Part 30|

132K 7.5K 115
                                    

Hari ini Nea pulang cepat dari kampus menggunakan taxi. Seperti biasa, sehari-hari Nea jalani tak luput dengan caci makian yang dilontarkan mama Ryszard. Nea mencoba kuat dan selalu berbuat baik kepadanya, demi meluluhkan hatinya, namun bukan semakin membaik hubungan mereka tapi semakin memburuk. Setiap hari jika tak ada Ryszard dirumah, mama Ryszard selalu menyuruh Nea untuk mengerjakan seluruh pekerjaan rumah tangga. Seperti hari ini, dapat dilihat sekarang Nea sedang menyetrika setumpuk baju setelah tadi ia membersihkan rumah dan mencuci baju.

Ryszard yang baru saja pulang cepat dari kantor langsung melangkah menuju kamarnya untuk bertemu dengan sang istri. Namun saat ia masuk ke kamar tidak ada siapa pun disana, ia sudah mencari ke seluruh penjuru kamar tetap tidak menemukan nya.

Ryszard keluar dari kamar dan turun dari tangga dengan terburu-buru, seketika perasaan khawatir menyelimuti hatinya. Ia takut jika ibunya akan berbuat yang tidak-tidak kepada istrinya atau bahkan mengusirnya.

Ryszard lari kesana kemari mencari istrinya dari mulai kamar adiknya, kamar mamanya, dapur, taman belakang, dan ruang keluarga. Tapi tetap saja tidak melihat nya dimana-mana.

Akhirnya ia melihat bi Lastri dan bi Lastri kaget dengan Ryszard yang sudah pulang jam segini.

"Bi kemana istri saya?" Tanya Ryszard kepada bi Lastri.

"E enon ada di-"

"Dimana bi?" Sela Ryszard.

"Di di ruang laundry tuan," mendengar hal itu Ryszard langsung marah, kini emosinya sudah di ubun-ubun. Pasti ini adalah ulah ibunya sendiri.

"Damn! Ikut saya!"

Ryszard langsung bergegas pergi ke ruang laundry dengan di ikuti bi Lastri . Saat ia membuka pintu, menemukan Nea dalam keadaan tak sadarkan diri. Dengan panik Ryszard langsung menghampiri Nea.

"Kenapa dia bisa seperti ini? Apa pelayan dirumah ini kurang sehingga istriku yang harus mengurus semua ini, huh?" Ucap Ryszard berapi-api kepada bi Lastri.

"Maaf tuan. Tapi ini semua perintah dari nyonya besar, beliau yang menyuruh nona untuk mengerjakan pekerjaan rumah".

"Kenapa kau tidak membantunya?"

"Nona tidak mengijinkan, saya minta maaf tuan." jawab nya dengan penuh penyesalan.

"Yang menggaji kalian itu saya. Huh... sudah lah sekarang panggil Tino." Titah nya dengan frustasi lalu langsung menggendong tubuh istrinya menuju kamar mereka.

Sesampainya di kamar, Ryszard langsung merebahkan tubuh Nea ke ranjang dengan hati-hati.

Tak lama kemudian mata Nea terbuka. Ryszard yang duduk disamping pun langsung menyambutnya dengan banyak pertanyaan.

"Kenapa kau bisa seperti ini? Kenapa tak membatah saat mama menyuruhmu melakukan pekerjaan? Mana yang sakit? Apa kau pusing? Mual? Atau-"

Pertanyaan Ryszard terhenti saat Nea tiba-tiba bangkit dan mencium bibirnya. Ia tak menyangka Nea bisa se agresif ini, dengan senang hati Ryszard membalas ciuman dari sang istri. Walaupun awalnya ia diam karena ingin melihat sejauh apa istri kecil nya ini mempelajari ciuman darinya. Ternyata sudah cukup pandai untuk ukuran pemula, tapi Ryszard sudah tak tahan dan mengambil alih ciuman itu sehingga sekarang ia yang memimpin.

Di rasa Nea sudah mulai kehabisan napasnya, ia menjauhkan wajahnya dari nea sehingga ciuman itu berakhir. Ia melihat kekesalan diwajah Nea saat mengakhiri ciuman itu dan membuatnya terkekeh.

"Kenapa tertawa?" protes Nea yang tak terima diketawai.

"Wajahmu lucu."

"Lucu dari mananya?"

Terpaksa Menikah Dengan CEO [Revisi]Where stories live. Discover now