🌹14

707 92 12
                                    

"Ji, aku pergi." Seruan itu berasal dari luar kamar dan pemiliknya adalah Kim Namjoon. Lelaki yang beberapa jam lalu kulihat masih asik tertidur tapi sekarang sudah entah mau pergi kemana. Aku balas berteriak sebagai jawaban, enggan menoleh apalagi menghampiri karna masih asik menonton drama melalui laptop.

Aku mendengar Namjoon mengerutu, "Tonton terus dramanya."

"Yoongi sudah datang, tidak mau menyambut?"

"Dramanya sedang seru. Sudah ah jangan menganggu, Yoongi sudah besar bisa main sendiri dulu." Lagi-lagi aku mendengar Namjoon mengerutu, sayup-sayup terdengar percakapan dirinya dengan Yoongi, di mana kakak lelakiku itu menyuruh Yoongi untuk duduk di sofa lainnya sebab sofa yang menjadi tempatku berselanjar sekarang ini sudah aku kuasai.

Suara langkah kaki yang terdengar semakin dekat menjadi pertanda bahwa Yoongi kini sudah berada di satu ruangan denganku, ruang keluarga. Jangan berharap Namjoon akan mengijinkan kami untuk berduaan di kamar, kuyakin meninggalkan kami di ruang keluarga hanya berduaan saja ia masih tidak ikhlas.

Yoongi tidak bersuara, aku melirik dari ekor mataku dan mendapati dirinya sedang bermain ponsel. Bagus, mungkin dia paham bahwa kekasihnya ini sedang sibuk. Aku lalu memaku pandangan kembali ke arah laptop yang menampilkan drama adaptasi dari webtoon yang baru keluar belum lama ini.

"Ahhh, han seojuunnn!!" Aku berteriak histeris bahkan sampai memukul bantal karna adegan mengemaskan yang kulihat barusan. Astaga, masa sudah bersambung saja sih? Ayolah, aku harus menunggu seminggu lagi?

"Jangan berteriak." Aku menutup laptop dan berjalan menuju pada Yoongi, saat langkahku sudah dekat lelaki itu menatapku datar, "Sudah selesai drama baru menghampiriku?"

Aku memasang senyum terbaik lalu duduk di sampingnya dan merangkul lengannya, pergerakkan yang membuatnya berdecih karna aku menganggunya bermain.

"Hehe, kau tahukan aku suka menonton drama apalagi kalau yang aktornya tampan."

"Sekarang siapa lagi pemainnya?" Yoongi bertanya dengan fokus yang berada di layar ponselnya, tapi aku tak masalah, selama dia multitasking. Lagipula aku juga tadi mengabaikannya. Kalau dipikir-pikir kami memang pasangan yang agak aneh.

"Kau tahu Hwang inyeop dan Cha Eunwoo? Nah mereka pemainnya bersama Moon Gayoung. Ah, percuma juga sih aku menceritakan padamu, kau pasti tidak tahu siapa mereka."

"Iya." Sudah kuduga.

"Yasudah pokoknya mereka bertiga pemain utamanya."

"Lalu yang mana antara Cha Eunwoo dan Hwang Inyeop itu yang sekarang menghiasi lockscreen ponselmu?"

"Aduh, kekasihku ini tahu saja." Yoongi menoleh ke arahku dengan sinis sebelum kembali fokus pada permainannya, sedangkan aku meraih ponsel lalu menekan tombol power dan layar sontak menampilkan sebuah foto lelaki berbalut seragam sekolah dengan senyum manis.

"Tadaaa, ucapkan salam pada Hwang Inyeop yang tampan." Yoongi memindahkan fokusnya sejenak hanya untuk menatap layar ponselku. "Kau tahu tidak sebenarnya dia kelahiran tahun 1991 loh, dia bahkan lebih tua darimu tapi masih cocok mengenakan seragam. Oh astaga, inyeop-oppa memang tampan sekali." Yoongi mengelengkan kepala.

"Mudah sekali ya kau mengatakan tampan pada pemuda lain, minggu sebelumnya Kim Seonho, dua minggu sebelumnya Lee Jaewook." Ucap Yoongi.

"Wah, kau masih mengingatnya?"

"Bagaimana tidak ingat kalau kau terus membicarakan mereka, bahkan lockscreenmu juga wajah mereka. Kau tahu, temanku cerita kalau dia mendengarmu membicarakan nama lelaki lain dan kusadari bahwa itu adalah nama actor yang kau sukai."

My Cold BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang