Lomba Kepalangmerahan dan Aksi sosial 8 (115)

127 21 0
                                    

Sebulan berlalu...
Ulangan semester sudah selesai.
Aku kembali berhasil mendapatkan nilai yang memuaskan.

Kini di minggu yang harusnya di gunakan untuk libur semester....
Aku habiskan di tenda lomba.
Lomba kepalangmerahan dan Aksi Sosial (Lokasi) yang ke 8 se Sulawesi selatan - Sulawesi Barat.

"Mhhh....."
Aku terbangun di pagi hari.
Udara dingin berhasil menembus masuk kain sarung yang ku kenakan sebagai selimut.

Seseorang memelukku dari belakang.
Fahmi...
Aku tersenyum.
Namun senyumanku memudar saat melihat Fahmi masih tertidur pulas di hadapanku.
Aku segera menoleh dan melihat orang yang memelukku adalah kak Isman, seorang senior yang telah menjadi alumni setahun yang lalu, kini ia hadir untuk menjadi Bindap (Bina Damping) kami.

Kak Isman bangun.....

"Mhhh...."
Kak Isman malah semakin erat memeluk tubuhku.
Dasar tubuh kak Isman yang tinggi dan lumayan berotot membuatku kesulitan melepaskan diri.

Satu yang ku pikirkan.
Jika Fahmi bangun dan melihatku di peluk begini...
Mode bucinnya pasti akan on.
Aku harus berusaha membuat Fahmi menjaga sikapnya selama di lomba ini.

"Hmm...."
Sialan!
Kak Isman malah mendekatkan wajahnya ke kepalaku.

Tenang....
Tenang Abri...
Di depanku Fahmi tertidur sangat...
Tidak!
Terlalu pulas.
Seperti kambing mati.
Bahkan air liurnya sudah jadi air terjun mini. (Maaf Pammi, buka aib :v)

"Kak bangun, sarapan sudah siap"

"Uh?"
Mata Fahmi tiba-tiba terbuka saat juniorku tadi mengatakan jika sarapan sudah siap.

Fahmi menatapku dengan tatapan kosong.
Aku hanya bisa tersenyum memandanginya.

Tiba-tiba tangan Fahmi bergerak, ia menggenggam tangan kak Isman dan mengingkirkannya dari tubuhku.

Bukannya marah...
Fahmi malah memelukku dari depan dan berbisik...
"Nanti malam jangan tidur di dekat kak Isman lagi"

Aku mengangguk.

"Ehh... Kak.... Sarapannya bagaimana?"
Tanya Putri, juniorku yang tadi berhasil membangunkan Fahmi.

"Makaaaaaaan!!!!!!"
Dasar sapi, sudah tidur lama...
Dengar orang bilang makanan sudah siap langsung bangun dan lari ke dapur sementara.

Aku bangun dan duduk.
Kak Isman juga terbangun dan ikut duduk sambil mengusap kedua kelopak matanya.
"Uhh pagi bri...., gimana tidurnya dek?"

"Hehe aman kak"

"Oke aman, oh iya hari ini semuanya siap-siap ya! Dukung teman-teman yang akan lomba hari ini!"
Sahut kak Isman penuh semangat.

Sebenarnya siapa itu kak Isman?
Kenapa baru muncul di episode 115 ini?
Jadi begini....

Nama lengkap Erisman Nur.
Alumni PMR SMAN 8 Angkatan 11, sementara aku angkatan 13, so kalian hitung sendiri perbandingan usia kami.
Sekarang ini kak Isman bekerja di bidang modeling. Iyalah, tinggi, tamvan, body oke, style selalu kekinian mana mungkin dia tidak punya banyak polower.

Kak Isman ini orangnya baik, buktinya di saat teman-temannya yang lain di minta untuk jadi Bindap kami tidak mau, kak Isman langsung menelponku untuk menawarkan diri.
Tapi aku ingat pernah di hukum merayap saat masih kelas 1 dulu sama dia :')

"Bri makan"
Kak Isman yang tadi pergi mengambil sarapan kembali duduk di sampingku membawa piring berisi nasi dan kawan-kawannya.

"Silahkan kak"
Ucapku sambil melipat beberapa kain dan baju yang berhamburan di tenda.

"Ehhh makan dulu, kena maag baru nangis"

"Sayang makan!"
Fahmi juga duduk di sebelahku dan menawarkan sarapannya padaku.

"Iya makan duluan saja, nanti habis ini baru aku"

"Cih, sayang....."
Kak Isman menatap tajam Fahmi.

"Meluk-meluk pacar orang pagi-pagi...."
Nah ini yang ku takutkan.
Jika mode bucinnya sudah on, Fahmi akan cemburu jika ada yang mendekatiku, bahkan dia tidak akan segan-segan walaupun orang itu lebih tua darinya.

"Hehe, kasian.... Sayangnya tidak mau di suapi"

"Ayo bri buka BUKA MULUTMU!"
Aku segera mengikuti kemauan Fahmi.
Soalnya malah tambah runyam jika tidak di ikuti.
Fahmi menyuapiku dan wajahnya terlihat kegirangan, bahkan dengan senyum sembari menatap kak Isman, seolah-olah menunjukkan kalau ia pemenang.

Kak Isman hanya diam sambil melirik ke arah Fahmi.
"Hati-hati ya bri, over protektif itu kadang menyiksa"

Jleb!

*****

Kak Isman itu......
Uhhhhhh
Senior andalan Abri pokoknya.

Jangan lupa vote :)

Selir Hati (Sejenak#2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang