7. Punishment

2.5K 228 7
                                    

Thanks buat yang udah baca
Semoga suka:)



















Mark berjalan mondar mandir di depan pintu mansion, merasa khawatir dengan keadaan adiknya yang tak kunjung pulang, walau dia tau jika Jaemin tengah bersama dengan Jeno saat ini.

Hanya saja yang membuat Mark khawatir adalah amarah Jeno yang akan pemuda itu lampiaskan kepada Jaemin, mengingat apa yang dilakukan Jaehyun di parkiran tadi siang.

Mark memang melihat semua yang terjadi tadi, dirinya berjalan berada tidak jauh dari sana tadi. Awalnya Mark pikir Jaehyun adalah mate dari Jaemin, adiknya.

Tapi setelah dia melihat Jeno yang tampak begitu marah dengan apa yang dilakukan Jaehyun kepada Jaemin, membuat Mark mengerti jika Jeno lah mate dari adiknya.

Dan untuk Jaehyun, Mark sudah membawa Alpha itu pulang ke mansionnya agar bisa diobati, dan tentunya dia meminta Jaehyun menjelaskan tujuannya mencium Jaemin disaat adiknya itu bukanlah mate dari Alpha itu.

Jaehyun bilang, dia sengaja melakukan hal itu untuk membuat Jeno marah dan mengatakan siapa dirinya untuk Jaemin, dan itu terbukti dengan Jeno yang langsung memukul Jaehyun dan berkata dengan Alpha tonenya jika Jaemin adalah matenya.

Mark tentu terkejut saat itu, begitu juga dengan sahabatnya yang lain, yang juga menyaksikan kejadian itu tadi siang.

Tapi yang lebih mengejutkan adalah, bagaimana bisa Jaehyun tau disaat Mark sendiri yang notabenya adalah kakak kembaran dari Jaemin tidak tau menahu tentang hal itu.

Tak lama pintu mansion terbuka, menampilkan sosok Jaemin yang pulang dengan mata sebab seperti habis menangis.

Mark yang melihat adiknya pulang dengan keadaan seperti itu, langsung merengkuh Jaemin kedalam pelukannya, mengecupi pucuk kepala sang adik bekali-kali.

Ia melepaskan pelukannya, menangkup kedua pipi Jaemin dengan kedua tangannya, dan menatap tepat pada sepasang netra gelap sang adik.

"Kamu gapapa kan dear? Jeno ngomong apa ke kamu?" Mark bertanya, menatap khawatir adiknya yang tak kunjung menjawab.

Jaemin mengangguk mengiyakan sebelum melepaskan tangan Mark dari kedua pipinya, ia melangkah pergi meninggalkan Mark disana sendirian dengan seribu pertanyaan di kepalanya.

Mark menatap Jaemin yang pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun, ia binggung, apa yang membuat adik tersayangnya itu menjadi begitu pendiam seperti itu.

Apa Jeno mengatakan sesuatu kepada Jaemin, hingga adiknya itu sakit hati dan menjadi pendiam untuk menutupi semuanya.

Tapi, Mark pikir itu tidak mungkin, Jaemin tidak mungkin menjadi pendiam hanya karna itu, pasti ada sesuatu yang terjadi hingga dirinya menjadi pendiam begitu.

Mark menghela nafas, memilih berjalan menaiki tangga menuju lantai dua, ia berpikir dalam diam, apa sisi introvet adiknya itu sedang muncul kepermukaan atau tidak.

Adiknya memang memiliki sisi intovetnya, dimana Jaemin akan menjadi kepribadian yang tertutup dan cenderung menjadi pendiam.

Langkahnya terhenti didepan pintu kamar Jaemin, menatap dalam diam pintu berwarna coklat muda itu.

Mark menghembuskan nafas pelan, memilih melanjutkan langkahnya menuju kamar miliknya yang berada tidak jauh dari kamar Jaemin.

Ia membuka pintu kamar, melangkah masuk ke dalam dan menutup kembali pintu kamarnya.

My Everything - NominWhere stories live. Discover now