03. Masuk sekolah

239K 31.6K 17.3K
                                    

"Mommy, Ayes boyeh kuyiah nda?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Mommy, Ayes boyeh kuyiah nda?"

Pertanyaan Alvares membuat Cheryl yang baru saja selesai menyiapkan sarapan tercengang. Lantas ia menatap putra semata wayangnya itu heran. "Eh? Ng-Ngapain?"

"Ayes mawu ngeljain cklipci kaya mommy. Mawu ke kampuc uga," jawab Alvares dengan polosnya.

Saat ini, Cheryl memang sudah kuliah semester akhir yang mengharuskannya mengerjakan skripsi setiap malam. Alvares yang tidak mengerti apa itu skripsi jadi penasaran dan ingin ikut-ikutan juga.

"Ga bisa, Ares. Ares masih kecil, belum sekolah juga. Harus sekolah dulu sampe 18 tahun, terus lulus. Baru bisa kuliah," jelas Cheryl yang nyatanya malah membuat Alvares cemberut.

"T-Tapi Ayes nda mawu cekoyah, mommy. Ayes mau na kuyiah! Ayes udah gede mommy!! Ayes nda kecil!!" bantah Alvares.

"Ga bisa, sayang."

"Huweeee daddy, Ayes mawu kuyiah!! Daddy!!" Bayi gembul itu malah menangis kencang. Sampai-sampai daddy-nya yang sedang tidur terbangun dan menghampirinya ruang tamu.

Sembari duduk bertumpu di lantai agar sejajar dengan Alvares, lelaki berkaos hitam dengan rambut sedikit acak-acakan tersebut menatap putranya sambil menghapus air matanya. "Al kenapa?"

Alvares hanya menjawabnya dengan isakan, membuat daddy-nya tidak mengerti.

"Hei, ssstt. Al kenapa nangis? Hm?" tanya Gio dengan suara serak khas bangun tidur.

"Ini loh yang, Ares minta kuliah, padahal sekolah aja belum," jelas Cheryl.

Gio menatap kedua mata Alvares dalam. "Al belum cukup umur, sayang. Al masih kecil. Kalo Al mau tetap kuliah boleh, tapi nanti Al harus berangkat sendiri ya. Daddy sama mommy gaakan anterin. Mau?"

"E-Eh?" Alvares terkejut mendengar pertanyaan ayahnya. "N-Nda mawu daddy, nda mawu."

"Kenapa gamau? Kan katanya Al udah gede. Masa ga bisa berangkat sendiri?"

Alvares menggeleng pelan. Takut. "N-Nda Daddy. Ayes nda mawu kalo nda diantel cama Daddy cama mommy.."

Daddy-nya terkekeh sambil mencubit pipi tembam Alvares. "Itu artinya Al belum gede, baby."

"I-Iya deh. Ayes beyum gede.."

"Ya udah kalo gitu, Al sekolah dulu aja ya?"

"Emp. Tapi kalo cekoyah, Daddy cama mommy anteyin Ayes nda?"

"Iya, baby."

"Aku enggak setuju," sanggah Cheryl membuat sang suami mengerutkan alis.

"Lho? Emang kenapa sih yang? Kan malah bagus Al mau sekolah."

"Bukan masalah itu. Ares masih terlalu kecil. 3 tahun aja belum. Kalau TK-A itu minimal 4 atau 5 tahun," ujar Cheryl.

"Ya udah kalo gitu playgroup aja."

TROUBLEMAKER: BADBOY & HIS SONWhere stories live. Discover now