Episode 4 : Gergasi Cattus [2]

10.9K 1.5K 357
                                    

Arigathanks buat 1K votenya^^
Makasih juga buat yang setia nungguin nih book up👀

***

"Eh, apa yang Pak Cik buat kat sini?"

"Pak Cik sebenarnya dihantar untuk mencari bantuan dari luar. Kampung Pak Cik tengah diserang!" jawab Waibi.

"Hah kena serang?!"

.
.
.

"Hah kena serang?!"

"Tolonglah, Anak-anak Pokok! Tolonglah kampung Pak Cik!" ujar Waibi memohon-mohon kepada BoBoiBoy dan Gopal sambil memeluk tubuh mereka berdua yang mengakibatkan BoBoiBoy dan Gopal tertusuq duri-duri di tubuh kaktusnya.

"Aduh, aduduh, ih ih. Sakit, sakit!" BoBoiBoy dan Gopal terus merintih kesakitan dalam pelukan 'maut' Waibi.

"Aduh, ah, iye iye. Kami akan tolong, Pak Cik!" ujar BoBoiBoy dengan harapan segera terlepas dari pelukan Waibi.

"Huh, baguslah. Kalau Anak-anak Pokok nak bantu kampung Pak Cik!" Fyuh, akhirnya Waibi melepaskan pelukan 'mautnya' setelah mendapatkan persetujuan dari BoBoiBoy.

Puas ngakak, [Name] akhirnya membantu BoBoiBoy dan Gopal mencabuti duri-duri yang menempel pada tubuh mereka.

Hanya saja, dia memiliki perlakuan 'khusus' untuk Gopal. Yaitu dengan mencabuti duri-durinya dengan penuhhh 'kasih sayang' sampai-sampai Gopal berteriak nista.

"Ayuh, ayuh. Kita bertolak sekarang, supaya sampai sebelum matahari terbenam." Waibi lalu memimpin jalan menuju kampungnya dan diikuti oleh tim BoBoiBoy dibelakang.

"Jom semua!"

"Jauh ke kampung Pak Cik ni?" tanya Gopal saat mereka baru saja keluar dari Gua.

"Uihh ... jauh nak!" jawab Waibi.

"Nah, dah sampai!" serunya tak lama kemudian. Mereka kini tiba di depan sebuah gerbang masuk desa yang bertuliskan 'Kaktoi'. "Selamat datang di kampung Pak Cik!"

"Lah, dekat je!" seru Gopal. "Kata sebelum matahari terbenam."

"Tapi ... benarlah Gopal. Matahari kan belum terbenam lagi," jawab [Name] sebelum mendengus.

Gopal hanya bisa meng-iya-kan saja karena memang itu kenyataannya. Walaupun harus meng-iya-kan dengan wajah cengo.

"Kalau Komander jarak jauh milyaran tahun cahaya dikata dekat. Nah, Pak Cik satu ni jarak dekat dikata jauh. Herman aku ...." batin [Name].

Mereka lalu mulai masuk ke kampung Kaktoi--kampungnya Pak Waibi--ini.

"Macam kosong je kampung ni. Mana pergi semua orang?" tanya BoBoiBoy sesuai dengan realita yang terlihat. Sepi.

"Hah ... mereka semua dah lari ke arah bukit tu untuk elak dari diserang raksasa," jawab Pak Waibi sambil menunjuk ke arah suatu bukit yang ada.

Tak lama sebuah--seorang--kaktus kecil berlari ke arah mereka semua dengan raut wajah panik. "Ayah! Satu lagi rumah telah diserang!"

"Apa?! Cepat Anak-anak Pokok semua! Ikut Pak Cik!" seru Waibi panik setelah mendapatkan laporan dari 'anak'nya itu.

Akhirnya BoBoiBoy dan teman-temannya segera mengikuti Pak Waibi dan anaknya ke lokasi kejadian.

"Eh, apa yang telah terjadi di sini?"

"Ini ... ini kerja Raksasa Gurunda!" seru anak Pak Waibi.

"Raksasa Gurunda?!" seru mereka semua bersamaan.

"Raksasa apa tu, Pak Cik?!" tanya BoBoiBoy.

"Raksasa bebek ungu waktu tu ke?" tanya [Name] yang bisa benar bisa salah. Tetapi sayangnya salah.

BoBoiBoy Galaxy x Reader [S1]┇ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang