Memancingmu (53)

204 24 4
                                    

Di dalam Kamar...

Aku harus terlihat bagus di depan Abri!.
Sisir rambut...
Pakai parfum...
Jangan lupa ambil topi dan pakai pakaian tertutup agar terhindar dari terik saat memancing nanti!

Ah iya!
Tas pancingku jangan sampai ketinggalan.

"kamu ini mau memancing apa jalan sama pacar?"
Tanya Ayahku yang tengah duduk di ruang tamu melihatku terburu-buru keluar.

"hehe maaf yah, Fahmi buru-buru, Assalamualaikum!"

.
.
.

****ABRI POV****

Baju lengan panjang saja sudah cukup!
Tapi.......
Sebentar lagi Fahmi akan kesini!!!!!

Tunggu dulu!

Kenapa aku harus panik?!
Sadar Abri......
Ingat batasanmu!
Jangan sampai kau menyukai Fahmi lagi!

"Abri, ada Fahmi di luar"
Teriak kak Aryo dari luar kamar.

"se...sebentar!!!!!!!!"

Gawat aku belum siap!!!!!!

.
.

****FAHMI POV****

"jadi dimana kalian akan memancing?"
Tanya kak Aryo dingin.

"d..di....di danau Kostrad kak.... "
Jawabku terbata-bata.

"oh, awas jika adikku sampai kenapa-napa!"

"k..kak Aryo tidak perlu khawatir hehe, aku akan menjaga Abri dengan ba...... "

"maaf aku terlambat!"
Abri berlari keluar dari rumahnya dengan tergesa-gesa.
"maaf Fahmi hehe, tadi aku harus ke kamar mandi dulu"

"bukannya dari tadi kamu hanya di dalam kamarmu?"

"eh?, ehehehe kak Aryo ini.... Perasaan kakak saja...., Fahmi ayo berangkat sekarang!, yang lain pasti sudah menunggu!, Kak Aryo, Abri Pamit!"

"Hati-hati di jalan"

Aku dan Abri kemudian berboncengan menuju danau.
Rasanya sangat gugup.....
Apa parfumku kebanyakan?!
Apa Abri akan terganggu dengan aroma ini?!
Sial.......

"aku suka baumu"

"eh?"

"ehehe bukan apa-apa, ayo cepat, yang lain pasti sudah lama menunggu!"
Pinta Abri.

Tapi tadi....
Aku suka baumu katanya.....

10 menitan berlalu, kami akhirnya sampai di pos TNI, Danau tempat kami memancing itu terletak jauh di dalam kawasan asrama militer.
Apa tidak masalah kami masuk?
Tentu tidak.

"Abri? Itu kamu?"
Tanya seorang Tentara yang menjaga di pos.

"i..iya...., Fahmi dia siapa?"
Tanya Abri pelan padaku.

"entahlah, tapi sepertinya kalian sebelumnya saling mengenal"
Kataku.

"ehehe maaf, kakak ini siapa?"
Tanya Abri pada anggota TNI itu.

"lho! Ini Abangmu! Ridwan!, masa kamu lupa, yang dulu sering main ke rumahmu, sahabatnya Aryo!"

"Bang Ridwan?!!!!!!!!"
Abri nampak kaget.
"Ini...... Serius bang Ridwan?"

"iyalah, kamu ini, sama orang yang dulu kamu kencingin sampai lupa"

"ke..kencingin?"

"dulu waktu kamu kecil abang suka gendong kamu, tapi kamu ngencingin abang!, oh iya, maaf ya, abang baru dengar kabar bapakmu meninggal"

"tidak apa-apa bang, oh iya palangnya bisa di buka bang?, kami mau mancing di danau dalam"

"tentu boleh.... "
Bang Ridwan langsung bergetak membukakan palang jalanan untuk kami lewat.

"terima kasih bang.... "
Ucap kami berdua.

Kami melanjutkan perjalanan menuju danau.
Tak sampai 5 menit, kami sampai dan terlihat di pinggir danau sudah ada Gusti, Ivan, Ikbal Dan Rajab.

"kalian lama sekali..... "
Kata Gusti saat melihat kedatangan kami.

"hehe maaf, kalian sudah dapat?"
Tanyaku.

"lumayan, ikan Nila dua! Hehe"
Gusti memperlihatkan isi embernya pada kami.

Aku dan Abri ikut duduk di pinggir sungai bersama yang lain.
Kami berdua menyiapkan joran milik kami dan segera melemparkan kailnya yang telah di pasangkan umpan.

Lalu menunggu....

"bri, kau sudah makan?"
Tanyaku.

"sudah sih tadi, memangnya kenapa?"

"ini aku bawa bekal, mungkin kau mau"

"cie anak bunda...... "
Ejek Ikbal.

"diam!, lagi pula di rumah tidak ada orang, jadi malas makan sendiri, makanya aku bawa ke sini"
Kataku sambil membuka kotak makan siangku.

"eh! Itu apa mi?"
tanya Abri saat melihat isi dari kotak bekalku.

"hehe ini kentang balado buatan ibuku, kau mau coba?"
Tawarku.

"tentu! Aku ambil ya! Terima kasih mi"
Abripun mengambil sendok dan langsung melahap isi dari kotak bekalku.
"mmm.... Kentang?, tapi kenapa ada yang aneh ya?"

Hehe sebenarnya itu bukan kentang tapi......

"hahaha Fahmi doyan Jengkol rupanya!"
Kata Rajab.

Terlihat Abri terdiam dengan mata melotot ke arahku.
"pfffft!!!!! Hahaha maaf bri....."

Tapi kemudian Abri kembali menyuapi dirinya.
"GAWAT AKU SUKA!!!!!!!"
Sahut Abri.

Lucu sekali....

Aku hanya ingin waktu bisa di putar kembali...
Agar dulu aku menerimanya.

*****

Ini real yak
Author suka Jengkol gara-gara di cekoki sama Fahmi >:'(

Jangan lupa vote :D

Selir Hati (Sejenak#2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang