^-^*^-^
Hari ini adalah hari pertama dimana Michaela akan melakukan latihan meditasi bersama Rai. Gadis itu menekankan pada dirinya sendiri bahwa sebelum mengungkap segala rahasia tentangnya, Michel harus dapat menaklukan sisi monster ini. Dan perkataan Edmund memang benar, langkah awal menaklukkan monster itu adalah dengan dapat mengendalikan emosinya.
Ketika hari masih begitu pagi, di saat Michel baru saja membuka mata, gadis itu sudah menemukan keberadaan Esteve di sisi lain ranjang. Tidak sepatah kata pun keluar dari bibir laki-laki itu, bahkan hingga Michel siap menuju tempat latihannya bersama Rai.
Keheningan bukan lagi hal yang mengganggu bagi Michel. Entah sejak kapan, gadis itu mulai terbiasa dengan suasana ini.
Esteve sendiri sadar bahwa perasaan Michel masih jauh dari kata baik-baik saja. Area di sekitar matanya yang membengkak makin memperjelas hal itu. Gadisnya pasti menangis hingga terlelap.
Lelaki itu sangat ingin memperbaiki suasana hati Michel. Tetapi ia bahkan begitu buruk untuk mengeluarkan kalimat yang menenangkan.
Akhirnya dua pasang kaki itu berhenti ketika mereka hampir tiba di halaman belakang. Halaman belakang kastil adalah tempat latihan yang akan digunakan Michel dan Rai.
Michaela memutar pelan tubuhnya untuk menghadap Esteve.
"Disini saja. Kau bisa kembali pada tugasmu," ujar Michel dengan serak. Suaranya memang bermasalah, mungkin karena ia menangis tiada henti.
Ketika akan melangkah meninggalkan Esteve, tangan lelaki itu menahannya sebentar. Esteve memutar Michel agar kembali menatapnya.
Tubuh Michaela yang hanya setinggi leher Esteve membuat lelaki itu harus sedikit menunduk agar manik hitamnya dapat menatap puas iris biru yang paling ia sukai itu.
"Mungkin kau monster terindah yang pernah ada," bisik Esteve.
... Selanjutnya telah tersedia di KaryaKarsa @kyutsgirl
Cuplikan Chapter 62 -Meditation-
"Tidak Michel. Tidak ada Elizabeth di sini." Kelvin berujar seolah dapat membaca apa yang Michaela pikirkan.
Pasang-pasang mata itu lekas beralih atensi pada Michel. Dan gadis itu bersumpah, ia merasakan pipinya memerah dengan luar biasa.
Perlahan ia merapatkan diri pada Esteve berusaha menyembunyikan diri pada lelaki itu.
^-^*^-^
Great me on ig : realjoee_
YOU ARE READING
My Cold Vampire (END)
VámpírMichaela sangat mencintai kehidupan normal sebagai salah satu gadis remaja di London. Ia selalu bersyukur untuk kedua orangtua yang membesarkannya penuh kasih sayang dan juga kehadiran Sang Sahabat yang selalu setia. Meskipun tidak memiliki kisah pe...
