Bab 16 🖤

191 17 17
                                    

Shilla dan fajry duduk berhadapan di salah satu meja kantin bagian pojok kanan,shilla memutuskan untuk menerima ajakan pemuda itu dan disinilah mereka.

Sebenarnya shilla agak ragu dan sedikit takut,ia takut jika keputusannya akan menimbulkan beberapa masalah dalam hubungan pertemanannya dengan fano.

Detik selanjutnya gadis itu menggeleng,tunggu kenapa ia harus memikirkan masalah fano bukan kah hubungan mereka hanya teman?

"Shill..lo dengerin gw ga si?."selidik fajry membuat shilla menggeleng kikuk

Fajry mendengus,"lo mikirin apa si?."

"Nggk ada, cuman lagi mikir kenapa ibu belum ngasih uang bulanan,emang kamu tadi ngomong apa?."balas shilla

Fajry menyeruput es jeruk miliknya lalu menggeleng pelan,"gak ada pengulangan."

Shilla menatap sinis pemuda di hadapannya,"aku mau nanya apa hubungan kamu sama fano dan asber?."

Fajry mengangkat sebelah alisnya,"kenapa gw harus kasih tau lo,kasih gw satu alesan."

"Aku penasaran."

Fajry menggeleng,saat akan beranjak dari tempat duduknya seketika suasana menjadi sangat ramai.

Membuat fajry maupun shilla menoleh ke asal suara,disana terlihat seorang pemuda tengah memaki seorang gadis yang terduduk di lantai kantin.

Tak ada yang berniat menolong gadis itu,para siswa lain pun hanya menonton dari tempat mereka duduk.

Shilla menyipitkan kedua matanya berusaha melihat dengan jelas siapa pemuda itu,namun belum sempat ia memastikan sebuah pukulan jatuh ke rahang pemuda itu membuat nya jatuh membentur ujung meja.

Dan yang membuat shilla semakin terkejut adalah fajry yang memukul pemuda tadi,"aish."kesal shilla lalu buru buru menghampiri keduanya sebelum ada hal yang tak diharapkan

Shilla menegang sesaat melihat siapa yang memulai keramaian di tempat ini,

"Lo cupu,banci ha? ngapain kasar sama cewe."geram fajry membuat fano melayangkan pukulan di perut pemuda itu.

Fano mencengkram kerah seragam fajry,"gak usah ikut campur bangsat,balikin nyawa yang udah lo ambil."

Fajry tersenyum masam,"lo pikir gw yang bunuh dia?goblok lo bego kalo gw yang bunuh dia,gw harusnya ada di penjara bukan disini."

Fano melempar tubuh fajry,"gw gak bego,kita gak hidup di jaman surat menyurat,banyak media teknologi yang bisa lo gunain buat nutupin kelakuan busuk lo itu."

Shilla menahan tangan fano yang akan melayangkan pukulan ke arah fajry,cukup sudah ia sudah tak kuat melihat perkelahian keduanya,bukan karena ia ngeri,sebenarnya shilla cukup menyukai perkelahian ini tapi bila guru melihat mereka maka tamatlah riwayat keduanya.

"Kalian bisa lanjutin ini di joglo camp,tau aja bisa masuk internasional kan?."fano menyentak tangan shilla

"Jauhin dia kalo lo masih mau hidup."ucap fano penuh penekanan lalu pergi meninggalkan kantin

Shilla menghela nafas pelan,lalu membantu fajry berdiri,
"Kenapa baru ditahan bego,mau liat muka ganteng gw ancur dulu ha."ucap fajry nyolot

Shilla berdecak,"aku suka liat kalian berantem kayak gitu,berasa lagi nonton second lead drama sama pemeran utama cowok lagi perebutin cewek."

Fajry menjitak kepala gadis itu membuatnya meringis,"tapi aku malah diem ya."

"Nah kan baru sadar kan lo, emang harus kena jitak dulu otak lemot lo."

MISTERIUS BOYWhere stories live. Discover now