5. Terjebak Di Toilet

20 8 3
                                    

Terasa menyebalkan memang saat sudah bertemu dengannya. Tapi ada sedikit gemericik rasa nyaman datang yang mengalir dengan sendirinya.

≈≈≈≈✧≈≈≈≈



"Ya udah, aku pengen ke toilet sebentar," kataku sambil bangkit dari duduk.

"Aku anter," jawab Zeline sambil ingin bangkit dari duduknya tapi aku tahan.

"Gak perlu, aku bisa sendiri, kok," ucapku lalu pergi dari kantin.

Aku berjalan santai menuju toilet sambil sesekali bersenandung kecil untuk menghilangkan keheningan di sekeliling ku. Ya mengingat para murid lebih memilih menghabiskan waktu istirahatnya di kantin jadi otomatis lorong koridor lumayan sepi.

Saat sudah sampai toilet aku langsung masuk dan setelah selesai aku bercermin sejenak untuk membenarkan seragamku yang sedikit berantakan. Tapi fokus aku teralihkan oleh suara keributan dari luar toilet.

"Hey kamu, sini! Mau lari kemana kamu, hah?!"

"Kejar aku kalo kamu bisa, pak tua!"

Alis aku mengernyit heran, ada apa diluar sana sehingga membuat kegaduhan seperti itu. Aku yang penasaran pun memilih untuk keluar, tapi saat aku sudah memegang kenop pintu tiba-tiba pintu sudah terbuka dari luar dan menampakkan seorang Taevan Rayan Nandana yang sedang mengatur nafasnya yang terengah-engah sambil mengunci pintu toilet.

Aku yang melihat Taevan masuk tiba-tiba seperti itu pun terkejut dan refleks berteriak.

"Hey! Apa yang kaー mmphhh!" Saat aku berteriak dia tiba-tiba membekap mulutku dengan tangannya yang lebar itu.

"Ssttt... jangan berteriak," ucap Taevan sedikit berbisik seraya menatap aku tajam.

Aku yang ditatap seperti itu hanya bisa diam dengan tangannya yang masih membekap mulutku.

Dia kemudian melepaskan tangannya lalu berjalan ke arah pintu dan menempelkan telinganya di pintu. Aku mengernyit heran, sebenarnya apa yang sedang dilakukannya.

"Kamu lagi apa, sih?" tanya aku bingung.

"Diamlah!" balas Taevan sedikit berseru.

"Gimana bisa aku diem kalo kamu aja gakー"

"Diem!" seru Taevan lagi, tapi kali ini dia memandang aku gemas.

Aku pun terdiam dan memperhatikan yang dilakukannya. Aku sedikit berfikir, apa kegaduhan tadi Taevan yang buat? Sehingga dia lari dan bersembunyi disini.

"Hey apa kamuー"

"Apa?!" tanyanya sedikit kesal padaku.

Aku menatapnya kesal saat mendengar responnya. Hey aku ini berniat bertanya baik-baik, malah dia memberi respon seperti itu.

"Kamu lagi apa disini? Inikan toilet perempuan?" tanyaku sinis sambil menatapnya tajam.

Seketika ide jahil muncul di kepala Taevan, dia menatap aku dari atas sampai bawah dengan seringai di bibirnya.

Aku yang melihat Taevan menatapku seperti itu seketika berfikiran yang tidak-tidak.

"Hey! Apa yang mau kamu lakukan?!" tanya aku sedikit berteriak karena melihat Taevan yang berjalan mendekat.

"I want you," ujar Taevan dengan nada yangー ah sudahlah lupakan.

Ucapannya membuat jantungku berdegup kencang, aku takut jika dia tidak sedang bercanda seperti biasanya. Tapi aku tetap berpikir positif bahwa pemuda didepan aku ini tidak akan berbuat apa-apa.

Annoying Boy✓Where stories live. Discover now