Bab 26 🖤

160 21 6
                                    

Maklukbumi kembali up lagi nih!!jangan lupa vote ya!!

"Kenapa kalian malah ninggalin dia sendirian didalem?" Tanya Shilla kesal dengan keduanya, baik Asber maupun Malera hanya diam

"Ck!kalo kayak gini kita tinggalin Fano sendiri di dalem sana?gitu?" Kesal Shilla

"Kita harus pergi dari sini Shil!keadaan udah gak aman dan kita gak bisa mastiin mobil kita bakal aman disini ato enggak!jadi sebaiknya kita pergi dan kita tunggu kabar dari Fano" balas Malera

"Gak bisa!kita harus tunggu,,, tapi ini perintah Fano sendiri Shil!"potong Asber meninggikan suaranya "dia yang minta gue sama Malera pergi dan nyusul lo!"

Penjelasan Asber sukses membuat Shilla bungkam, tak ada alasan bagi Shilla untuk tetap disini

"Okey..Ber..kamu yang nyetir ada beberapa info yang mau aku kasih tau ke kalian"Shilla segera memasukin mobil dengan masam dan duduk di jok kedua sedangkan Malera berada tepat di samping Asber

'Semoga lu baik baik aja Fan' batin Shilla menatap nanar sekolah yang sudah jauh dibelakangnya

Dilain tempat, Fano segera menetralisir degup jantungnya ia harus bisa memasang topeng didepan ayahnya

"Fano?" Panggil pria paruh baya tersebut, Fano segera menghampirinya dibawah cahaya lampu

"Hai pah.." sapa Fano dengan cengiran palsunya

"Kamu jam segini ngapain ke sekolah? Besok kan kamu udah mulai masuk ke sekolah"

Fano menggaruk tengkuk lehernya"Hahahaha biasalah pah, jalan jalan cari angin"

"Yaudah kamu pulang sana, papa nanti nyusul ada beberapa yang harus papa urus disini"

"Siap! Papa cepet pulang ya! Kayaknya papa lagi gak enak badan" Fano merasa aneh dengan suara papanya,mungkin sedang sakit tenggorokan

Fano pun menatap kepergian sang papa, ia ngin berteriak menanyakan maksud tempat tersembunyi tersebut,mana mungkin papanya tidak mengetahui ruang tersembunyi yang ia dan teman temannya temukan

Fano segera pergi dari area sekolah, ia harus segera bertemu dengan teman temannya untuk memastikan bahwa ia baik baik saja

"Mau saya antarkan den?" Tanya pria berjas hitam tersebut

"Gak perlu, kamu cuman perlu mengawasi papa saya kalo ia berbuat yang tidak tidak" pria berjas hitam yang diduga adalah boduguard papanya pun mengangguk

*******

"Aku gak yakin si dengan apa yang aku ketahui saat ini, masih samar untuk sekarang dan yang perlu kalian tau ternyata papa Fano tau tempat pemakaman tersebut!" Malera menutup mulutnya tak percaya, bagaimana bisa seorang pemilik sskolah meletakan mayat didalam sekolah?

"Dan kalo kalian gak percaya, aku dapet beberapa bukti dimana papa Fano masuk ke dalam ruangan itu" shilla memperlihatkan beberapa rekaman video ke Malera dan juga asber, dan memang benar didalam rekaman tersebut terlihat dengan santai papa Fano memasuki ruangan terkutuk tersebut

"Tapi kalo selama ini bener ternyata dalang dibalik kematian para korban.." dugaan Malera terhenti

TOK TOK TOK

ketiganya sontak menatap ke arah pintu,siapa yang mengetuk pintu kamarnya?

CEKLEK

betapa terkejutnya mereka

"FANOO!!" Shilla berlari ke arah fano dan memeluk nya erat, sang empu hanya bisa diam karena bingung dengan serangan tiba tiba tersebut, Malera dan asber pun tak ingin merusak moment itu,biarlah Shilla melepas kekhawatirannya

MISTERIUS BOYWhere stories live. Discover now