Bab 29🖤

236 21 7
                                    

Di atas sana bulan purnama sudah memunculkan sinarnya.tepat pukul 8 malam keempat orang  dengan jenis kelamin berbeda sudah siap dengan pakaian mereka masing masing.

Shila mendongak,mengalihkan tatapannya dari laptop kearah fano yang kini tengah memainkan pisau lipat kecil ditanganya

"Kamu ngapain masi disini?mainin begituan udah mirip psikopat"ucapan shilla membuat fano tersenyum miring,menyimpan pisaunya disaku fano mengambil alih laptop dihadapan shila

"Jangan matiin gps nya"pesan fano yang masih asik memainkan laptop milik gadis dihadapannya

Shilla hanya mengangguk,mengalihkan pandangannya kearah meja makan disana kedua sejoli tengah berbincang serius entah membicarakan apa

"Lera..lera..ayo pergi"rengek shila yang sudah merasa bosan membuat fano dan asber mendelik bersamaan kearah gadis dengan jaket ungu itu

"Lho aku benerkan,katanya jangan pulang malem."bela shilla menatap jengah kedua lelaki itu,sedangkan malera gadis itu hanya meringis namun tak urung ia bangkit dari duduk nya dan memasang jaket army di tubuhnya

"ganti patner aja lah.kalian cewek berdua gak tenang gw."ucap asber memandang kearah jendela dan malera secara bergantian

Malera mendelik,"no,kita ke rencana awal lo sama fano ke sekolah,gw sama shilla ke jalan itu."

Fano berdecak lalu menutup laptopnya dan menyerahkan kembali laptop itu kearah shilla yang tengah memeriksa ransel yang akan ia dan malera bawa

"Atau kalian berdua ikut kita kesekolah aja."tambah fano yang ikut merasakan ke khawatiran asber

Shila dan malera saling pandang,saling melempar kode hingga gelengan keduanyalah yang menjawab

Akhirnya walau masih dilanda khawatir kedua pemuda itu mengalah,memakai jaket masing masing tak lupa memasang masker hitam serta tudung jaket menutupi kepala mereka

Asber melempar kunci mobil kearah malera yang langsung ditangkap oleh gadis itu,shila mencebik
"Katanya mau pake motor aja."

Lagi lagi kedua pemuda itu mendelik mendengar ucapan shila,"bahaya shil,jalanan sepi."ucap asber seraya memberikan keduanya masker sepaket dengan topi hitam untuk menutupi kepala kedua gadis itu

Walau kesal akhirnya malera mengangguk,sebenarnya akan lebih mudah jika keduanya menggunakan motor.namun apa boleh buat untuk kali ini ia akan mengalah

Keempat nya berjalan kearah bagasi rumah malera, disana 2 mobil terpakir dengan apik.satu milik malera dan satunya milik fano.

Fano menarik lengan shilla yang akan masuk ke mobil,mensejajarkan wajah nya dengan wajah gadis itu membuat tubuh shilla menegang.sedangkan fano pemuda itu kini tengah membenarkan letak topi shilla lalu memasangkan tudung jaket gadis itu hingga menutupi kepalanya

"Jangan gegabah inget."pesan fano sebelum beranjak meninggalkan shilla dan berjalan kearah mobil miliknya

"Ekhem."shilla menoleh kearah malera yang menatapnya garang,pura pura membenarkan letak kacamata bulat miliknya lalu mendahului malera masuk kedalam mobil,membuat malera hanya mendengus

Hingga di tengah malam yang sepi,dengan bulan yang bersinar terang diatas sana.keempatnya tak pernah tau di misi kali ini banyak kejutan yang akan mereka dapatkan.

✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓

Jalan lily no 3

Itulah petunjuk jalan yang keduanya lihat,shilla menatap tablet dan jalanan secara bergantian memastikan keduanya berada di tempat yang benar

Shilla menoleh lalu gadis itu mengangguk yakin,membuat malera segera menepikan mobilnya di sisi jalan agak jauh dari tkp

Shilla merogoh tasnya mengeluarkan pisau lipat kecil dari sana dan menyimpannya di saku jaket,menyerahkan sebuah belati kearah melera yang disambut hangat gadis itu

MISTERIUS BOYWhere stories live. Discover now