MPL 09

278 5 3
                                    

Previous Chapter :

Tolong vote dulu sebelum membaca, vote tidak akan membuat kalian miskin, tapi akan membuat kalian dapat pahala karena buat author tersenyum.
Follow juga kalau suka!


Haaa.." kini Mili menghela nafas panjang, didalam hidupnya, ia tidak pernah mengira akan bertemu dan kenal dengan wanita yang manja dan merepotkan seperti Julia.

"Ya, just this time." ujar Mili yang disambut pelukan erat dari Julia, kini Mili dapat merasakan buah dada itu menempel erat didadanya.

Chapter 09

Dan benar saja, satu harian mereka habiskan hanya dikamar hotel dengan Julia yang terus bermanjaan dengan Mili, dan Mili yang sudah malas dengan tingkah Julia.

"Let's having sex, Mili!" Julia sudah tidak tahan lagi, ia dari tadi menggoda dan memancing Mili, namun tidak ada balasan dari Mili.

"Hah, kamu gila ya?" ucap Mili yang kaget dengan permintaan Julia.

"Aku cinta kamu, Mili." kini Julia tengah memegang tangan Mili.

"Cinta tidak harus having sex, Ely." ujar Mili yang bersiap pergi.

"Tunggu Mili." kini Julia menahan langkah Mili yang hendak keluar kamar.

"Setidaknya, mau kah kamu jadi pacarku?" kini suasana hening. Mili berpikir keras, tujuannya ke negara ini hanya ingin menempuh pendidikan, bukan mencari jodoh.

"Akan aku pikirkan." jawab Mili sambil meninggalkan Julia dengan secercah harapan.

Namun, Mili si ambisius dari awal memang tidak tertarik dengan percintaan, ia merasa saat ini bukan waktunya ia disibukkan dengan percintaan. Sehingga tawaran Julia tadi sama sekali ia tolak, namun ia tidak mau mengecewakan hati Julia.

Julia kini sangat sibuk dengan pekerjaannya sebagai "The Mother of Prostitution", ditengah pekerjaannya, ia selalu memikirkn Mili yang tak kunjung memberi kepastian, apakah mereka berpacaran.

Sehabis syuting film dewasa, kini Julia tengah sibuk dengan HP nya dan menelepon Mili, namun tidak ada juga jawaban dari Mili.

Ia resah mengapa Mili selalu menghiraukannya. Apakah Mili tidak mencintainya? Baru kali ini Julia merasa se-depresi ini karena cinta.

Sementara itu, Mili masih sibuk berkutit dengan tugas-tugasnya dan penelitian yang ia kerjakan bersama profesor di kampusnya.

.
.
.

Saat ini Mili sedang berada didorm temannya, ia sedang mengerjakan tugas kelompok, dan Mili ijin datang telat guna membelikan mereka cemilan untuk dimakan sembari mengerjakan tugas.

"I'm coming guys, kalian lagi apa?" tanya Mili yang melihat teman-temannya sibuk memperhatikan layar laptop. Dan saat Mili mendekat, ternyata mereka sedang menonton film p*rno. Sejenak Mili menghela nafas, tidak habis pikir dengan kebiasaan buruk teman-temannya, namun disaat Mili ingin beranjak menaruh snack yang ia beli, ia melihat wajah yang tidak asing dilayar laptop temannya.

Dan seketika ia terperengah dengan  wajah aktris pemain film dewasa tersebut. Itu adalah Ely.

"Oh sh*t Julia always makes me turn on." ujar salah satu teman Mili dan yang lain mengiyakan, mereka tidak mengetahui bahwa kini Mili sedang menstabilkan detakan jantungnya.

Dengan cepat Mili keluar dorm tersebut dan searching tentang Julia, ia tidak tahu bawa selama ini Ely adalah Julia, karena Julia memperkenalkan dirinya terhadap Mili sebagai Ely.

Ternyata benar saja, Ely adalah Julia, mengapa dia tidak mengetahui hal sebesar ini? Apakah dia sangat fokus terhadap kuliahnya? Pantas saja selama ini jika dia bersama dengan Julia, orang-orang jadi memandangi dia.

Akhirnya Mili memutuskan menelepon Julia. Dia ingin mengklarifikasikan semua dengan Ely.

Sementara itu kini Julia sedang berada di apartemennya, lagi-lagi hanya menggunakan bra dan underware keluaran Victoria Secret, sambil menopang dagu ia dengan malas memperhatikan layar handphonenya, masih berharap hari ini Mili meneleponnya.

Penantian panjang pun itu tiba, handphone Julia bergetar dan tertulis kontak nomor "Mili my Boy's" dengan secepat kilat Julia mengangkat telepon tersebut.

"Halo Mili, my love, OMG! You're surprised me!" ujar Julia langsung.

Hening sesaat.

"Ada apa, my boy?" ujar Julia.

Masih hening, dan kini Mili mengehela nafas.

"Julia-" hanya satu kata, satu kata tersebut sukses membuat Julia tertegun, jadi Mili sudah mengetahui pekerjaannya? Selama ini Julia tidak pernah mengungkapkan pekerjaannya serta nama panggungnya, karena sejak awal dia tau kalau Mili tidak suka hal-hal berbau pornografi.

"Julia.. No, Ely.. bisakah kita bicara sebentar?" tanya Mili to the point.

Akhirnya hari yang ditakutkan Julia pun datang, pekerjaannya terbongkar, saat ini ia siap jika Mili tidak menyukainya lagi.

"Haa, datang ke NEMA  sekarang." ujar Julia memberitahu alamat apartemennya serta menghela nafas, saat ini ia sudah siap dengan cercaan dari Mili.

.
.
.

Akhirnya Mili dengan perasaan campur aduk pun mendatangi apartemen Julia.

Sekarang mereka berdua dalam keheningan duduk di sofa diujung masing-masing.

"Ely, tolong jelaskan siapa itu Julia." kini Mili membuka percakapan, namun ia masih memandangi city view didepannya.

Hening___





*Next

Mother's of Prostitute LoversWhere stories live. Discover now