𝟏𝟎𝟔

78 8 0
                                    


"Ian"

"Hm"

"Gue mau nanya ke elo" ucap Rea mereka sekarang berada di meja makan, karena tidak bisa memasak jadi Ian hanya membeli makanan kaleng saja.

"Menurut lo nih yah"

"Hm apa?"

"Kalau ada cewek suka sama orang yang dari dulu dia kenal, tapi itu si Cewek cuman anggap kakak ke cowok, terus cowoknya juga anggap adik ke cewe"

"Terus"

"Nah si cowoknya tiba-tiba pergi, nah disitu si cewek tau kalau dia suka sama cowok yang dia anggap kakak, tapi si cowok udah punya pacar gimana?"

"Gimana apanya?"

"Si ceweknya harus gimana?"

"Ini cerita siapa?"

"Di film jawab aja cepet"

"Film judul apa?"

"Titanic"

"Di Titanic penasaran gak ada persoalan gini deh"

"Astaga jawab aja cepet gue ngasal"

"Menurut gue yah"

"Bentar gue nanya sih cewek itu punya orang lain gak? Sepupu lain gitu"

"Punya satu nyebelin lagi"

"Nah menurut gue nih yah, si cewek harus lupain si cowok, karena si cowok suka sama orang, dan si cewek gak boleh ngungkapin perasaannya karena bakal ada kesenjangan antara si cowok dan cewek kalau cowoknya tau cewek suka sama dia"

"Terus si ceweknya move on aja. Atau dia sama sepupu nyebelin itu aja"

"Kok gue ngerasa tempat si sepupu nyebelin itu lo anggap lo deh" ucap Rea mengalihkan pandangannya.

"Kok gue ngerasa cewek yang suka sama cowok itu, adalah lo" ucap Ian dan Rea hanya menenguk salivanya saja.

"Gue bilang kan dalam film"

"Titanic"

"Ah lupain"

***

"Ar" ucap Ilen, sekarang Ilen duduk di ranjang Arvero menatap cowok yang sibuk dengan leptopnya.

"Lo nonton bokep di leptop?"

"Nggak"

"Lah terus"

"Bukan urusan lo"

"Cih sok cool" ucap Ilen yang hendak pergi dari kamar cowok itu namun berbalik karena ingin menanyakan sesuatu.

"Ar" ucap Ilen lagi dan Arvero kini mematikan leptopnya.

"Hm?"

"Gue mau nanya"

"Apa?"

"Kenapa lo nyelametin gue?" tanya Ilen dan Arvero tersenyum sinis.

"Kapan gue nyelametin lo?" ucap Arvero.

"Lah bukannya lo yang bawa gue kesini itu nyelametin" ucap Ilen sedikit bingung.

"Bagi gue itu bukan nyelametin sih" ucap Arvero sedikit bercanda.

"Ha? Terus?"

"Gue cuman bawa lo kesini, buat temenin gue tinggal disini itu doang" ucapan Arvero membuat Ilen makin bingung.

"Latar belakangnya lo ajak gue apa?"

"Karena lo cocok buat nemenin gue"

"Gitu doang? Kenapa gue cocok?"

"Karena karakter lo gitu"

"Maksud lo karena gue murahan?"

"Menurut lo?"

"Lo nyebelin tau gak" ucap Ilen yang sedikit jengkel akibat ucapan Arvero.

***

"Kenapa lo berharap lebih sih Len, lo goblok banget lo kira dia suka modelan cewek kayak lo?" tanya Ilen.

"Mustahil"

"Gue ini seperti apa yah, dia diatas menara pizza terus gue tanahnya beda jauh banget" ucap Ilen lagi.

***
4 tahun kemudian

"Udah lama banget gak sih?" ucap Rea yang tersenyum menatap Arvero, Arvero hanya tersenyum dan segera memeluk cewek itu.

"Gue rindu sama lo" ucap Rea dan Arvero membalas ucapan Rea, "Gue juga"

"Lo masih inget sama rahasia yang gue bilang sewaktu lo mau pergi?"

"Mm gue ingat kenapa? Lo bilang gue gak bakalan tau kan?"

"Gue mau kasi tau lo"

"Apa?"

"Gue suka sama lo" ucap Rea tersenyum.

"Gue j-"

"Gue suka lo sebagai cowok bukan sebagai sepupu, gue cinta sama lo dari cewek ke cowok, dan gue gak suka kalau lo sama jalang sialan itu"

"Apa maksud lo?"

"Gue pengen nikah sama lo"

"Lo gila?"

"Gue gak gila"

"Gue gak mau nikah sama lo"

"Lo gak suka gue lagi, jangan bilang lo udah gak suka sama gue"

"Gue emang gak pernah suka sama lo Re" ucap Arvero membuat ekspresi Rea murung seketika.

"Lo suknya Ilen doang?"

"Lo tau kan?"

"Lo bisa kan coba suka sama gue, lo suka sama Ilen karena apa? Karena dia murahan? Gue bisa jadi murahan juga asal lo suka sama gue, gue bisa jual diri juga asal jalan cerita gue mirip sama Ilen, gue bisa"

Plakk

***

"Aaaaaa" teriak Rea.

"Lo kenapa?" ucap Ian yang sudah berada di samping Ian.

"G-gue" ucap Rea seraya menetralkan nafasnya.

"Nih minum" ucap Ian memberikan gelas itu kepada Rea, Rea langsung meneguk yang diberikan Ian dan memuntahkannya.

"Wuek, lo gila? Ini apa gak enak banget" ucap Rea sinis.

"Jahe"

"Lo?"

"Gue denger jahe cocok buat o-"

"Sialan lo" ucap Rea seraya melempari Ian bantal dan mengejar cowok itu, "Sini lo" teriak Rea masuk kekamar Arvero yang sekarang ditinggali Ian.

"Keluar lo sialan" ucap Rea seraya memukul pintu kamar mandi, sialnya Ian masuk kekamar mandi dan mengunci pintu membuat Rea berhenti mengejar cowok itu.

"Wuekk pahit awas aja lo" ucap Rea seraya menunjukkan ekpresi jijinya.

ʷʳⁱᵗᵉ ʸᵒᵘʳ ᵈᵃᵗᵉ ᵒᶠ ᵇⁱʳᵗʰ ᵃⁿᵈ ᶠⁱⁿᵈ ʸᵒᵘʳ ᵗʷⁱⁿ

4 Secrets【COMPLETED】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang