Bab 1 🖤

1.7K 51 10
                                    

"Ditemukan mayat dijalan Megarsari blok f no 1,korban diduga dibunuh pada tengah malam pukul 23.00 wib"

"Ck,,rasakan"decaknya,ia puas dengan apa yang sedang ia lihat.

Sirene mobil polisi terdengar di tempatnya singgah,ia yakin sekali para polisi tengah kebingungan mencari pelaku pembunuhan tersebut

"Selamat tinggal kawan lama"ucapnya tersenyum penuh kemenangan,sosok itu kembali bangkit membawa beberapa pisau kecil dengan ukiran tengkorak,saat melihat berita tadi hasratnya kembali bangkit ia ingin mencari mangsa-memburu teman lamanya yang lain.

♤♤♤♤♤♤

"Lera, ayah mau ngomong sama kamu" ucap Regan-Ayah Malera dengan raut wajah tegas,seperti tak ingin dibantah

Malera hanya pasrah mengekori ayah menuruni setiap anak tangga,bunda telah menunggu diruang tengah menatap penuh pertanyaan putri semata wayangnya.

Ayah mendaratkan pantatnya di sofa single,menghembuskan nafas perlahan dan kembali fokus menatap putrinya.
Malera ikut duduk disamping bunda menunggu ayah membuka suara

"Surat kesekian yang ayah dapatkan dari sekolahmu!"ucap ayah seraya menunjukan surat tersebut
"Ayah gak habis fikir apa yang kamu lakukan sehingga bisa di DO dari sekolah"lanjutnya dengan menekan setiap kalimat yang ia ucapkan

Malera hanya diam,ia sudah yakin akan diintrogasi oleh ayahnya,lagipula ia sudah menerima resiko kalau akan di DO,masih banyak sekolah yang mau menampungnya.Asalkan otak cerdas dan kalangan orang kaya bukan?

"Maaf yah..."hanya kalimat itu yang keluar dari bibir mungil Malera,ayah dan bunda menatapnya meminta diberikan penjelasan mengenai hal tersebut.

"Kamu tau kesalahan kamu?"tanya bunda angkat bicara

"Tau bun..tqpi itu gak sepenuhnya kesalahan Lera"Malera membela diri,enak saja dia disalahkan sendiri

"Ayah putuskan untuk menyekolahkanmu di jogja!biar nanti ayah yang urus semuanya"Malera sontak menatap ayahnya tidak percaya

Jogja??jauh sekali dengan kediamannya saat ini

♤♤♤♤♤♤

Malera kembali ke kamarnya dengan lesu,ia merasa tidak adil dengan keputusan ayah,bunda juga sama saja!menyetujui keputusan ayah

Padahal dia tidak melakukan kesalahan serius,hanya bolos seperti kebanyakan murid, bolos karena capek sehingga memilih mendinginkan diri di perpustakaan,membaca novel kesukaannya.
Tapi setelah kejadian mendinginkan diri,dirinya bertengkar dengan anak kelas sebelah X IPA2.

Hanya bertengkar bukan?itu bukan tindakan yang serius...oh ayolah!!

Malera membuka kenop pintu, oh ternyata sudah ada yang menunggu,sahabat kecilnya,lihatlah dia duduk diatas ranjang menuntut untuk diberi penjelasan.Panggil saja namanya Inem walaupun nama aslinya Cassie

"Inem..."rengek Malera tergesa ke arahnya,menjatuhkan diri diatas kasurnya,Cassie menghela nafas perlahan bingung dengan temannya

"Gw besok pindah ke Jogja..lu bakal temenin gw disanakan???" Bujuk Malera pasrah,hanya inem yang dia bisa percaya sebagai teman

"Gw takut Ler kembali ke Jogja"jujur Cassie,trauma itu masih ada hingga sekarang

Malera diam tak bergeming,ia baru ingat temannya ini memiliki trauma,bahkan karena kejadian itu nyawanya direnggut dengan tidak adil

"Inem..tapi liat sekarang!yang bisa liat lu cuman gw doang,jadi pasti orang yang jahatin lo gak bakal tau keberadaan lo"terang Malera memberikan penjelasan

"Lagian lu kenapa bisa di DO si?"

"Mmm..ya itu gw berantem,si Clara ngatain gw orang gila gara gara ngomong sendiri,padahal gw lagi ngomong sama elu!ya gitu deh anak kelas juga pada ngejauhin gw bilang kalo gw orang aneh"

"Ya iyalah!elu si bego!udah tau gw hantu masih aja diajak ngomong didepan umum,kan temen lu kagak bisa liat gw"

♤♤♤♤♤♤

Malera tau apa kesalahannya,tapi bisakah sang ayah menyekolahkannya di Jakarta saja?

Malera gadis cuek  pecinta buku ini memiliki teman kecil,ia sudah terbiasa melihat wajah pucat berkeliaran dimana mana tapi dia sudah terbiasa karena sejauh ini tidak ada yang mengusiknya.Hanya dia yang menyimpan rahasia ini, tak ada yang tau terutama kedua orang tuanya.
Malera bisa kenal Cassie juga karena tragedi yang tidak terduga

Saat Malera maling apel di tetangga sebelah,ia tidak menyadarai bahwa ada  orang selain dirinya didahan lebih atas darinya

Malera yang tertangkap basah pun akhirnya memohon agar kelakuannya tidak dibeberkan ke orang lain,terutama pemilik pohon apel ini

Tapi ada keanehan disitu,orang yang ia ajak bicara mengabaikannya,terhanyut dengan fikirannya sendiri
Raut wajahnya mengisyaratkan kebencian dan kesedihan dan sangat pucat,dan Malera sadar Cassie bukanlah manusia seperti dirinya

Sejak kejadian di atas pohon apel,mereka memutuskan untuk berteman hingga sekarang

♤♤♤♤♤♤

"Kamu udah packing sayang?"tanya bunda seraya menyerahkan roti beserta susu untuk sarapan

"Belum nda,,bantuin ya!"

"Hm,,kebiasaan,oh ya kamu udah tau belum mau disekolahkan dimana?Malera menggeleng menunggu bunda melanjutkan ucapannya

"Kamu disekolahkan di SMA GALAKSI,sekolah itu sudah berdiri selama puluhan tahun lohhh"
Yang anehnya,raut wajah Cassie berubah ketakutan mendengar nama sekolah itu di sebut

♤♤♤♤♤♤

Mampir ke lapak lain guysss!!

"Ada rasa yang kubiarkan berlalu begitu saja karena ada perasaan lain yang harus aku jaga"Akasia Helen Athena

Selamat membaca guys!!

MISTERIUS BOYWhere stories live. Discover now