Dini Hari (107)

174 21 10
                                    

Aku memberitahu yang lain soal masalah ini, dimana Willy berhasil mendapatkan foto berbahaya lagi dariku dan Abri.
Tentu saja kecuali Abri, aku ingin dia beristirahat saja hari ini, kasihan seharian aku terus jahili.

"Jadi bagaimana mi?"
Tanya Gusti.

"Pertama, kita harus tahu di kamar mana Willy menginap!, apa di antara kalian ada yang sekamar?"

Mereka menggeleng.

"Uhhhh, kalau begini kita harus cek lagi satu persatu!, oke kita berpencar!, coba cek setiap kamar siswa Laki-laki, jika ada yang melihat Willy segera hubungi yang lain, mengerti?"

"Baiklah, kalau begitu aku dan Rajab akan cek kamar 04"
Kata Gusti.

"Ingat fokus!, jangan pacaran!"
Tegurku.

"Iya iya... Tahu saja..."
Ucap Rajab.
Lalu bersama dengan Gusti, mereka berdua segera pergi.

"Aku akan cek kamar 02 ya"
Lalu Ikbal juga pergi.

"Ayo van, kita juga harus bergerak"
Sementara aku dan Ivan coba ke kamar 05.

.
.

Dari luar kamar 05, aku dan Ivan mengintip di jendela. Di dalam terlihat lampu masih menyala, ada beberapa yang belum tidur dan sibuk bermain game dan menelpon.

"Kau melihat Willy?"

"Tidak ada mi"
Kata Ivan.
"Sepertinya dia tidak di sini"

"Kalau begitu kita coba cek kamar 06 itu"
Aku dan Ivan lalu berjalan ke kamar sebelah.

Lampu di kamar ini sudah mati, tapi saat kami mengintip hasilnya seperti yang ada di kamar sebelumnya.
Masih ada yang belum tidur dan sibuk dengan gadgetnya.

"Kenapa jadi susah sekali ya mi?"

"Huffff, sepertinya Willy tahu kalau kita pasti akan berusaha merebut hpnya"

Drrrt...
Ivan langsung mengangkat telpon yang masuk di hpnya.
"Halo?, Gusti?....., kenapa?,..... Baiklah, akan ku sampaikan padanya!"
Lalu Ivan mematikan telponnya.

"Kenapa?"
Tanyaku.

"Gusti dan Rajab melihat Willy berbicara dengan seseorang di depan kamar 01, katanya Willy dan orang itu duduk di bangku dekat air mancur!"
Jelas Ivan.

"Gawat! Jangan sampai dia menyebarkan foto itu!, ayo!"
Aku menarik tangan Ivan ke tempat yang tadi dia katakan.

.
.

Dari kejauhan memang benar, ada dua orang laki-laki yang tengah duduk di dekat air mancur penginapan.
Rasa gatal ingin menghantam muncul dari tadi, namun aku terus di tahan oleh yang lain.

"Tenang dulu mi, jangan langsung di labrak!"
Kata Rajab.

"Dengarkan kami Fahmi, kita caritahu dulu orang yang bersama Willy itu!"
Sambung Ivan.

"Omong-ngomong Ikbal mana?"
Tanya Gusti.

"Coba hubungi Ikbal dan suruh ke sini secepatnya!"
Perintahku.

.
.

Sementara itu....

****WILLY POV****

"Dari tadi kau hanya berbasa-basi!, kau bilang ingin membicarakan sesuatu yang penting denganku!, cepat.... Aku sudah mengantuk, jangan main-main denganku! Aku ini ketua MPK!"

"Sabar zud...., hehe kau pasti akan sangat senang melihat ini"
Aku lalu mengaktifkan hpku dan mencari foto Fahmi dan Abri.
"Ini..."
Aku memperlihatkan foto itu pada Zudy.

"Ini....."

"Aku tahu kau itu sangat membenci Abri, dan aku juga membenci yang satunya, jadi mungkin ada baiknya kita bekerja sama! Bagaimana?"
Tawarku.

"Hmm... Menjatuhkan Abri ya?"
Zudy tersenyum.
"Hehe, aku suka cara berpikirmu!, tapi bagaimana kau akan melakukannya?"

"Mudah, bukannya kita punya Grub WA angkatan kita di sekolah?, tinggal sebarkan saja fotonya di situ, selesai!, besoknya yang lain pasti akan heboh! Hehehe"
Jelasku.

"Hahahaha, Tunggu apa lagi?, ayo kerjakan sekarang!"
Kata Zudy.

"Sebentar..., ini sangat mudah, bahkan anak TK pun bisa melakukannya. Tinggal buka Wa... Masuk Grub dan........eh?"

"Ada apa?"

"Tunggu dulu..... Sialaaaaaaan!!!!!!!!!!, ada yang mengeluarkanku dari grub itu!"

"Apa?!, kalau begitu kirimkan foto itu padaku!"

"se...seb...."
Kemudian terlihat nomor Zudy juga baru saja di keluarkan dari grub.
"Arghhhhh kau juga di keluarkan!"

"Apa?!"
Zudy ikut panik dan mengecek wa nya.
"Nomor ini..... Siswa kelas IPA 3! Ikbal!"

.
.
.

****FAHMI POV****

Ternyata orang itu adalah Zudy!
Semakin runyam saja, yang ku tahu Zudy juga sangat membenci Abri.

Tapi....
Kenapa mereka tiba-tiba terlihat emosi dan marah-marah?

"Hei lihat...., kenapa Ikbal mengeluarkan Zudy dan Willy dari grub angkatan?"
Ucap Gusti.

"ZUDY ITU ORANGNYA!!!"

Eh?
Dari sini kami melihat Ikbal yang ketahuan bersembunyi di balik pohon.

"Mi gawat!, sepertinya mereka sangat marah dengan Ikbal!"
Kata Rajab panik.

"Ayo!"
Sahutku.

*****

Hmmm

Jangan lupa vote :D

Selir Hati (Sejenak#2)Onde histórias criam vida. Descubra agora