XI

1.2K 185 5
                                    

Sudah lebih satu minggu pembullyan itu berlangsung, selama Satu minggu itu pula Junghwan tidak pernah menemukan keberadaan junkyu di perpustakaan.

Junkyu menghindarinya, mungkin Doyoung sudah menceritakan siapa dia sebenarnya.

Dengan pemikiran itu, maka mulai hari ini, Junghwan akan melepas identitas palsunya.

Persetan dengan ayahnya ataupun janjinya pada Haruto. Itu bisa diurus nanti.

Melangkahkan kakinya di koridor sekolah, berpuluh pasang mata menatapnya.

"Pssttt.. Itu so junghwan?"

"Hah? Masa si?"

"Kok ganteng anjirr"

"Apa selama ini kita kena prank?"

Poni yang biasa menutupi matanya itu dia belah tengah, menunjukan dahinya. Tidak Ada lagi kacamata tebal terpasang disana. Kini semua orang dapat melihat kedua mata yang menyorot tajam.

Dua kancing teratas dibiarkan terbuka, dengan langkah angkuh dia terus berjalan mengabaikan tatapan memuja para jalang yang kemarin membullynya.

Junkyu cuma bisa mematung memperhatikan Junghwan dari ujung koridor.

"Kau sudah melihatnyakan hyung, itu wajah aslinya. Dan aku yakin sebentar lagi sifat aslinya akan terlihat" doyoung menepuk bahunya.

"Aku tidak peduli."

Good Boy

Bel pulang berbunyi, beberapa murid bersorak karena pelajaran yang menguras otak itu selesai.

Junkyu keluar kelas paling terakhir, dia sengaja karena menunggu doyoung yang sedikit selesai lebih lama karena tugas yang harus diselesaikan.

Sebenarnya Jihoon tadi menawari untuk pulang bersama, tapi Junkyu menolak karena doyoung pasti akan marah.

Saat menuruni tangga langkahnya terhenti melihat siswa yang sedang bersandar pada dinding, tangannya sibuk memainkan ponsel.

Kancing seragam yang biasa terpasang rapih, kini dibiarkan terbuka.

Berpura tidak melihat, Junkyu kembali menurunin tangga. Lagi-lagi langkahnya terhenti, karena tepat berjarak dua anak tangga, Junghwan menghalau jalannya.

Junkyu mengambil langkah kekiri, junghwan mengambil langkah kekanan. Terus berulang seperti itu.

"Bisa minggir? Kau menghalangi jalanku" Junkyu berbicara tanpa menatap Junghwan.

Dia sedikit berlari setelah mengatakan itu. Namun saat menginjak anak tangga terakhir, tangannya ditarik secara paksa.

Junghwan memojokannya pada dinding. Sedikit menghimpit tubuhnya dengan junkyu, berjaga-jaga agar pemuda manis itu kabur

"Kau. Menghindari ku?" Junghwan mengangkat dagu Junkyu, memaksanya untuk menatap tepat dimatanya.

Suara berat itu membuat junkyu takut. Junkyu menghela nafas, dia tidak nyaman dengan jarak sedekat ini.

"T-tidak, untuk apa aku menghindar"

Mendengar ucapan bernada sinis itu, junghwan mengepalkan tangannya.

junghwan tertawa sinis, cengkramannya pada dagu Junkyu semakin mengerat.

"Kau jelas menghindariku, adikmu pasti sudah memberitahu bahwa aku mendekatimu karena harus menepati janji pada haruto"

Junkyu membulatkan matanya, doyoung tidak pernah menceritakan ini sebelumnya.

Junkyu menghindari Junghwan karena dmendengar pembicaraan junghwan dengan seorang siswa yang ia tidak tahu namanya.

Dia meremat tangannya, alisnya bertekuk lesu.

"Jadi begitu-?" Junkyu tertawa hambar.

"-pantas saja doyoung menyuruh agar aku tidak berhubungan denganmu lagi"

Junkyu kembali tertawa hambar.

