Bab 9 🖤

290 20 10
                                    

Korban telah diurusi oleh pihak sekolah,kedua orang tua Agnes menuntut sekolah atas apa yang terjadi oleh anak semata wayangnya.

Dan kepala sekolah pun berjanji untuk menyelidiki kasus ini hingga tuntas.

Malera dan Shilla sudah sampai di gudang belakang sekolah,garis polisi mengelilingi gudang tersebut,tidak ada celah untuk Malera maupun Shilla melihatnya lebih dekat,keduanya kembali terbayang kejadian kemarin,dimana saat keduanya masih bisa bercengkrama dengan Agnes walaupun berakhir tidak baik.

"Huhh..makin pusing aku Ler"keluh Shilla

"Ck,kalo lu aja gitu apalagi gw..niat gw ke sinikan mau belajar walaupun setengah setengah sih,bukan malah mikirin masalah sekolah,apalagi setelah kejadian ini,mau balik gw ke Jakarta!"decak Malera tak habis fikir dengan semua ini.

Malera dan Shilla sama sama termenung sampai akhirnya Malera bisa merasakan aura jahat yang sangat terasa,Malera memutuskan mengajak Shilla ke ruang cctv,tak ingin menceritakan apa yang baru saja dia alami.

Tak ada penjagaan sama sekali disana,Shilla teringat perkataan Fano
Apa benar dia berbohong?
Malera membuyarkan lamunan Shilla,Shilla kembali  menguasai dirinya,dia beralih menatap komputer,mulai meretas kata sandi komputer tersebut.

Ternyata cctv diluar gudang yang mereka lihat,hanya sebuah gudang tua yang sangat jarang dilintasi murid murid,tak lama setelah itu muncullah Agnes yang tergesa gesa masuk kedalam gudang tersebut,kenapa saat malam hari?sebelumnya Agnes sempat mengetik pesan di depan gudang dan menaruh benda pipih tersebut kedalam saku jaketnya.

Tak lama kemudian,seorang pria misterius dengan pakaiannya yang serba hitam kembali terekam cctv lengkap dengan topi dan masker dengan warna senada.entah mengapa hawa di ruangan tersebut menjadi tegang,baik Shilla maupun Malera fokus ke komputer seperti tidak ingin melewatkannya walau sedetikpun.

"Shil coba lu liat yang cctv didalem gudangnya"Malera memberikan intruksi

"Aku udah coba Ler,tapi semuanya udah burem kayaknya cctv itu dirusak deh"

"Berarti mereka udah tau kalo didalem gudang itu ada cctv?"

"Hm"

Malera dan Shilla kembali fokus menatap komputer,tak sampai menunggu 15 menit,pria misterius itu kembali keluar dengan memanggul jaket Agnes!

"Shil skip!"desak Malera

Shilla dan Malera dibuat diam seribu bahasa,kenapa temannya dibunuh dengan cara kejam seperti ini?

"Maksudnya ini..ini..-,"

"Yang kamu pikirkan benar Ler..anggota tubuh Agnes yang lain dibawa sama pria ini"

♤♤♤♤♤♤

Ditempat lain,Asber mengajak Fano kedalam perpustakaan,sekolah sudah sepi karena banyak siswa yang pulang  selesai eskul.Fano hanya pasrah ketika Asber mengajaknya kedalam perpus,tempat yang paling dibencinya.

"Panggil ibu lu!"paksa Asber

"Gw gak bisa"

"Lu sembunyiin sesuatu dari gw Fan!"

"Gw gak bisa Ber!karna prasangka lu salah!sampe kapan lu mau nyalahin ibu gw?ha?SAMPAI KAPAN?"Fano menggeleng pasrah,tak mengerti dengan jalan fikir temannya ini

"Dan sampai kapan lu mau ngebela ibu lu terus?"kesal Asber

"Hm,kalo lu mau ketemu ibu gw panggil aja sendiri,gw gk mau ketemu dia"Fano segera keluar dari perpustakaan

MISTERIUS BOYWhere stories live. Discover now