11. Posessive Hubby

141K 19.5K 7.1K
                                    

⚠️ 🧟‍♀️ WARNING 🧟‍♀️⚠️Part ini ditulis dengan 3800+ kata! Special untuk menemani malam minggu kalian semua 💚💛❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️ 🧟‍♀️ WARNING 🧟‍♀️⚠️
Part ini ditulis dengan 3800+ kata! Special untuk menemani malam minggu kalian semua 💚💛❤️

***

KEDATANGAN seorang laki-laki berwajah garang dengan kacamata hitam dan kaos berwarna senada yang tengah menenteng almamater hitamnya di pundak membuat semua perhatian mahasiswa yang berada di auditorium Universitas Andromeda tertuju hanya pada dirinya.

"KAK GIO!!!" Para cewek dengan almamater hitam Universitas Andromeda histeris menyambut kedatangan kakak angkatan mereka yang sudah lulus sejak setahun lalu tersebut. Namun Gio yang ngartis itu hanya mengangkat tangannya bak selebriti, sambil mengunyah lolippop yang bertengger di mulutnya.

"Lah, Bang Gio? Balik?" Kini giliran para cowok yang menyapa Gio.

"Gak, sih. Gue ke sini cuma mau menjaga dan melindungi Ibu Negara," jawab Gio sembari melirik ke arah perempuan manis bersurai panjang yang sedang ribet mengurus kegiatan OSPEK adik-adik mahasiswa baru bersama panitia lain. Siapa lagi kalau bukan Cheryl istri tercintanya?

"Oalah. Pantesan gaya lo kayak Pak Satpam, Bang," cibir salah satu panitia OSPEK.

Gio spontan mengkepret cowok itu dengan almamaternya. "Sembarangan! Gue Bapak Negara di sini!"

Detik kemudian Gio hampir tersedak permennya begitu memergoki Cheryl yang tengah melirik ke arahnya sambil tersenyum simpul. Manis sekali istrinya itu.

"Pagi, Kak Cheryl." Namun sebuah suara berat melunturkan senyuman Gio dalam sekejap. Tiga cowok berseragam SMA yang tak lain adalah mahasiswa baru tiba-tiba mendekati Cheryl.

"Kita boleh minta tanda tangannya?" tanya salah satu cowok itu.

"Boleh," jawab Gio yang tiba-tiba muncul seperti ninja di depan mereka. Dengan lancangnya ia merebut kertas dan pulpen di tangan anak itu lalu menandatangani tiga-tiganya.

"Lah? Kenapa jadi lu yang tanda tangan bang? Gue kan minta ke Kak Cheryl," protesnya kesal.

"Tanda tangan bini gue terlalu berharga buat dikasih ke lo pada," jawab Gio sambil mengembalikan kertasnya. Membuat ketiganya cengo beberapa detik. Tak menyangka bahwa Cheryl sudah ada pawang, mana sangar banget lagi!

"Udah sana, huss huss," usir Gio. Ketiga anak itu pun langsung pergi dari sana. Takut kalah saing euy.

Begitu para pengganggu lenyap, Gio menurunkan kaca mata hitamnya sambil mengedipkan satu mata pada Cheryl narsis. "Bangga kan, punya suami seganteng gue?"

"Ga dulu. Nyebelin," jawab Cheryl jutek.

"Ga usah sok jutek. Sampe rumah gue siksa lo sampe jebol," bisik Gio di telinga Cheryl sekilas membuat Cheryl menabok lengan kekarnya.

TROUBLEMAKER: BADBOY & HIS SONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang