08.00

955K 110K 37.8K
                                    

Yang baca tapi gak follow tega.

Aku sumpahin jadi saudara Nilam! Canda vren😭❤

Kara saat ini tengah bersiap-siap ke acara keluarga besar Erik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kara saat ini tengah bersiap-siap ke acara keluarga besar Erik. Ia sebenarnya tidak ingin menampakkan eksistensinya di acara itu, karena ia tahu kalau ujungnya nanti ia hanya akan dibanding-bandingkan dengan Nilam di sana.

Namun, paksaan Aslan dan gaun dari Naka membuat setitik keinginan dirinya untuk hadir di acara itu muncul.

Naka sudah mengirimkannya pesan untuk menunggu dirinya datang menjemput Kara di rumah, Kara tak menjawab pesan itu dan hanya membacanya.

Gadis itu keluar dari kamar mandi dengan handuk yang menyelimuti tubuhnya.

Namun sesuatu yang janggal tertangkap di matanya. Gadis itu melihat lemari bajunya yang terbuka sempurna.

'Shit.'

Dengan segera ia berjalan ke arah lemari dan melihat ke dalamnya. Dan benar saja, ketakutannya terbukti, gaun yang diberi Naka raib begitu saja dari dalam sana.

"Kaaak!" panggil Kara.

"Kak Aslaaaan!"

Aslan muncul tergesa-gesa dari luar kamar.

"Apasih, Kar?"

"Baju gue hilang!"

"Hilang gimana?" Aslan maju mengecek isi lemari gadis itu, dan memang tak mendapat barang yang di maksud di dalam sana.

"Salah taro mungkin lo?" tanya Aslan, Kara menggeleng.

"Nggak, Kak. Gue inget tadi pagi naro gaunnya dalam lemari."

Gadis itu mendecak kesal.

"Tunggu gue tanya bibi."

Aslan berjalan keluar kamar dan kembali beberapa saat kemudian.

"Bibi juga gak tau, katanya setelah tadi pagi ngasih ke lo dia udah gak megang lagi."

Kara berpikir keras.

"Feeling gue nih si cabe yang ngambil."

"Jangan nuduh kalau belum ada bukti," ucap Aslan dan mendapat rotasi mata dari Kara.

"Gimana dong, Kak?"

"Yah mau gimana lagi, pake gaun lain lo yang ada."

"Ck!"

Sekali lagi Kara mendecak kesal, ia akhirnya menuruti perkataan Aslan dan segera mengambil gaunnya yang lain.

"Gue antar mama ke rumah sakit buat check-up. Gue harap lo dan Naka bisa wakilin kehadiran gue dan mama di sana," harap Aslan.

Kara mengangguk.

"Jangan kelamaan lo udah telat," ucap Aslan lalu keluar dari kamar itu.

Kara menatap dirinya lewat cermin besar di hadapannya, gadis itu menghela napas panjang.

00.00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang