14. Patient

5.5K 952 93
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


































Nana mengacak-acak rambutnya. Dia tampak.... kacau?

Bukan, bukan karena patah hati atau apa. Tapi karena Sunghoon yang tiba-tiba mengakui perasaan sukanya kepada Nana.

Ditambah sore barusan, Nana dateng bulan. Pinggangnya jadi pegal dan nyeri.

"Assalamualaikum, Nana!" panggil seseorang dari luar rumah.

Nana kenal suara siapa itu.

"Wa'alaikumussalam, masuk."

Mendengar jawaban itu, Sunoo membuka pintu rumah Nana lalu menutupnya kembali. Dia kemudian berjalan ke ruang tengah di mana Nana duduk.

"Oit, dah mendingan?"

"Ngapain dateng? Udah mau maghrib ini," kata Nana sedikit khawatir.

"Mau nemenin lu. Gue tau malem ini lu sendiri aja di rumah," ucap Sunoo mengambil tempat duduk di sebelah Nana.

"Nih, buat lu."

Nana mengambil kantong plastik yang diberikan Sunoo dan mengeluarkan isinya.

Roti Jepang?, batin Nana.

"A-apa sih, ngapain coba kamu beli ginian?"

"Dikira ga tau apa lu lagi dateng,"

Pipi Nana memanas-lagi. Bagaimana bisa Sunoo tau?

"Udah, ambil aja. Itu juga napa rambut lu acak-acakan banget? Sana ambil sisir," suruh Sunoo.

"Ga deh, aku sisir pake tangan aja," tolak Nana.

"Mana tempat lu naruh sisirnya?"

"Di lemari deket kamar aku."

Sunoo langsung melongos pergi ke kamar Nana untuk mengambil sisir. Dia sudah hapal dengan tata letak rumah Nana.

Setelah mengambil sisir, dia kembali duduk di samping Nana. "Sini, biar gue yang sisirkan."

Noo, sampe kapan sih lu bikin gue baper terus? batin Nana.

Nana pun duduk membelakangi Sunoo agar lelaki itu bisa dengan mudah menyisir rambutnya.

Rambut Nana bisa dibilang pendek. Ya, paling sebahu.

"Tadi Yuna bilang, lu sama Sunghoon jalan-jalan. Kalian kemana aja?" tanya Sunoo kepo sambil masih menyisir rambut Nana.

Nana langsung mengingat momen bersama Sunghoon tadi siang. Malu.

"Jalan-jalan aja. Makan, abis itu ke Bukit Hibit buat naik ayunan," jawab Nana berusaha untuk tidak mengingat Sunghoon.

"Naik ayunan? Dih." Entah kenapa nada bicara Sunoo terdengar sedikit julid.

peluk ; kim sunoo ✓Where stories live. Discover now