18.00

980K 109K 47.7K
                                    

folls ig sampai 100k aku up 00.00 langsung sampai tamat.

Absen jam berapa kamu baca part ini vren?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Absen jam berapa kamu baca part ini vren?

Naka duduk tepat di sebelah Kara yang sedang tertidur lelap di dalam kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naka duduk tepat di sebelah Kara yang sedang tertidur lelap di dalam kamar. Tangan laki-laki itu dengan telaten membalut luka iris di jari-jari Kara menggunakan plester.

Ia kemudian beralih mengambil gel lidah buaya dari dalam tasnya lalu membalurkannya ke bekas luka sayat di pergelangan tangan gadis itu.

Aslan menelponnya beberapa jam yang lalu dan mengatakan bahwa Kara demam tinggi setelah pulang dari sekolah, gadis itu beberapa kali menggumamkan nama Naka di dalam tidurnya.

Naka yang baru saja sampai di depan rumahnya itu langsung berbalik arah menuju ke rumah Kara.

Dan di sinilah ia sekarang, masih dengan seragam sekolah lengkap duduk di sebelah Kara selama lebih dari dua jam.

Mata laki-laki itu sedari tadi menatap ke dalam tong sampah besi yang terletak di sebelah kasur Kara. Di dalam sana ada Babo yang sudah terkoyak tak berbentuk.

Naka menghela napas pelan, ia kembali menatap wajah tidur gadis itu. Tangannya perlahan naik mengusap pipi Kara.

"Aku selalu ingin berada di posisi yang tepat untuk jagain kamu," bisiknya lirih.

"Tapi aku gak pernah bisa dapetin posisi itu, Kar."

"Dan itu menyakitkan."

Merasakan sensasi dingin di pipinya Kara langsung membuka mata, saat itu juga mata keduanya bertemu. Naka menarik kembali tangannya dari wajah Kara.

Kara yang kaget langsung menjauhkan diri ke sisi kasur yang satunya. "Kenapa lo ada di sini?!" tanyanya.

"Kar—"

"Siapa yang ngijinin lo buat masuk ke kamar gue?" Gadis itu setengah berteriak.

"Kar, jangan bangun dulu, kamu masih sakit!" pinta Naka saat melihat Kara turun dari kasur.

"PEDULI APA LO KALAU GUE SAKIT!" teriaknya lagi, mata gadis itu melihat sebuah gitar di sebelah kasur, dengan gerakan cepat ia mengambilnya dan melayangkan gitar itu ke arah Naka.

00.00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang