Gusti datang (47)

210 28 4
                                    

****ABRI POV****

Aku tidak boleh berlarut-larut dalam kesedihan!
Kak Aryo benar!
Aku harus fokus meraih mimpi dulu!

"semangat ya bri"

"siap kak!, aku akan mendengarkan nasihat dari kakak!"

Kak Aryopun melajukan mobilnya pergi.
Sementara aku segera memasuki gerbang sekolah.

"kamu terlambat!"
Cegat seseorang yang tak lain adalah kak Rizki senior PMR ku.

"hehe maaf kak, hari ini aku kesiangan"

"sudah berapa kali?!, cepat ambil sapu dan bersihkan halaman sekolah seperti yang lain!"
Bentak kak Rizki.

Aku segera menyimpan tasku dan mengambil sapu lidi di gudang.

"Abri tolong bantu!"
Teriak Wiyah, seorang teman seangkatanku dari kejauhan.
Aku bergegas ke arahnya lalu membantunya membersihkan dedaunan kering di situ.
"terima kasih bri"

"sama-sama, tapi anggota pria yang lain mana?"
Tanyaku.

"hehhh..... Kau tahu kan? Kau saja masih terlambat tapi sudah jadi anggota Pria tercepat yang datang"
Jelas Wiyah.

"hehehe, besok aku akan datang lebih awal, maaf ya"

"janji ya bri!, aku capek setiap latihan di push up terus sama kakak senior"

Wiyah adalah koordinator kebersihan kami, jadi jika ada hal yang salah dengan area yang kami bersihkan atau anggota yang tidak ikut kegiatan ini maka dia yang akan menerima akibatnya.

"Fahmi juga padahal rumahnya yang paling dekat, tapi dia selalu datang kalau apel pagi sudah mau di laksanakan"

"haha ya kau tahu kan angkatan kita bagaimana?"

.
.
.

Setelah jam bakti sosial, di lanjutkan dengan apel pagi dan habis itu langsung masuk jam pelajaran pertama.

15 menit berlalu sejak jam pertama berlangsung, namun tidak ada satupun guru yang memasuki kelasku.
Hingga akhirnya pak Kepala sekolah langsung yang datang.

"Assalamualaikum anak-anak"

"Wa'alaikumussalam pak...... "

"bagaimana kabarnya?"

"baik pak...... "

"bagus...., oh iya hari ini kalian kedatangan teman baru, silahkan masuk"

Lalu sosok yang ku kenalipun masuk.
Gusti!

.
.
.
.

Jam istirahat...

****JALIL POV****

"ini sangat pas pril!, aku akan segera menemui Abri!"

"kau yakin?, bukannya harusnya kau membiarkan Abri tenang dulu?"

"tidak! Nanti keduluan orang lagi!, tadi sepertinya Abri ke perpustakaan!"

Aku dan April memasuki perpustakaan dan mencari Abri di dalam.

Benar saja!, aku melihat Abri tengah bersusah payah mengambil buku di rak atas.

"ini kesempatanku pril!"

"dari awal Wattpad ini rilis sudah berapa kali kau mengatakan kalimat itu?"

"ssst diam!"
Aku berniat menghampiri Abri tapi.....

"sini aku bantu bri!"
Seorang siswa tidak di kenal datang dan mengambilkan buku dari rak atas untuk Abri.

Krik!
Ada yang retak tapi bukan tembok.

"ahhh itu Gusti!"
Kata April.

"Gusti?"

"siswa baru di kelas kami, teman sebangku Abri juga, mereka baru beberapa jam sudah terlihat akrab"
Jelas April.

"ssssssssiallllaaaaan!!!!!!!!!!!!!!!"

.
.

****ABRI POV****

"Gus kita duduk di sini ya"

"oke bri"

Kami berdua duduk di salah satu meja perpus.

"kau tidak terkejut bri aku pindah lagi ke sini?"
Tanya Gusti.

"hehe sudah ketebak"

"maksudnya?"

"bukan apa-apa, oh iya kau sudah bertemu Ivan dan Rajab?"

"belum bri! Apa mereka juga di sini?!, kalau begitu aku juga mau bertemu mereka!"
Gusti sangat bersemangat.

"nanti kita ke kelas mereka, tapi tunggu dulu ya, aku mau pulangkan buku yang minggu lalu aku pinjam"

Aku kemudian berdiri dan hendak pergi menuju meja operator perpus.

.
.
.

Sehabis dari perpus, aku dan Gusti berjalan menuju kelas Ivan.
Tapi belum sampai di kelasnya, kami sudah berpapasan dengan Ivan, Rajab, Ikbal dan Fahmi di pinggir lapangan.

"RAJAB IVAN!!!!!"
Gusti langsung saja memeluk Rajab dan Ivan.

"ehhh siapa ini?! Abri temanmu stres!"
Rajab panik.

"dia teman kalian juga"
Kataku.

"ini aku Gusti! Kalian berdua lupa?!"

"GUSTI!!!!!"
Seketika Ivan dan Rajab membalas pelukan Gusti.

Aku sangat senang dengan pertemuan kembali teman masa kecilku ini.

"A...Abri"
Sahut Fahmi.

Aku menatap Fahmi dan tersenyum.

"iya mi?"

****FAHMI POV****

"iya mi?"
Sebuah ekspresi tak terduga dari Abri.
Dia membalasku dengan senyum.

"a..aku mau.... Minta maaf soal yang dulu.... "

Aku memberanikan diri untuk itu.

*****

Puasanya lancar kan?
Makanya...
Biar makin lancar....
Jangan lupa vote :)

Selir Hati (Sejenak#2)Where stories live. Discover now