🌹18

666 65 11
                                    

"Semua sudah siap? Tidak ada yang ketinggalan? Kalian akan pulang sore nantikan? Jangan lupa hubungi Mama kalau sudah sampai, hati-hati di sana." Mama terus berceloteh panjang lebar, seolah enggan membiarkan kami menjawab, beliau kembali berbicara, "Menyetir dengan hati-hati, Yoongi. Pelan-pelan saja, tidak usah mengebut, kalau mengantuk gantian dengan Namjoon." Setelah memastikan Yoongi mengiyakan ucapan Mama, kini perhatiannya teralihkan pada kakak sulungku,

"Nanti bergantian saja menyetirnya, Namjoon-ah. Hati-hati juga bawa mobil, jangan lupa kabari kalau sudah sampai dan jaga Jisoo ya." Namjoon mengiyakan, dan kemudian Mama kembali menaruh atensi padaku sedangkan Namjoon memilih menyingkir bersama Yoongi, mungkin takut kalau Mama kembali memberikan wejangan.

"Hati-hati di sana, Jisoo-ya. Hubungi Mama kalau kakakmu lupa, pastikan ponsel selalu berfungsi. Saling jaga dengan kakakmu, kau tahu'kan ia kadang suka ceroboh." Aku melirik sekilas Namjoon dari ekor mataku dan tersenyum kecil. "Kau sudah bawa obat untuk jaga-jaga'kan? Lebih baik nanti kalian makan siang di luar saja, jangan memasak. Mama takut vila sewaan itu terbakar." Aku sudah hendak tertawa tapi wajah Mama serius sekali.

"Sayang, sudahlah. Astaga, kau ini. Mereka hanya pergi selama beberapa jam dan akan kembali sore nanti, tapi kau khawatir seolah mereka akan pergi selama berbulan-bulan." Wah kalau beneran pergi selama sebulan mungkin ceramahnya bisa dua hari suntuk.

Papa terlihat jengah dan bukan hanya dia saja, Namjoon dan Yoongi juga demikian walau mereka tidak bisa menyalahkan kekhawatiran Mama. "Sekarang sering hujan, kemarin juga hujan, jalanan licin, aku takut terjadi sesuatu."

"Tidak usah khawatir, Ma. Kami akan baik-baik saja kok." Namjoon menimpali dan Mama mengangguk. Papa dan Mama lalu mengantarkan kami sampai depan jalanan, menunggu sampai kami masuk ke dalam mobil dan menghilang di ujung jalan. Yoongi akan menyetir lebih dulu, hari ini kami berencana untuk pergi melakukan hiking ke taman nasional Bukhansan.

Ide ini awalnya keluar tanpa di sengaja ketika Namjoon bersama teman-temannya, Yoongi, Hoseok dan Seokjin berkumpul di rumah. Seokjin tiba-tiba bertanya mengenai tempat bagus untuk memotret, adiknya yang menyukai dunia fotografi ingin mengambil beberapa foto. Aku yang sedang menjalankan tugas sebagai adik yang baik dengan mengantarkan minuman kepada tamu-tamu terhormat kakakku itu mengusulkan Bukhansan karena pernah melihat sosial media milik temanku.

Tidak disangka Seokjin setuju setelah melakukan browsing pada internet, dan mengajak Namjoon yang lainnya. Aku tidak tahu harus senang atau tidak dengan fakta bahwa Namjoon mengajakku ikut serta, mungkin niatnya baik tapi mendaki bukanlah hal yang kusukai.

Aku memandang jendela, jejak hujan kemarin malam masih membekas di jalanan jadi wajar sepertinya kalau Mama merasa khawatir. "Kita tidak menjemput Hoseok-oppa?" Aku bertanya saat baru menyadari bahwa kami mengarah langsung menuju Bukhansan. Mengarahkan kepalaku ke kursi depan di mana Namjoon bertugas sebagai navigasi menemani Yoongi.

"Ia bersama Seokjin dan adiknya." Namjoon menjawab sembari menoleh sebentar kepadaku lalu kembali menunjukkan jalan pada Yoongi sesuai dengan yang ditampilkan pada ponsel.

"Adiknya Seokjin-oppa itu siapa? Kalian pernah bertemu?" Tanyaku penasaran

"Pernah, dia seangkatan denganmu di kampus dan Jimin katanya juga kenal." Aku mengernyitkan kening, mencoba menebak siapa adik Seokjin. Dibanding Hoseok, aku tidak terlalu dekat dengan Seokjin, selain karena dia tidak ikut dalam lingkup organisasi juga karena rasanya aku merasa kecil sekali kalau bersanding dengannya. Sudah tampan, tinggi, baik pula ya walaupun terkadang ia bersikap seperti lupa dengan umur sendiri.

Aku menyandarkan punggungku kembali ke sandaran dan memilih memainkan ponsel, membuka sosial media untuk menghabiskan waktu karena perjalanan kami menuju tempat tujuan cukup jauh. Namun beberapa menit kemudian aku meletakkan ponselku ke tempat di sampingku, merasa bosan dan menghadap ke jendela sembari mencoba menikmati lagu yang berputar di radio, tetapi suara percakapan antara Namjoon dan Yoongi lebih mendominasi.

My Cold BoyfriendWhere stories live. Discover now