23. Penyesalan Taevan

13 5 1
                                    

Hatiku sangat merasa senang saat tanpa terduga dia datang ingin menyelamatkan aku.

≈≈≈≈✧≈≈≈≈



-Author Side-

Taevan berjalan memasuki gedung yang akhir-akhir ini sering dia kunjungi, rumah sakit.

Tapi langkahnya terhenti saat netranya melihat Zeline yang sedang memapah Gyu memasuki rumah sakit.

Langkahnya mendekati dua orang itu.

"Gyutama kenapa?" tanya Taevan saat dia sampai didekat mereka dan berniat membantu memapah Gyu.

Zeline menatap Taevan datar dengan ekspresi tidak suka.

"Apa peduli kamu?" tanya Zeline sinis. "Bahkan kalo aku bilang El diculik apa kamu bakal peduli?" Kini tatapan Zeline menajam.

Raut wajah Taevan sedikit terkejut tapi dia kembali menormalkan ekspresi wajahnya.

"Jangan ngada-ada, deh," jawab Taevan dingin.

Gyutama yang mendengarnya terkekeh sinis, "kamu bodoh! Aku bisa kaya gini karena ngejar mobil yang culik El. Sedangkan kamu, nggak percaya sama sekali!" ucap Gyu sinis.

Zeline kembali memapah Gyu memasuki rumah sakit tanpa mempedulikan Taevan yang masih terdiam dengan kepala tertunduk.

"Dimana El diculik?" tanya Taevan menghentikan langkah Gyu dan Zeline.

Zeline berbalik menatap Taevan. "Kalo kita tau, kita udah nyelametin El dari tadi," jawab Zeline lalu kembali melangkah pergi.

Tapi langkahnya terhenti lalu kembali berbalik.

"Asal kamu tahu, Taevan. Kecelakaan itu semuanya karena Jennata, dan aku pikir penculikan ini juga ulah dia. Karena disaat El diculik, dia udah siap-siap pergi ke kantor polisi untuk nyerahin video rekaman cctv kecelakaan waktu itu."

"Terserah kamu mau percaya atau nggak, tapi aku udah jelasin ke kamu."

Lalu Zeline benar-benar pergi dari sana memapah Gyu yang masih merintih kesakitan.

"Aku salah. Maaf, El..."

***

Taevan melangkah memasuki ruangan sang adik dengan langkah gontai. Pikirannya berkecamuk. Dia frustasi telah salah menyimpulkan semuanya.

Saat pintu sudah terbuka matanya membulat sempurna melihat sang adik yang sudah sadar dan tersenyum manis padanya.

"Hai, bang," sapanya.

Lalu Taevan berlari kecil menuju ranjang Dira dan memeluk adik perempuannya itu.

"Kamu udah sadar ternyata, Dira. Abang seneng," ucap Taevan sambil mengeratkan pelukannya pada Dira.

"Abang," panggil Dira sambil melepas pelukan Taevan.

"Kenapa?"

"Abang udah nuduh kak El yang buat aku celaka, kan? Dia nggak salah," jelas Dira yang membuat Taevan menunduk dengan rasa penyesalan.

Annoying Boy✓Where stories live. Discover now