Sedangkan Junghwan hanya diam sibuk dengan pikirannya. tunggu dulu, jadi junkyu belum mengetahui permainan bodoh yang ia jalankan?

"Jangan pernah menampakan wajahmu dihadapanku lagi brengsek."

Junkyu berpaling, meninggalkan junghwan yang masih berdiri menatapnya.

Ia meremat seragamnya. Nyeri. Mengapa jantungnya harus kambuh disaat begini si. Junkyu kan jadi ingin menangis.

Good Boy

Langkahnya terhenti dihalaman belakang sekolah, menepuk dadanya yang kian semakin sakit. junkyu bersandar dibawah pohon tempat favoritnya. Ia memjamkan matanya, membiarkan angin sore membelai wajahnya.

"junkyu-ssi"

Junkyu membuka matanya mendengar seseorang memanggil dan berlari menghampirinya.

"Aku menyampaikan pesan dari doyoung, dia menunggu mu diparkiran sekarang"

"Dimana dia?"

"Dia menunggu di parkiran."

Tanpa curiga junkyu berjalan mengikuti siswi itu. Kenapa doyoung tidak menelfonya, dan malah menyuruh orang mencarinya?

Sesampainya diparkiran, dia tidak melihat keberadaan doyoung disana. Saat hendak bertanya, tiba-tiba saja pandangannya menjadi kabur. Detik itu juga tubuhnya jatuh pingsan.

"Ini bayaranmu"

pelaku yang membius Junkyu memberi sejumlah uang kepada siswi didepannya.

Dia menggendong tubuh junkyu, masuk kedalam mobilnya. Meninggalkan area sekolah.

Hyunjin terus berlari dengan berbagai macam pikirinya. Meminta maaf saat tubuhnya beberapa kali menabrak bahu orang yang dilewati.

Jantungnya berdebar. Tadi ia menerima kabar dari ibu Wonnyoung yang menangis, sahabat yang ia sayangi itu masuk rumah sakit. Wonnyoung mencoba bunuh diri dengan mengiris pergelangan tangannya.

Mencapai pintu tempat wonnyoung dirawat, dia membuka pintu itu dengan pelan.

Hatinya berdenyut nyeri ketika melihat tubuh wonnyoung terbaring di ranjang rumah sakit. Apa yang terjadi?

Dia mengelus lembut kedua pipi sahabatnya.

Merasakan pergerakan kecil dari sahabatnya, dia segera memencet tombol darurat, memanggil perawat.

"Hiks,"

hyunjin panik, saat melihat sahabat kecilnya itu menangis.

"Hey. Tenanglah.."

"Jelaskan padaku, apa yang sebenarnya terjadi.." Tangannya mengusap surai panjang woonyoung.

"Junghwan hiks, dia memutuskan ku.."

"Aku harus bagaimana? Aku sangat memcintainya hyun.."

"Kalau aku tidak bisa bersamanya, lebih baik aku mati saja"

Lagi-lagi So Junghwan.

'Apa kau tak bisa melihat aku sekali saja?' Dia menatap sendu wajah pucat sahabatnya.

Hyunjin membawa Junkyu kedalam rumah kosong. Mendudukan junkyu pada kursi disana, tidak lupa iya mengikat tangan pemuda manis itu.

Apa yang dilihat junghwan saat meninggalkan sahabatnya, demi seorang laki-laki?

Ditatapnya pemuda manis itu dari jarak dekat, menyelusuri setiap inci wajah itu. Bibirnya yang merah, bulu mata yang lentik, dan jangan lupakan kedua pipinya yang seperti bakpao.

Cantik dan manis secara bersamaan.

Hyunjin menggeleng mengenyahkan pikirannya. Ia memencet beberapa homer di teleponnya. Tentu saja menghubungi so junghwan.









Tbc.
1 chap lagi end.
Trimakasih udah baca dan vote ceritagajelas ini🌱

GoodBoy | HwanKyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang