Mimpi Yang Nyata

2.3K 244 4
                                    

"Kok, suaramu keras sekali, sih? Kamu ini kecil padahal."

Di tengah-tengah kantuk yang membungkusnya, Jeongguk berkedip pelan.

Lampu kamar yang menyala terang membuatnya kembali menyipitkan mata. Kepalanya masih terasa seringan kapas. Jeongguk nyaris kembali tidur jika saja suara gerutuan yang berasal dari arah kanan tidak mengudara lagi.

"Stop. Nangisnya. Kamu bisa bangunin Papa. Dia butuh istirahat, tahu?"

Taehyung.

Itu suara suaminya.

Memiringkan kepala sedikit ke arah kanan, Jeongguk akhirnya melihat pria itu tengah menggendong bayi mereka dengan kernyitan di dahinya.

"Kamu haus atau apa? Kamu nggak poop, kan? Tolong, jangan bilang kamu poop."

Jeongguk hampir tertawa ketika Taehyung mengangkat bayi mereka ke udara dan membaui bagian bawah tubuhnya dengan ragu-ragu.

"Oke, nggak bau. Berarti haus."

Taehyung menghela napas. Berlagak seperti orang paling lelah di muka bumi, tetapi kelembutan di sepasang matanya berkata lain.

"Baiklah. Ayo, buat susu kalau begitu."

Kemudian, sepasang ayah dan anak itu berlalu ke luar kamar dengan hati-hati. Derapan langkah mereka tidak terdengar sama sekali—seolah Taehyung benar-benar tidak ingin Jeongguk terbangun.

Jeongguk tersenyum kecil. Perasaan hangat menyelimuti dadanya.

Ia ingat sekali, beberapa minggu sebelum kehamilannya, dia pernah bermimpi tentang hal yang serupa. Mimpi tentang keberadaan bayi mereka dan ketelatenan Taehyung sebagai ayah.

Oh, betapa indahnya ketika mimpi itu menjadi nyata.

Taehyung kembali ke kamar tak lama kemudian. Jeongguk cukup malu mengakui fakta bahwa dia sengaja berpura-pura tidur hanya demi menyaksikan momen menyentuh hati itu.

"There. There. Minum pelan-pelan. Jangan sampai kamu muntah." Taehyung terlihat menuntun dot bayi yang sudah ia dinginkan ke bibir anaknya. Seulas senyum langsung tersampir di ujung bibirnya begitu bayi manis dalam gendongannya tersebut minum dengan lahap. "Dasar anak manja," gerutunya, main-main. Ia menatap bayi itu cukup lama.

"Mengapa semua orang memuja-mujamu, hm?" Taehyung beradu tatap dengan bayinya cukup lama. Sepasang mata terlihat menilik manusia kecil itu secara keseluruhan, seolah sedang mencari-cari jawaban akan pertanyaannya. "Mengapa kehadiranmu sangat ditunggu-tunggu dan dianggap spesial?"

Rupanya, jawaban yang ia cari justru tiba ketika isi dot susu habis dan bayi dalam gendongannya tiba-tiba saja tertawa.

"Oke, kamu menang. Semua kelakuanmu benar-benar ajaib." Taehyung menggelengkan kepalanya.

Meletakkan botol susu yang telah kosong di atas nakas sebelah box bayi, Taehyung kembali mengarahkan seluruh perhatiannya pada si kecil yang menatapnya sambil tertawa kecil.

"Kamu benar-benar hadiah yang tidak terduga, manusia mungil. Coming out of the blue."

Tersenyum, Taehyung menunduk. Sebuah kecupan lembut ia tanamkan di pipi tembam bayinya itu.

"Kim Nam Saek*, biru kecilku."

*남색 (nam-saek) : Biru Tua (Dark Blue/Navy/ Indigo)


THE END

 

Out of The Blue by LittleukiyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang