08. Heartbeat

5.7K 1K 139
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





























Di sini, di dalam kamar bersama Nana, Yuna menangis. Nana menceritakan ulang apa yang Sunoo bilang semalam.

"Gue merasa bersalah banget sama dia, Na," kata Yuna berusaha menghapus air matanya.

"Lu ga salah, Na. Semuanya udah di tangan tuhan, ga ada yang bisa ngelak takdir," ucap Nana mencoba menenangkan Yuna.

"No, semua ini terjadi karena gue dan bodohnya gue sama sekali ga tau-"

"Shhttt, udah biasa aja. Gue yakin Sunoo itu bisa balik lagi, lu tenang aja."

"Nana..."

"Ya?"

"Lu suka Sunoo, kan?"

"Lu suka Sunoo, kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sunghoon!"

"Apalagi?"

"Ini tolong kancingin," kata Nana menunjukkan kancing bajunya yang letaknya dibelakang, jadi agak susah kalo mau kancingin sendiri.

Sunghoon lalu berjalan menuju cermin di mana Nana sedang berdiri.

"Awasin dulu nih," katanya dan kemudian menyingkirkan rambut Nana yang terurai agar bisa mengancingkan baju Nana.

"Udah?" tanya Nana yang merasa bajunya sudah dikancing.

"U-udah."

"Nggogey. Lu bawa buku tugas lu, kan?"

"Di tas."

"Yodah, yuk."

Mereka lalu turun ke bawah untuk salim ke orang tuanya Nana. Mereka mau pamit pergi ke rumah Yuna.

"Mama, adek pergi dulu, ya," kata Nana.

"Iya, baek-baek mainnya. Jangan nakal."

"Ma, Sunghoon pinjem Nana bentar, ya," ucap Sunghoon sambil salim ke mamanya Nana.

peluk ; kim sunoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang