan dan perlengkapan masak, peralatan masak dan perlengkapan masak.

Serta meletakkan peralatan dan kebutuhan mencuci.

Memasang Sprei dan gorden untuk kamar Arvero dengan bantuan kursi serta mengepel melap jendela serta menyapu ruangan cowok itu.

Sekitar sejam Ilen berhasil membersihkan kamarnya dan kamar Arvero.

Arvero juga selesai dengan dapur. Mereka berdua istirahat di depan TV dan meminum soda itu, sekarang sudah hampir jam 10 dan pekerjaan mereka belum selesai.

"Yang belum apa?" tanya Arvero Ilen kemudian berpikir. "Kamar mandi"

Arvero beralih membantu Ilen untuk memasang pengait diatas pintu kamar mandi, meletakkan peralatan mandi pada tempatnya, serta bersama-sama membersihkan kamar mandi dan menberinya pengharum ruangan.

Terhitung yang belum selesai adalah ruang tamu sekaligus ruang di depan TV.

Arvero memberikan sarung tangan kepada Ilen dan Ilen sibuk melap jendela dengan kemoceng dan Arvero sibuk membersihkan lantai dengan alat penyedot debu, dan Ilen melanjutkan dengan mengepel lantai.

Mereka kembali meletakkan alat pembersih itu pada tempatnya dan mengamati hasil kerja keras mereka hasilnya Apartement menjadi bersih.

"Gue mau tidur" ucap Ilen, saat hendak masuk Arvero menarik tangan Ilen.

"A-apa?"

"Lo tau gak?"

"Apa?"

"Coba tebak apa yang bakal gue minta sama lo sebagai hadiah"

"Apa?"

ʷʳⁱᵗᵉ ʸᵒᵘʳ ᵈᵃᵗᵉ ᵒᶠ ᵇⁱʳᵗʰ ᵃⁿᵈ ᶠⁱⁿᵈ ʸᵒᵘʳ ᵗʷⁱⁿ

4 Secrets【COMPLETED】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang