MPL 01

1.8K 19 0
                                    

Mother's of Prostitute Lovers (1)

Tolong vote dulu sebelum membaca, vote tidak akan membuat kalian miskin, tapi akan membuat kalian dapat pahala karena buat author tersenyum.
Follow juga kalau suka!

"Belakangan ini situs prostitusi melejit naik pamornya demi melampiaskan diri dari kepenatan hidup. Wanita hiburan disiapkan oleh para mucikari yang seakan hidup hanya untuk seks. Dan tak dipungkiri juga banyak dari bintang-bintang porno besar yang menjadi mucikari. Salah satunya... " Mili mematikan televisi yang ia tonton dengan bahasa yang telah akrab ditelinganya, yaitu bahasa Inggris.

Ia menuju dapur dan menyalakan stereo antik yang berada di atas meja makan yang memainkan lagu-lagu blues sembari memasak sarapan. Ia menyiapkan roti gandum dan kemudian menyeplokkan telur ke atas flat pan yang sudah panas, yang kemudian ia taruh keatas roti gandum tersebut.

Masih tetap dengan alunan musik blues yang lembut ditelinganya, kini ia tengah memakan sarapannya ditemani jus buah kemasan yang berada di dalam kulkas. Kembali ia memikirkan mengapa begitu banyak orang menyukai dunia prostitusi? Hal itu sangat tabu bagi Mili.

Ia bukan seorang yang religius, bukan pula seorang motivator. Ia hanya seorang pelajar yang sangat membenci hal-hal kotor seperti itu. Bahkan ia sangat menjauhi asap rokok dan bau alkohol.

Namun begitu, ia seorang dengan tipe yang 'care' terhadap semua orang, ia dapat mengontrol dirinya untuk sebisa mungkin tidak terlibat kedalam pergaulan teman-temannya yang rata-rata telah ribuan kali menginjakkan kakinya ke klub malam dan telah mengenal seks. Walau banyak teman laki-lakinya mengatakan bahwa ia pengecut, namun ia merasa bahwa hal itu sudah lumrah untuknya.

Mili mahasiswa beasiswa di semester tiga dari Indonesia dan ia diterima di universitas ternama di USA oleh karena kecerdasannya dalam bidang Fisika dan Matematika.

Berperawakan tinggi dan sedikit terlihat sixpack dan berotot karena kegemarannya dalam olah raga dan gym.
Selain cerdas, ia juga lihai memainkan si kulit bundar di lapangan hijau, sampai-sampai ia menjadi bintang sepak bola dalam tim kebanggan universitasnya.

Mili seorang yang multitalent, selain jago memainkan si kulit bundar, ia juga ahli dalam teknik vokal dan bidang musik. Ia sering menjadi jawarah bintang di kampusnya. Serta sering memenangkan berbagai perlombaan tidak hanya dibidang Fisika, namun juga dibidang Olah Raga dan Seni Musik. Maka dari segudang prestasi yang ditorehkan Mili, ia dapat diterima di kampus ternama tersebut.

Ayahnya seorang direktur sebuah perusahaan milik negara dan ibunya seorang CEO perusahaan yang bergerak di bidang multinasional yang tengah melejit karirnya oleh karena keahliannya dalam bekerja, walaupun kedua orang tua nya sudah berumur hampir setengah abad, namun keduanya masih terlihat seperti anak muda termaksud juga wajah mereka.

Hal itu pula diturunkan kepada anaknya Mili, yang memiliki perawakan hampir sempurna dan lagi wajahnya yang sangat tampan tidak ada obatnya seperti malaikat yang jatuh ke bumi.

Mili seorang anak tunggal, namun ia memiliki kakak angkat yang kini tengah bekerja di sebuah industri perkapalan di Singapura. Kakaknya bernama Jane Agaskara, usianya 24 tahun, walau merupakan anak angkat di keluarga Mili, ia telah dianggap anak kandung oleh keluarga Mili.

TBC.

Jangan lupa voting dan comment kalau mau lanjut. 😁

Mother's of Prostitute LoversWhere stories live. Discover now