08 | Amukan Lalu

282 50 24
                                    

"Harus berapa kali gue bilang kalau lo mangsa gue, Klava? Lo milik gue!"

—Argerian Lalu Pentara—

🏴‍☠️

Klava memandang Dhika yang juga sedang menatapnya. Keduanya sedang berada di rooftop sekolah, bolos jam pelajaran pertama karena Dhika memaksanya untuk menjelaskan perihal tentang hubungannya dengan Lalu yang sedang ramai diperbincangkan seluruh murid Bumantara.

"Kak Dhika percaya, kan, sama aku?" tanya Klava setelah menjelaskan semuanya pada cowok itu.

"Kenapa kamu harus turutin maunya dia, Klava?" Dhika memandang Klava dengan sorot kecewa. "Bahkan kamu gak bales chat aku dan biarin Lalu ngeblock WA aku."

"Kakak, kan, tau gimana Kak Lalu. Aku takut."

Membuang napas kasar, Dhika menatap Klava dengan sorot permohonan, laki-laki itu menggenggam tangan Klava dengan lembut lalu menciumnya.

"Kamu sayang sama aku, kan?"

Ragu-ragu, Klava mengangguk.

"Kalau gitu ayo putusin Lalu, jadi pacarku dan tepatin janji kamu yang bakal bilang i love you ke aku."

Perkataan Dhika sukses membuat Klava bungkam, sekarang dia bingung. Di sisi lain, Klava tidak enak dan takut pada Lalu yang terlihat serius padanya, namun di sisi lain dia juga menyukai Dhika. Entah ini rasa cinta atau bukan, tapi yang pasti Klava selalu suka dengan cara Dhika berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya. Nampak terlihat cool namun juga humble.

"I love you," ucap Klava pada akhirnya. Begitu cepat dan singkat.

Senyum manis timbul di bibir merah alami milik cowok itu, walau ucapan Klava terlalu cepat tapi hal itu sukses membuat jantungnya berdegup kencang. Apalagi sekarang mereka hanya berdua, membuatnya terbawa suasana hingga tanpa sadar membangunkan sisi prianya.

Dengan lembut, cowok itu membingkai wajah Klava, membuat Klava yang terkejut refleks memundurkan wajahnya.

"Katanya kamu cinta sama aku?"

Sial! Sekarang Klava menyesal sudah mengatakan hal itu pada Dhika.

Klava larut dalam pikirannya hingga tidak sadar bahwa bibir Dhika sekarang nyaris menyentuh bibirnya. Gadis itu mencoba memundurkan wajahnya, namun kepalanya ditahan oleh tangan Dhika, hingga sesuatu yang keras tiba-tiba saja melayang mengenai kursi kropos yang sedang didudukinya hingga membuat cowok itu terpental ke belakang.

Deg!

Jantung Klava langsung berhenti berdetak detik itu juga ketika melihat Lalu berdiri di belakangnya dengan wajah yang merah padam. Cowok itu berjalan mendekat, lalu menendang tubuh Dhika yang baru saja akan bangkit.

"MAKSUD LO APA MAU NYIUM PACAR GUE ANJENG!" murka Lalu memukuli wajah Dhika tanpa ampun, cowok itu sama sekali tidak membiarkan Dhika lolos dari amukannya.

"K-Kak Lalu udah!" teriak Klava langsung membekap mulutnya.

Mata gadis itu berkaca-kaca melihat darah segar mengalir melalui hidung dan mulut Dhika. Lalu benar-benar tidak memberinya kesempatan bahkan hanya untuk mengambil napas.

"KAK LALU UDAH, KAK DHIKA BISA MATI, HIKS!" Klava coba mendekati Lalu, bermaksud untuk menghentikan amukannya, namun terhenti ketika Lalu menyentaknya.

"LO BELA DIA?!" Sorot matanya memandang Klava begitu tajam. "BAHKAN LO DIEM AJA WAKTU DIA NYOBA NYIUM LO, KLAV!"

"E-enggak, Kak!" Klava mundur beberapa langkah ketika atensi Lalu beralih padanya, cowok itu berjalan ke arah Klava dengan tangan mengepal erat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LALUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang