GoodBoy | HwanKyu ✔

I

'Benar-benar membosankan'

Seorang pemuda menggerutu dalam hati. Menatap arogan kedepan, ayahnya yang sedang membungkuk sesekali mengucapkan maaf.

Mereka berdua, pasangan ayah dan anak memasuki mobil. Hanya keheningan yang meneganggkan didalam mobil. Tidak ada yang memecahkan keheningan.

Mobil itu memasuki halaman rumah yang begitu mewah, sang supir membukakan pintu lalu membungkuk hormat. Junghwan mendahului sang ayah memasuki kediaman keluarga So,

PLAKk

Sebuah tamparan mendarat dipipi Junghwan, begitu memasuki ruang tamu.

"Kau benar-benar keterlaluan So Junghwan," Kepala keluarga So mengepalkan tangan, menahan amarahnya.

Mengusap pipinya yang berdenyut nyeri karena tamparan begitu keras, Junghwan menatap ayahnya datar.

"Lusa kau akan pindah ke Jepang. Kau akan bersama Nenekmu, agar kau tau caranya sopan santun" putus sang ayah.

Menatap ayahnya tak percaya, Junghwan mengepalkan tangannya. Menahan segala gejolak di dadanya.

"Setelah membuang ibuku, sekarang kau mau membuangku,-?" Junghwan tertawa sinis.

"Jangan mengomentari sopan santun ku tuan So yang terhormat, karena aku belajar dari kau." Junghwan menatap tajam ayahnya. Lalu berbalik, menuju kamarnya.

"Sampai kapan kau bersikap kurang ajar So Junghwan! Aku ayahmu" teriak kepala keluarga So.

'Ayah apanya, sialan' Membanting pintu kamarnya dengan keras.

Good boy

Junghwan memijat pelipisnya yang sedikit pening. Menghempaskan tubuhnya ke ranjang berukuran king size. Menatap langit-lagit kamarnya, ia memejamkan mata. Dia membuka matanya lalu Junghwan mengambil ponsel disaku celananya.

Menempalkan benda pipih itu ditelinganya. Junghwan menunggu seseorang disana mengangkat panggilannya.

"Kantor polisi mana?"

"Kau pikir aku penjahat?" Junghwan dapat mendengar sebuah tawa dari lawan bicaranya.

"Kebiasaanmu kan,"

"Haruto. Aku butuh bantuanmu, paman kesayanganmu berniat membuangku ke Jepang."

"Kali ini apa yang kau perbuat eh? Paman tidak akan bertindak begitu kalau kau hanya berbuat kenakalan kecil,"  haruto terkekeh lagi.

Mengoleskan salep pada ujung bibirnya yang sedikit terbelah, Junghwan meringis merasakan perih.

"hanya membuat seorang siswa tidak bisa berjalan," ujar Junghwan santai.

"Pantas saja, Kau,-"

"Aku bukan membuatnya cacat seumur hidup Haruto. Pak tua itu saja yang berlebihan," potong cepat Junghwan.

Perintah ayahnya itu mutlak, apa yang ia katakan pasti harus terjadi. So junghwan tidak akan membiarkannya, apa mengirim dirinya ke Jepang adalah cara agar ayahnya bebas bermain dengan wanita jalang itu? Junghwan tidak akan membiarkan.

Makannya ia menelpon Haruto yang notabene keponakan yang ayahnya paling percayai. Ia meminta Haruto untuk membujuk ayahnya.

"Baiklah aku akan meminta paman memindahkanmu disekolah Ku saja,"

Junghwan menghembuskan nafas lega. Sepupunya ini memang paling bisa diandalkan.

"Trima-" ucapannya terpotong.

"Tidak gratis, aku meminta bayaran."

Cih, sudah Junghwan duga,Haruto tidak akan membantunya cuma-cuma.

"Kau mau apa hah? Mobilku? Ponsel? Atau salah satu teman kencan ku?"

"Oww aku sangat tertarik dengan tawaran kerakhirmu, tapi itu bisa lain kali."

"Katakan apa maumu,"

"Buat Kim Junkyu menjadi pacarmu, setelah itu campakkan dia."

'Kim junkyu? Siapa dia?'
Menggidikkan bahunya acuh. Junghwan menyetujui permintaan Haruto. Itu bukan perminta sulit, siapa yang berani menolak pesonanya eh? Apalagi Junghwan mempunyai banyak uang.

So Junghwan

.

.

.

.

.

Kim Junkyu

.

.

.

.

.

Halo! Setelah menjadi readers, say a memutuskan untuk membuat book ini. Maaf kalo tulisan dan bahasanya kurang jelas ya. Saya baru belajarr.

See.