𝟏𝟏𝟓

194 9 11
                                    


"Ar" ucap Ilen yang sedikit menurunkan lingerie itu.

"Apa?" ucap Arvero tanpa.melihat cewek itu.

"Lo beneran gak suka sama gue?" tanya Ilen.

"Nggak" ucap Arvero, nampaknta cowok itu belum melihat baju apa yang di gunakan Ilen.

"Serius?" tanya Ilen.

"Lima rius"

"Sana lo ti-" ucap Arvero menatap Ilen dari atas samlai bawah lalu mengalihkan pandangannya.

"Lo kenapa pake baju gitu?"

"Kenapa?"

"Kekecilan ya" ucap Ilen sedikit berusaha memanjangkan lungerie itu.

"Transparan bego, lo kira lingerie itu bakalan panjang sendiri sana lo ganti" ucap Arvero yang sedikit pusing.

"Lo gak suka" ucap Ilen menarik tangan Arvero.

"Tahan Ar tahan" batin Arvero.

"Lo gak tertarik ngapa-ngapain gitu?" ucap Ilen yang sedikit jengkel.

"Apa maksud lo?"

"Lo gak pernah gituin gue misalnya"

"Ucapan lo frontal banget"

"Lo gak pernah cium gue"

"Lo kira ini drama korea? sana pergi lo" ucap Arvero yang makin pusing dengan kelakukan Ilen, "Tahan tahan" ucap Arvero pelan.

"Ar ih"

"Lo gak mau main gitu, cium kek"

"Gue gak tahan" ucap Arvero berdiri dan menarik tangan Ilen sampai cewek itu tersandar di dinding, dan Ilen hanya tersenyum.

"Apa maksud lo?"

"Gak tau"

"Lo gak tanya kenapa gue gak mau main-main sama lo?" ucap Arvero jahil.

"Gue ud-"

Arvero mendorong Ilen sampai tertidur di ranjang, cowok itu segera mengunci kamar dan mematikan lampu kamar.

"Karena cara main gue gak gitu" ucap Arvero membuka bajunya diikuti oleh Ilen.

"Maksud lo?"

"Cara main gue? Nanti lo liat" ucap Arvero tersenyum jahil.

"Permintaan gue masih ada kan?"

"Hm"

"Gue mau minta hak gue"

Sensor.

***

"Ar bangun" ucap Ilen karena Arvero memeluknya erat.

"Shutt diam bentar aja" ucap Arvero kembali tertidur, Ilen masih bingung Arvero nafsuan atau memang suka kepada dirinya,  Ilen dengan usaha keras meraba laci dan mengambil sebuah botol yang berisi beberapa pil, Ilen meminum satu pil tersebut untuk berjaga-jaga jika saja Arvero hanya main-main. Itu pil kb.

***

"Gimana gimana?"

"Gimana apa maksud lo?" tanya Ilen seraya msminum minuman sodanya menanggapi reaksi Ilen.

"Gegara lo ni"

"Gimana? Berhasil gak?"

"Banget"

"Aaaa" ucap Zera menepuk tangannya.

"Tempat tidurnya basah gak"

"Apa yang basah" ucap cowok yang baru masuk ke Apartement.

"Anu kak rambutnya Zera basah" ucap Zera tersenyum.

"Eh ada Ilen.

"Iya kak" senyum Ilen.

"Arvero juga udah pulang tu" ucap Nevan masuk ke dalam kamar.

"Zer kalau lo masuk kamar, ambilin minum yah" teriak Nevan.

"Iya kak"

"Besok udah hari kelulusan loh, lo gak mau datang?"

"Gak malas"

"Astaga ikut aja"

"Gue mikir-mikir dulu"

***

Dan saat itu juga Arvero dan Ilen tidak saling bicara, canggung mungkin, Ilen langsung duduk di depan TV dan berbaring disana, karena terlalu bosan di tambah mati lampu dan TV tidak bisa menyala, Ilen merongo ponseonya dan membuka whattsap untuk mengechat Zera namun tidak jadi.

"Tau gini canggungnya gue gak bakal mau lakuin yang kemarin, lo goblok sih" ucap Ilen lagi seraya menggelengkan kepalanya, dan kalau tidak salah besok hari kelulusannya Arvero, bodo amat pasti Arvero tidak akan memintanya untuk datang, saat hendak tertidur terdengar bunyi ponsel Ilen, Ilen menatap layar ponselnya dan melihat ada chat dari Arvero

Arvero Anderson
: Besok gue ada acar kelulusan, lo mau
  datang? Kalau lo mau gue tunggu
  besok

"Aaaa" teriak Ilen dan langsung menutup matanya senang.

"Gue bukan di kayangan kan?" senyum Ilen lagi karena tidak menyangka Arvero mengajaknya untuk pergi ke acara kelulusan.

***

"Dia siapa lo Ar?" tanya cowok yang menggunakan toga sama seperti Arvero tersebut.

"Gue te-"

"Pacar gue" ucap Arvero, Ilen menatap Arvero bingung, sejak kapan dia jadi pacarnya?.

"Lo udah bukan jomblo dong"

"Eh lo salah faham, gue cu-"

"Lo ngapain ganggu mereka? Kek gak punya pasangan aja, iya gak Zer?" tanya Nevan.

"Hllah mentang-mentang lo udah punya Zera"

"Iya dong" ucap Nevan bangga.

"Udah bubar, jangan ganggu mereka, yok berhubung kita udah lulus, gue tarkir" ucap Nevan.

"Lo berdua ikut?" tanya Nevan, dan Arvero hanya mengangguk.

Saat beberapa orang itu sudah pergi, beralihlah, Ilen yang menatap Arvero bingung.

"Kapan gue jadi pacar lo?"

"Sekarang mau?"

"Ha?"

"Gue mau lo jadi pacar gue" ucap Arvero yang berjalan mengikuti Nevan.

"Cara nembak cewek macam apa itu? Lo gak mau denger jawaban gue? AR!" teriak Ilen sedikit berlari menyesuaikan langkah Arvero.

"Jawabannya pasti iya kan, gue udah tau" ucap Arvero.

ʷʳⁱᵗᵉ ʸᵒᵘʳ ᵈᵃᵗᵉ ᵒᶠ ᵇⁱʳᵗʰ ᵃⁿᵈ ᶠⁱⁿᵈ ʸᵒᵘʳ ᵗʷⁱⁿ

4 Secrets【COMPLETED】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang